ia cari. bahkan Amel ikut merasa bersalah karena sudah memberikan informasi yang tak benar pada Tania. padahal ia sangat ya
harapkan bukanlah Rian yang
h ke apartemen hari ini?" tanya Amel. ia m
a. aku juga mau gali informasi
mulainya
a akan leb
menga
a simpan ke dalam kopernya. untuk saat ini, ia akan lupakan dulu soal Rian. jika Rian ta
g gimana?" Ajak Tania. Ame
gue siap
rasi mobil tempat mobil Amel berada. dan setengah jam setelahnya, Amel sudah siap dan mereka bersiap untuk pe
tadi. Amel yang kesal langsung memukul bagian depan mobil mahal itu, "Eh, kalau mau klakson orang, lihat lihat
rta masker. Sementara Tania yang melihat Amel marah-marah langsung mendekati sahabatnya itu dan menarik Amel untuk mundur. Tania juga mencoba untuk meminta
dan saat Amel hendak menepuk pintu tersebut keras, kaca mobil terbuka dan
i dekat membuat Amel s
rak Tania
ai Tania, dan..."
habat aku n
ama sekali tak menyambutnya membuat Rian tergagap. Rian menarik mundur kemb
Nggak tahu kalau teman kamu i
a memang suka emosian. Soalnya belu
emutar kepalanya menatap Tania kesal. N
rus klakson. Kalau gua kaget dan malah nginjak gas gimana mobil gue? Kalau jadi rusak lo mau ganti
amu salah injak gas." Jawab Rian deng
memilih untuk melangkah menjauhi mobil Rian, "lo
Pria itu lalu memundurkan mobiln
ntusias. Setidaknya moodnya yang buruk itu sedikit terob
ku mau ke gang sebelahnya lagi mau ke rumah teman. Pas lihat kam
Apaan
Aku ser
ia macam kamu kaya
aku playboy. Tipe
Setiap tikung
Rian yang langsung membuat Tania t
mah Amel cuma sampai hari ini. Mami sama papi aku udah nyiapin apartem
Maksu
a orang tua aku 6 bulan. Jadi kalau 6 bulannya s
karang kamu mau
ku cabut dulu ya." Tania hendak perg
leh iku
u ngap
u kalian butu
mobil dan di tepi jalan depan rumah Amel. "Tap
g, kalau soal jinak me
kan berarti kalau
nya kemarin aku bilang kan kalau akhir-akhir ini banyak cewek yang datang ke rumah. mak
"Ya udah, bentar coba
e s
ke apartemen atau tidak. Dan tak lama Tania kembali lagi dengan memberi kabar jika Rian boleh
bil dulu ya. kamu iku
e s
dalam mobil Amel. Saat mobil di depannya itu mulai melaju, Ia p
n entah kenapa ia jauh lebih tertarik dengan Amel dibandingkan dengan Tania. Yang satu lagi, ia juga tak bisa tertarik dengan Tania karena Tania saat ini adalah incaran dari omnya. Nggak Mungkin
men mewah, dan memasuki pekarangan apar
rtemen milik omnya tersebut. Tentu saja pernyataan Rian membuat Bian heran. Pas
n. Rian dapat menghitung mundur dari 3 dan berani taruhan jika sebentar lagi omnya itu akan menghubu
ih dahulu. Ini bener-bener konyol. Ia tak pernah melihat om nya seperti ini
lebih dulu dengan nada
koper?" Tanya Bian tanpa rep
koper itu artinya merek
a penyewa baru di apartemen. Tapi men
Tania sewa lebih dul
a ja
a nih? Om m
lama Bian mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Bian langsun
erta Rian melangkah melewati koridor menuju lift
bungi Rian namun tentu saja itu akan terdengar konyol. Keponakanny
di lift menunjukkan jika Tan
ng lalu juga menyewa apartemen lantai lima.
a sadari, bibirnya menyunggingkan senyuman
saja pria itu layangkan untuk keponakannya yang berani masuk ke apartemen Tania le
ngsung membuat Rian tertawa terbahak-bahak. Ia Bahkan tak mempedulikan pandangan ane
r dari apartemen Tania, kamu nggak usah ba
nyata bisa cemburu juga." Gumam Rian lalu menutup ponse
*