ampir menyerah dan melupakan keinginannya ini, namun jika sekali saja ia sudah menyerah, lalu kenapa ia harus jauh-jauh ke
berusaha. dan mencoba meyakinkan Rian jika dulu mereka pernah be
l yang sedari tadi melihat Tan
sekali aja sudah nyerah, buat apa sampai jauh-
tu anak petualang. Masa cuma gara-gara s
cermin sebentar lalu kembali menat
ap cantik Tania." goda Amel
bilang jika sabtu minggu tak terlalu ada kegiatan kampus. jadi, kampus t
rhenti memoles lip tint nya. ia menatap Amel, "Aku mau Amel. tapi orang tua aku b
lo bisa ke sini dan tinggal di rum
kati Amel. "Kan kamu bisa ke apartemen. bantu bantu bikin rencana soal k
tetap tinggal bersamanya. Jadi sepertinya ia
u pangeran Rian. Mau gue anter?" Ucap Amel men
u muter-muter daerah sini. Aku juga belum lihat kondisi rumahk
ya kalau untuk rumah Lo,
h kabar m
a terjadi, tapi satu bulan setelah lo
Amel." Tania benar-benar terkejut mendengar kabar dari
udah tahu ternyata belum. Gue juga mikirnya aneh. Masa baru 1 bulan lo pindah tapi k
sih. Tapi Mami sama papi nggak ada
ihancurin. padahal rumahnya bagus loh. kan bisa dikontrakin bagi yang mau. Atau kan bisa jadi tempat kalian balik kalau m
ampai saat ini Tania tak pernah tahu apakah mereka ada saudara di Indonesia atau tidak. pasalnya saat Tania pergi ke Malaysia, umurnya masih 10 tahun dan ia pun tidak kemana-mana ataupun tidak pernah menemui kerabat atau keluarga dari kedua oran
n nambah deh selama 6 bula
maksu
ek aku nggak ada. Nggak mungkin Mami sama papi nggak ada saudara juga. Benarkan?. Ditambah lagi yang kamu bilang tadi Kalau rumah aku dirobohin 1 bulan s
keras kan? kalau tidak terjadi apa-apa di Indonesia sebelum lo pindah, mereka pasti nggak bakal semarah itu. bahkan sampai lo berdebat habis-habi
ari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi dengan kedua orang tuaku. Dan aku juga harus cari ta
n sungkan buat bilang sama gua dan minta bantuan gua. gua punya b
etemu pangeran Rian dulu. Semalam ketem
tanya Rian itu cinta pertama Lo
dia pas dia muncul di depan aku. Justru tatapan ak
." Ucap Amel menimpali
ih kalau om nya Rian itu yan
eh banget Lo Tania.
bilang kan pe
, kenapa Lo nanya pendapat gue. Gue
emu sama Rian waktu ngiku
ya untuk melihat apakah Rian masih datang ke taman dulu tempat mereka bermain atau tidak Dan ternyat
mana wajahnya Rian
k mungkin. Emang nama
r kemarin dia d
ian dan
ya
omnya Rian. Lo tau sendiri kan kemarin gue ketemu sama dia dalam posisi
aku! siapa tahu nanti ketemu lagi sama si Bian Bian itu. Jadi kamu bisa lihat dengan teliti apakah wajahnya ada kesamaan atau n
kai mobil. Nanti sekalian pulangnya kita
ud
l oleh Amel. keduanya keluar dari
Rian. Namun tak terlalu jauh juga seben
dengan tepukan Tania di pundaknya. "Itu Rian nggak sih?" tun
pas dewasa.. Gue cuma tahu rumahnya karena gua pe
temui kemarin yang Bian bilan
an? Jangan-
in itu beneran Rian yang aku t
sung melajukan mobilnya menuju taman. Kehadirannya langsung diperhatikan oleh Rian. Pria itu yang dar
sih berada di dalam mobil. Gadis itu memperhatikan w
melangkah terus
angsung dibalas dengan senyuman ole
mu bukannya yang k
s. Dalam hatinya ia bers
nal ya."
am k
tama kali kit
ebelumnya kita pernah ke
uh sebe
luh tahun yang lalu, kita s
*