apartemen yang Tania sewa tersebut. Mereka baru saja beris
cana untuk membeli isi kulka
ndak berdiri namun langsung dicegah oleh Rian. Rian memilih untuk mengambil sendiri ke depan.
i menenteng tiga kotak pizza dan 1 kotak ayam ped
hanya bisa melihat keberadaan Rian itu sampai mereka masuk ke dalam apartemen saja. Kare
uat uring-uringan di kantornya. Ia sebenarnya bisa menyusul ke apartemen yang disewa T
un sialnya di mata seseorang yang saat ini tengah melihatnya, Bian t
aris Bian yang sudah mengabdi pada
i Nayma sudah menyadari
kit?" tanya Na
gg
ak kayaknya l
Nayma langsung menggeleng cepat. Jawaban ketus dari Bia
oleh bosnya itu. Entah kapan ia bisa berhasil mendapatkan ha
aa
ukup keras membuat Nayma dan beberapa
bilang tuh laki gay. Masih juga lo
an asal
ang cantik dan seksinya aduhai banget. Kalau bener bos kita itu normal, dia pasti tertarik dengan sekretaris pak Danu itu. Tapi lo lihat bukan? ngelirik a
sir sama gue asal lo tahu. Cuma level
ini itu banyak yang jauh lebih cantik daripada lo." Naima benar-benar dibuat se
rapat siang nanti. Jadi ia harus ke ruangan HRD terlebih dahulu untuk mengambil beberapa berkas yang diperlukan untuk rapat nanti. Sebenarnya tim HRD bisa m
nar-benar selalu mengumpat pada keponakannya itu. Bian kembali mengontrol
ahkan Bian sendiri sebenarnya sudah merelakan harapannya untuk bisa bertemu dengan Tania lagi. T
n mereka bertiga baru saja pulang dari ber
dalam lemari pendingin, Rian pun m
Om Bian sebentar karen
makasih ya udah di temenin. Jangan
k Amel sekilas yang saat itu s
om Bian mau lihat-lihat Villa om Bia
nia. Gadis itu lalu melirik Ame
nya ka
bisa nginep di sana. Soalnya villanya dekat kebun teh, ja
ngkan view yang Rian gambarkan membu
e ikut." Jawab Amel deng
ikut. Kapan
ikut ya. nanti aku
cap Tania dan
ara Amel Gadis itu memutuskan untuk beristirahat
pir ke kantor omnya itu. Namun saat ia sampai di sana Bian sedang rapat. Jadilah ia ha
emana-mana jika ada waktu senggang. Pria itu lebih memilih untuk berdiam diri di ruangannya da
n sosok Rian yang sedang tertidur pulas di sofa ruang kerja
, Bian langsung mendekati Rian dan
nya sambil terus me
dan melihat kehadiran omnya sudah ada di depannya.
kirin di hotel."
erdecak lalu duduk. "Om gangguin bang
pat lirikan aneh dari Rian. Pasalnya jika omnya ini menyebut diri sebagai saya
n tubuhnya ke belakang dan melipat tangannya ke dada. "Kenapa? Apa baru s
i ke bawah. Namun kali ini tendangannya cukup keras membuat Rian lang
eponakan itu datang, ya disambut
Malah Saya mau tendang kamu dari rumah." Ucap
emen Galaxy lantai 5." Celetuk Rian. Dan reaksi Bian setelah kalimat R
an di sana mau bantu Om supaya bisa l
an alisnya.
lah tadi aku temenin Tania beli keperluan Tania mulai dari jasmani sampai rohaninya sela
Rian sebutkan itu, langsung membua
n dulu itu kepala. Cemburu boleh Om ta
ya memutuskan untuk duduk di sofa k
atap Rian yang membuat pria itu sa
kondisi Villa di puncak sekaligus jalan-jalan. Dan aku ajak mereka. Dan Mereka mau. Hebat kan ide
ampai beberapa saat kemudian ia berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju me
g perlu saya bantu?" Ucap
tuk Minggu depan. Khususn
ta harus ke Bandung untuk mengecek
k." Bian langsung memutus intercom tersebut. Ia lalu
a Rian bikin ide begini. Jadi, M
ji kan?" Jawab Bian sok jaim m
rcintaan om nya ini akan
d tak bur
*