Uang, seseorang bisa gelap mata karena uang. Seperti halnya kisah hidup kanaya. Sifat egois dan tamak yang di miliki ibu tirinya, membuat dirinya harus menerima kenyataan pahit yang bisa menghancurkan masa depannya. Tanpa sepengetahuan Kanaya, ibu tirinya dengan tega menjaminkan dia pada salah satu rentenir yang sangat kejam di kota tersebut. Akankah Kanaya bisa menyelamatkan masa depannya atau akan pasrah dengan keadaan?
Tepat dua tahun sudah, Kanaya meninggalkan kota kelahirannya. Kota yang meninggalkan banyak kenangan indah dan pahit bagi dirinya. Berparas cantik dan manis itulah yang melekat di diri seorang designer berbakat itu. Demi melunasi hutang ayahnya, ia harus bekerja keras untuk melunasinya seorang diri.
Pagi yang cerah secerah senyum manis Kanaya. Kedua matanya yang berwarna coklat, lentik bulu matanya yang tebal tak berhenti mengerjap menatap pemandangan yang berlari mengikuti laju kendaraan yang ia tumpangi saat ini
"Akhirnya, aku bisa pulang!" kata Naya yang seakan tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Karena pekerjaannya yang menumpuk, kanaya tidak bisa mendapatkan cuti seperti teman-temannya yang lain. Sebuah tanggung jawab yang harus ia pikul seorang diri menjadi seorang designer di tempat kerjanya.
Perlahan, kedua bola mata indah itu mulai terpejam. Sebuah rumah yang merupakan peninggalan terakhir dari ayahnya, mulai melintas dalam pikirannya. Banyak kenangan indah dan manis yang ada di rumahnya tersebut.
"Naya, mama dan Laura akan ke Bogor. Mama juga sudah merenovasi rumah sesuai dengan keinginan kamu!" Perkataan mama Dina yang terucap dua hari sebelum Kanaya mengambil cuti. Kanaya membuka kedua matanya kembali. Ia tersenyum lebar saat dirinya telah tiba tepat di depan rumahnya.
Kedua kakinya yang mulus mulai turun dari taksi yang telah mengantarkannya sampai rumah. Jaket tebal merah yang melekat di dirinya membuat Naya terjaga dari dinginnya udara di kota kembang tersebut.
Naya membuka kacamata hitamnya, manik bola matanya berbinar menatap rumah yang mempunyai banyak kenangan indah bagi dirinya. Tak ada yang berubah. Halaman rumah, tanaman bunga peninggalan mamanya bermekaran begitu indah. Banyak kupu-kupu yang hinggap dan seakan tak mau jauh dari bunga tersebut.
"Kalian begitu indah! Aku tak menyangka, mama Dina dan Laura mau merawat kalian selama aku pergi!" ucap Naya memegang kelopak bunga mawar dan mencium aroma wanginya.
Naya tersenyum. Kedua matanya berputar mencari keberadaan pak Udin yang merupakan satpam di rumahnya tersebut. Ia mulai berjalan ke arah pos jaga yang biasanya menjadi tempat bagi pak udin untuk melakukan pekerjaannya.
Naya mengernyit. Ia sama sekali tak menemukan pak Udin di tempat pos jaga.
"Ke mana pak Udin? Apa beliau ada di dalam?" tebak Naya menoleh ke arah rumahnya."Yach, mungkin pak Udin ada di dalam. Pasti lagi mengecek keadaan rumah!" gegas Naya menuju ke dalam rumah seraya menggeret koper miliknya.
Ceklek
Sepi dan hening.
Sesaat, Naya terkejut ketika ada yang berbeda dengan rumahnya. Kondisi rumahnya yang masih sama seperti dua tahun yang lalu dan tak ada renovasi seperti apa yang ia inginkan.
"Ke mana foto keluargaku? Kenapa nggak ada?" Kedua matanya berputar mencari keberadaan foto keluarganya yang biasa tidak terpajang di dinding.
"Apa mama Dina membuangnya?" tanyanya memicing. Ia mulai melangkah dan melihat isi rumahnya yang benar-benar tak ada yang berubah. Hanya foto keluarga besarnya yang hilang dari rumahnya.
"Kenapa jadi seperti ini? Bukankah mama Dina bilang sudah merenovasinya?" Naya bingung sembari melipat bibirnya. Rasa kecewa mulai menghampiri wanita cantik dan putih itu. Ia tak menyangka jika mama tirinya tega berbohong kepadanya akan hal ini.
"Apa maksud mama Dina membohongiku seperti ini?" gumam Naya seraya memegang kedua tangan di pinggangnya. Tatapan matanya memicing menatap ke arah kaca yang memantulkan barang yang ada di belakangnya. Sosok beberapa orang yang bertubuh besar, mengenakan jas hitam tersenyum ke arahnya.
"Selamat Siang, Nona Inzen!" sapa seseorang yang membuat Naya kaget dengan panggilan itu. Nama yang tak pernah lagi ia dengar sejak ayahnya menikah dengan mama Dina.
Naya menoleh dan terkejut melihatnya. Kedua mata indahnya tak berhenti mengerjap, kedua tangannya seketika gemetar melihat mereka yang terlihat begitu menyeramkan.
"Si-a-pa kalian? Kenapa kalian masuk ke rumah saya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu!" tanya Naya menghentikan langkah mereka.
Mereka hanya tersenyum dan menyodorkan seberkas surat yang ada di dalam map berwarna hitam.
"Apa ini?" tanya Naya mengernyit dan mulai membuka surat tersebut dan membacanya secara perlahan.
Sejenak, Naya terbelalak kaget dengan isi surat yang mencantumkan atas nama Lukman Argantara sebagai pemilik rumahnya yang sah.
"Apa maksud semua ini? Kenapa rumahku menjadi milik pak Lukman Argantara?" tanya Naya dengan mata berkaca-kaca.
"Pak Lukman sudah menunggu Anda, Nona Inzen. Beliau akan menjelaskannya tentang masalah ini," tutur Roy, salah satu kepercayaan pak Lukman Argantara.
Naya menghela nafas panjang. Ia bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya. Spontan, ia mengusap air mata yang menetes begitu saja. Tenggorokannya kering dan terasa sakit saat salivanya tertegak dengan paksa.
"Mari Nona!"
"Kenapa pak Lukman ingin bertemu dengan saya? Dan kenapa beliau juga tidak datang ke sini untuk menjelaskannya?" tanya Naya penasaran.
"Saya tidak tau, Nona!" jawab Roy.
Alih-alih tidak mau berdebat dengan mereka. Naya memilih untuk diam dan mengikuti perintah mereka yang akan membawanya untuk bertemu dengan rentenir yang sudah meminjamkan uang pada ayahnya dulu.
*****
Semua bertepuk tangan menyambut pimpinan terbaru Hotel De Lena. Tampan, cool dan begitu perfect itulah yang di miliki pewaris tunggal dari keluarga Towsar. Alen Towsar, putra tunggal dari Elena Towsar yang sebelumnya berprofesi sebagai pembalap motor.
Demi keinginan sang ibunda tercinta, Alen terpaksa meninggalkan pekerjaan sekaligus hobinya itu. Memimpin beberapa hotel yang telah di bangun oleh sang bunda.
"Ya ampun, aku tak menyangka kalo Alen Towsar adalah anak dari ibu presdir. Sungguh seperti mimpi!" kata Agnes, salah satu karyawan hotel yang juga mengidolakan Alen Towsar.
"Iya, tapi dengar-dengar ia berhenti menjadi seorang pembalap demi menggantikan ibu presdir!" sahut Nita.
"Benarkah? Oh No! Jadi, sekarang aku tak bisa melihatnya memakai baju balap lagi, dong!" kata Agnes mengernyit menatap ketampanan Alen yang terlihat begitu jauh dari dirinya."Tapi nggak apa, deh! Setiap hari aku 'kan bisa melihatnya secara langsung, tidak di layar televisi lagi," ucap Agnes sumringah sembari memegang kedua pipinya.
Sepanjang perjalanan, Naya menyandarkan kepalanya seraya memejamkan mata.
"Yang saya tau, Ibu dina telah menjual rumah ini untuk membayar hutang ayah nona yang bertumpuk di pak Lukman. Rumah ini juga belum bisa melunasi hutang ayah nona sendiri. Dan, sebagai kurangannya, pak lukman menginginkan nona untuk menjadi istrinya." Perkataan orang suruhan pak Lukman mulai melintas kembali diingatannya.
Naya spontan membuka kedua matanya. Ia melirik ke arah mereka yang duduk di depan dan di samping dirinya. Ia merasa seperti seorang tawanan yang ada di film yang biasa ia tonton. Sangat sulit baginya untuk melarikan diri dari semua ini.
Ya Tuhan, apa maksud mama dina? Bagaimana bisa aku dijadikan jaminan untuk menjadi istrinya pak lukman? Seharusnya, uang yang aku kirim setiap bulan itu sudah bisa membayar sebagian hutang ayah. Tapi, kenapa hutang dan bunga ayah semakin banyak? batin Naya bertanya.
Dokter Saka seakan tak percaya dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya. Wanita yang seharusnya akan menjadi labuhan terakhir di hatinya, justru menikah dengan kakak kandungnya sendiri. Kesetiaan dan komitmen yang telah ia bangun hancur seketika dengan pengkhianatan yang telah dilakukan oleh sang kekasih. Dokter yang terkenal akan kepintarannya dalam menyembuhkan pasien, kini harus mengalami rasa sakit yang mendalam. Lantas, Apakah dokter Saka mampu mengobati rasa sakitnya tersebut?
Perjodohan merupakan hal yang tak pernah terlintas di benak Rachel Anastasya. Karena perjodohan yang tak diinginkan, ia memilih kabur dari rumah tepat di hari pertunangannya.Gadis cantik yang selalu di manja keluarganya kini harus berjuang seorang diri untuk menghidupi kehidupannya. Namun siapa sangka, kepergiannya dari rumah membuat ia bertemu dengan Satria Angkasa, CEO jutek yang tak lain adalah boss sekaligus calon tunangannya. Akankah Rachel menerima setelah mengetahui siapa tunangannya yang sebenarnya?
Amy tidak menyangka suaminya yang sangat dia cintai dan percayai selama bertahun-tahun akan berselingkuh dengan berhubungan seks dengan sekretarisnya. Ketika dia menghadapinya, dia dan sekretarisnya mengejek dan mengejeknya, mereka memanggilnya mandul, lagipula, dia tidak mengandung selama tiga tahun terakhir bahwa dia telah menikah dengan suaminya, Callan. Sangat Patah Hati, dia mengajukan gugatan cerai dan pergi ke klub, dia memilih gigolo acak, melakukan one night stand dengannya, membayarnya dan menghilang ke kota kecil. Dia kembali ke negara itu enam tahun kemudian dengan tiga anak laki-laki imut yang identik dan tiga gadis imut yang identik dengan usia yang sama. Dia menetap dan mendapat pekerjaan tetapi segera mengetahui bahwa CEO-nya adalah gigolo yang dia berhubungan seks enam tahun lalu di klub. Apakah dia bisa menyembunyikan enam imut kecilnya dari CEO-nya, yang kebetulan adalah pria paling berkuasa di NorthHill dan dianggap tidak subur? Bisakah Amy dan pria paling berkuasa di NorthHill bergaul mengingat kesenjangan sosial di antara mereka.
Sebagai wanita aku dinyatakan mandul dan tidak mungkin akan memiliki keturunan, Suamiku William tidak keberatan dengan tidak adanya anak diantara kami, dia berjanji akan selalu mencintaiku apapun keadaanya, tapi semua itu hanyalah tipuan belaka. Suamiku memiliki wanita simpanan dibelakangku bahkan wanita itu kini sedang mengandung anaknya. Aku yang mengetahui itu tidak bisa lagi menahan kemarahanku sehingga tanpa sengaja aku menampar wanita jalang itu dan mendorongnya hingga terjatuh, aku tidak menyangka jika akan menyebabkan wanita itu keguguran. William yang mengetahui berita ini langsung menjatuhkan talak perceraian. Aku diminta meninggalkannya dan menandatangani surat tanpa diizinkan membawa properti apapun yang seharusnya menjadi milikku. Aku harus segera pergi dengan pakaian yang menempel ditubuhku. Setelah Tiga tahun aku kembali untuk sebuah pembalasan dendam. Bersama Pria lain...
WARNING!!!! MATURE CONTENT Setiap malam Lucy mengganti identitasnya menjadi Rose sang primadona klub malam di pinggiran kota. Meski dia dicap sebagai pelacur tetapi faktanya, Lucy tidak pernah tidur dengan pria mana pun meski dirinya ditawar dengan harga cukup tinggi. Sementara itu Rookie sang playboy yang tidak pernah ditolak tidur dengan siapa pun merasa tertantang untuk menaklukan sang primadona klub. Tetapi kemudian tidak disangka mereka berdua justru dipaksa untuk menghadapi sebuah kenyataan, pilihan takdir. Melanjutkan kisah lama yang tidak sempat dirajut atau melanjutkan hidup dengan melepaskan perasaan masing-masing.
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Andres dikenal sebagai orang yang tidak berperasaan dan kejam sampai dia bertemu Corinna, wanita yang satu tindakan heroiknya mencairkan hatinya yang dingin. Karena tipu muslihat ayah dan ibu tirinya, Corinna hampir kehilangan nyawanya. Untungnya, nasib campur tangan ketika dia menyelamatkan Andres, pewaris keluarga yang paling berpengaruh di Kota Driyver. Ketika insiden itu mendorong mereka untuk bekerja sama, bantuan timbal balik mereka dengan cepat berkembang menjadi romansa yang tak terduga, membuat seluruh kota tidak percaya. Bagaimana mungkin bujangan yang terkenal menyendiri itu berubah menjadi pria yang dilanda cinta ini?