an manis bersamanya yang telah mengalir dan menyebar
inlah, kau tak akan pernah benar-benar tah
u alami di dalam hidupmu entah kapan terjadinya hal itu, kuyakin sem
ran
anny
an peluk
in sampai selamanya. Akibat kebodohan yang telah dilakukan olehku sendiri, s
ng bisa membuatku kembali ke masa itu agar
nanti orang itu ak
terakhir aku t
saat nanti, walau nantinya aku tak bisa bersamanya yang
bali yang sudah menyakitinya jik
ng ... tapi, jika tidak ... lebih bai
*
hir naskah iklan. Tenggat waktu tinggal besok, dan beban di pundaknya teraPak Kepala, suaranya tegas. "Saya harap ka
isa menjawab, berusaha me
usahaan itu bertahan di tengah persaingan ketat, meninggalkan pesaingnya bangkrut. Strategi p
apa sulitnya mencari pekerjaan di tengah iklim ekonomi yang m
inya itu. Misa bingung mengapa perusahaan sebesar itu memilih perusahaan di kotanya yang terpen
al dari tenggat waktu. Namun, ia menahan diri untuk memberikannya kepada atasannya karena rekan-rekann
duduk di sampingnya, menepuk bahunya. "Jangan terlalu stres, Misa.
ya, membuat beberapa perbaikan kecil. Saat siang menjelang, ia mengum
ke atasan mereka. Pak Kepala tampak senang dengan hasil kerja mereka dan memuji Misa
mbut rekan kerjanya memanggil namanya dan memecah konsentrasin
noleh ke arah dua orang yang berdiri dengan kotak bek
kut tersenyum kepada Misa. Misa terse
erletak di depan kantor mereka. Udara segar dan hijaunya pepohonan menyambut mereka b
Misa?" tanya Hani sambil
b Misa. Ia juga mengeluarkan kotak bekalnya dan mengelua
pasti bisa menyelesaikan
ngguk. "Te
n pribadi, hobi, dan rencana mereka untuk akhir pekan. Misa merasa senang dan rileks.
n kota. Misa melihat gedung-gedung yang ada di sekiratnya dan lalu lintas yang lumayan
perti ini, menjadi teman
gumi semangat kerjamu. Kau selalu menyelesaikan
a dihargai oleh rekan kerjanya. "Terima kasih
," kata Hani. "Aku yakin ka
anya akan memberikan penilaian yang tinggi
isa terkesima oleh pemandangan dua anak kecil, seorang
ku tadi, kita sudah menangkap
si anak perempuan dengan w
s dan nostalgia. Mereka sangat mengingatkannya pa
a, tempat ia menghabiskan waktu berjam-jam bersama sahabat laki-lakinya. Mereka berlarian
nangannya. Setiap tawa, setiap cibiran, setiap senyum mengembal
Sahabat laki-lakinya ada di sampingnya, tangan mereka bergandengan, senyum ceria di wajah merek
uan burung, dan persahabatan yang tak tergoyahkan
akinya itu telah lama menghilang, meninggalkan hanya ruang kosong di hatinya. Masa keciln
i dan Mira, membawa serta kenangannya. Meskipun masa kecilnya telah berlalu, ia tah
ayang berkembang. Dan saat ia menyaksikan anak-anak kecil itu mengejar kupu-kupu, ia merasa terhub