/0/7206/coverbig.jpg?v=4c648cd03e9ca6bd6f17151837f85e7c)
Menikah untuk sebagian orang adalah suatu kebahagian namun, berbeda dengan Ayudia. Gadis cantik itu, dipaksa untuk menikahi kakak iparnya sendiri. Pernikahan yang terjadi nyatanya, membuat hidup Ayudia menderita. Aidan memperlakukan Ayudia bukan seperti seorang suami kepada istrinya. Pria itu dengan sangat tega menyiksa istri barunya begitu kejam. Aidan melakukan hal itu karena ingin membalas dendam, akibat kepergian sang istri pertama yang tak lain adalah kakak Ayudia. Pernikahan yang terjadi seperti neraka bagi Ayudia, dirinya dipaksa untuk melakukan apapun oleh Aidan. Bahkan perbuatan yang dilakukan oleh Aidan, menimbulkan sebuah trauma mendalam pada Ayudia. Mampukah Ayudia bertahan dengan pernikahan ini? Ada kebahagiaan yang datang pada hubungan mereka?
Suara yang begitu berisik itu, benar-benar membuat Ayu sulit untuk tidur. Gadis itu sedikit terganggu dengan suara aneh tersebut. Lalu dirinya mulai beranjak dari tempat tidurnya, berjalan menuju luar hingga tanpa sengaja pintu kamar sang kakak terbuka. Dengan begitu rasa penasaran Ayu, berjalan menuju pintu tersebut dan ternyata ada sesuatu yang tidak boleh dilihat harus disaksikannya.
"Ahh ... mas," desah Jasmine.
"Kamu begitu nikmat sayang!!" balas Aidan. Suara penyatuan dari keduanya membuat Ayu, terdiam untuk pertama kali baginya menonton secara langsung adegan panas yang begitu indah. Tubuh Aidan yang begitu seksi membuat Ayu bergetar, apalagi gerakan pria itu diatas tubuh sang kakak membuat dirinya semakin panas dingin, tidak ingin berlama-lama di depan pintu segera Ayu pergi namun, naas saat dirinya berjalan tidak sengaja Ayu menjatuhkan sesuatu dan hal itu membuat Aidan menoleh ke arah pintu.
"Tikus kecil!!" gumam Aidan ketika melihat siapa orang tersebut. Aidan tetap bergerak di atas tubuh istrinya, meskipun saat ini perut Jasmine sudah sangat besar namun, keduanya tidak bisa menahan gejolak di dalam diri mereka.
Hingga akhirnya keduanya sampai pada puncak kenikmatan, Jasmine terkulai lemas akibat pertarungan yang keduanya lakukan. Aidan lalu beranjak dari atas istrinya, pria itu mengambil selimut yang sempat terjatuh.
"Tidurlah Sayang," ujar Aidan. Jasmine yang memang sudah lelah hanya memperbaiki tempatnya dan mulai tertidur, sedangkan Aidan langsung menuju ke dalam kamar mandi.
Pria itu membasahi tubuhnya dengan air yang mengalir, saat ini pikiran Aidan benar-benar kacau akibat ulah Ayu. Jujur saja kehadiran Ayu di depan pintu, membuat Aidan sulit berkonsentrasi. Saat berada di atas tubuh sang istri, bukan bayangan Jasmine yang terlintas tapi bayangan sang adik ipar.
Tidak ada pria yang tidak tertarik dengan Ayu, memiliki tubuh yang begitu seksi dan berbeda dari Jasmine. Ayu adalah tipe wanita modern yang selalu mengikuti zaman, berbeda dengan Jasmine yang selalu tidak suka berlebihan. Keduanya memang cantik namun, keduanya juga memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Sedangkan di dalam kamar Ayu terdiam di atas tempat tidurnya, dirinya tidak bermaksud melihat hal yang tidak baik saat itu namun, karena suara yang sangat berisik membuat Ayu jadi terpaksa melihatnya.
"Astaga, gue rasanya kok panas gini," ujar Ayu.
Jasmine adalah kakak dari Ayu, dirinya harus datang dari Malang ke Jakarta demi menemani sang kakak yang akan melahirkan beberapa hari lagi. Namun, baru sehari tinggal di rumah ini, Ayu sudah menyaksikan hal yang membuat dirinya begitu shock.
"Badannya Mas Aidan emang bagus banget," gumam Ayu. Wanita itu tanpa sadar mengucapkan hal seperti itu, hingga Ayu tersadar wanita itu segera menuju wajahnya. Pikiran yang tidak baik, di otaknya membuat Ayu lebih memilih untuk tidur.
***
Pagi harinya Ayu berusaha bersikap biasa saja, rumah yang ditinggali oleh sang kakak sangat besar. Wajar saja karena suami dari kakaknya adalah pengusaha sukses yang begitu hebat.
"Pagi kak," sapa Ayu. Jasmine yang sedang menyiapkan sarapan menoleh. Wanita yang terlihat sangat cantik meskipun tanpa riasan tersenyum ke arah Ayu.
"Pagi dek. Kamu udah bangun, duduk kita sarapan sebentar kakak selesaikan ini dulu," ujar Jasmine.
"Ada yang mau aku bantu, kak?" Jasmine langsung menggelengkan kepalanya, kakaknya ini memang tidak mau dibantu dalam melakukan apapun. Jasmine begitu mencintai adiknya, bahkan Jasmine rela melakukan apapun untuk sang adik.
Tak membutuhkan waktu lama, makanan yang sudah dimasak oleh Jasmine segera di bawa ke meja makan. Ayu hanya diam menatap kedua piring nasi goreng tersebut.
"Ayo makan dek. Kakak sengaja bikin, nasi goreng untuk kamu," ujar Jasmine.
"Kenapa cuman dua kak? Untuk Mas Aidan?"
"Mas Aidan udah berangkat, tadi subuh. Ada meeting sama rekan kerjanya di luar kota. Makanya kita cuman sarapan berdua," jelas Jasmine. Entah mengapa mendengar penjelasan dari Jasmine, membuat perasaan Ayu sedikit lega. Semua mungkin karena, kejadian semalam. Ayu sudah bertekad akan melupakan apa yang dirinya lihat.
Seperti ini, Jasmine yang hanya tinggal berdua dengan suaminya. Asisten rumah tangga tidak tinggal di rumah ini, mereka datang hanya dua hari sekali. Itulah kenapa kedua orang tua Aidan, meminta Ayu untuk menemani menantu mereka. Mama dan papa Aidan tidak ingin Jasmine seorang diri, jika Aidan sedang pergi ke luar kota.
Untunglah kuliah Ayu sudah selesai, dan hanya tinggal menunggu wisuda ditambah lagi masalah asmara Ayu yang sudah kandas. Membuat wanita itu, ingin melupakan masa lalunya. Sehingga dengan mudah, Ayu menyetujui hal ini untuk tinggal bersama dengan kakaknya sementara waktu.
Setelah selesai sarapan, tidak ada hal yang dilakukan oleh Ayu. Gadis manis itu, hanya duduk menemani sang kakak di ruang keluarga. Saat ini Jasmine sedang melakukan senam hamil sendirian dengan panduan televisi.
Ayu memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh kakaknya. Bahkan ada beberapa gerakan yang menurut Ayu sedikit ekstrim namun, kakaknya bisa melakukan hal tersebut.
"Kak, emang kalau lagi hamil besar seperti ini, harus banget senam hamil?"
"Iya biar lahirannya lancar," balas Jasmine. Meskipun dirinya fokus akan, pandangan ke arah depan namun, Jasmine tetap menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Ayu.
Tiga puluh menit berlalu, Jasmine menyelesaikan kegiatannya. Wanita hamil itu, berjalan menuju ke arah Ayu dan duduk di dekat adiknya. Keringat mengalir dengan sangat deras, terlihat membasahi pakaian yang digunakan.
"Nih minum dulu, kak." Jasmine menerima air yang diberikan oleh adiknya, wanita hamil itu segera meminumnya dan kembali meletakkan cangkir tersebut ke atas meja.
"Kalau lagi hamil gini, harus banget banyak gerak ya kak?"
"Iya dek. Olahraga seperti senam hamil, itu penting supaya sih anak berada di jalan lahir. Senamnya juga harus sesuai arahan, biasanya kakak senam di tempat. Tapi karena Mas Aidan lagi banyak kerjaan jadinya di rumah aja."
Ayu menganggukan kepalanya ketika mendengar semua penjelasan yang sudah diucapkan oleh Jasmine. Ibu hamil itu juga menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan oleh wanita hamil dengan usia kandungan yang sudah mendekati masa melahirkan. Mendengarkan penjelasan dari sang kakak membuat Ayu begitu bersemangat, gadis manis itu menatap ke arah sang kakak dengan begitu bahagia.
"Kamu semangat sekali," ledek Jasmine.
"Iya dong kak. Ini itu edukasi, jadi nanti bisa aku terapkan ketika aku menikah dan hamil serta melahirkan," jawab Ayu. Mendengar hal itu, membuat Jasmine tersenyum dengan begitu lebar.
Jasmine mulai menjelaskan apa dan bagaimana untuk bisa mempermudah melahirkan seperti yang sekarang dirinya pelajari di kelas senam hamil. Ayu mendengarkan dengan seksama, sejak dulu Ayu begitu suka dengan urusan kedokteran namun, sebagai anak yang baik dirinya tidak bisa mengambil jurusan itu saat kuliah.
Alasan keluarganya simpel, tidak mau Ayu terlalu fokus kuliah dan melupakan jodoh karena dokter selalu menikah di usia yang lama menurut kedua orang tuanya.
"Di usia kandungan seperti kakak ini, berhubungan badan juga dianjurkan. Supaya jalan lahir lebih terbuka," lanjut Jasmine. Mendengar hal itu, membuat Ayu kembali teringat akan kejadian semalam. Segera dirinya langsung membuat bayangan tubuh kekar sang kakak ipar.
"Dek ... dek, kamu kenapa kok diam aja." Jasmine menggoyangkan tangan Ayu saat melihat sang adik terdiam tanpa merespon ucapan dari dirinya.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, “Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai.”
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?