njang oleh Dylan. Pria kurang ajar itu dengan berani menghempaskan
otol wine yang ada di atas meja, menuangkan ke gelas b
g tajam menatap Dylan. "Apa hakmu menghakimik
patah hati, kenapa kau seperti orang frustrasi? Lihat saja pakaian yang
unjukkan jelas emosi, kemarahan, dan bingung. Siapa yang memberi tahu Dylan tentang dirinya
patah hati, hah?!" se
. Penyangkalan yang dilakukan Dakota, membuat Dylan menjadi gemas. Padahal
gkuannya. Sontak tindakan Dylan membuat Dakota terkejut. Berkali-kali Dakota berusaha untuk
n!" Dakota memukuli dada bidang Dylan susah payah. Namun, say
ru Dakota sedikit menaikan nadanya
an di matanya. Detik itu juga, tanpa permisi, Dylan menarik tengkuk leher Dak
tu kembali memukuli dada bidang Dylan. Akan tetapi tenaganya tidak bisa
bahwa rasa ciuman itu begitu nikmat. Wanita itu terasa sangat lemah
skipun Dakota tak membalas, tapi Dylan begitu menikmati bibir lembut Dakota. Pri
membuatnya menjadi lepas kendali. Persetan jika dianggap murahan. Hatinya sudah san
ih dulu melepaskan ciuman tersebut. Mata mereka saling beradu, menatap dala
. Raut wajahnya memerah. Kewarasan mulai muncul. Dia langsu
ak
aran dari wanita itu seperti kapas bagi Dylan. Tidak terasa sakit sama
au sangat menikmatinya," ucap Dy
ri pangkuan Dylan. "K-kau! K-kau kurang ajar
ng sekali kekasihmu mengkhianatimu. Padahal dia sud
akibat mendengar ucapan Dy
ng sudah melamarmu. Kau marah dan frustrasi hingga menjadi sepe
drey yang memberitahumu?" tuduhnya. Feeling-nya berkata ba
, Audrey bukan tipe pen
rut dalam. "Bagaima
kan tubuhnya hingga menempel ke dinding. Tampak raut wajahnya sedikit memucat di
Dakota gelagapan di kala tub
Dakota. "Aku tahu
etakutan. "K-kau janga
a. Kenapa? Kau tidak mungkin marah, kan? A
elebar. "K-ka
un sebutannya, aku tidak peduli. Bagiku yang terpenting aku tahu tentangm
ah pergi meninggalkan Dakota. Namun langkahnya
impan rasa kasihanmu. Aku tidak suka ada orang yang mengasihani diriku!" Napas Dakota memburu kala mengatakan itu. Wanita berpar
hasihanimu, maka kau salah besar. Aku sama sekali tidak mengas
apa?" Dakota mendongakkan kep
menarik perhatianku," jawab Dylan tenang dan
an ada pelayan yang mengantarkanmu sarapan. Ingat, jika kau berani ke klub malam lagi, kau
k tajam tak suka. "
eritahumu saja. Good night, Nona Spencer." Dylan kembali
najam. Tangannya mengepal kuat. Dia tidak mengira Dylan berani mengeluarkan anca
bab pria itu terus melanjutkan langkahnya. Namun umpatan Dakota terdengar di teli