i malam. Kejadian di mana dirinya dibawa secara paksa ke dalam hotel. Shi
at di kala dia sudah selesai mandi-ada seorang pelayan
a Spencer," sapa s
pa basa-basi, pada seorang wa
Di dalam paper bag ini sudah ada baju ganti dan alat make up lengkap yang baru bisa
i pria berengsek yang mengganggunya. Namun, tidak mungkin dia memakai baju yang tadi malam. D
mengganti pakaianku," ucap Dakota dat
itu menundukkan kepalanya, lalu pa
g pelayan. Dress berbahan kaus itu membuat kesan nyaman di tubuh Dakota. Wanita cantik itu berbalik,
nikan nyata. Bayangkan saja dia baru selesai mengganti pakaian, sudah di hadapka
ng indah, Nona Spencer. I love it," kome
ndengar ucapan Dylan. "Berengsek
lan duduk di sofa, menyilangkan kaki kanan bertumpu ke paha kir
kenapa kau tidak menutup matamu!" semburnya emosi. Bisa-bisanya pria berengsek di depannya ini mengataka
meja. "Ada pemandangan bagus, kenapa harus menutup m
lan ke wajah Dylan. Namun, sayangnya keseimbangan Dakota tak terja
n bangkit berdiri, tapi Dylan sudah melingkarkan tangannya di pin
kota seraya memukuli dada bid
nku. Jadi aku menganggap itu sebagai kesengajaan
n aku sengaja menjatuhkan tubuhku k
a sambil berbisik serak, "Dress yang aku beli
lolos di bibir Dylan. Namun, Dakota tidak mau terbu
miring. "Tanganku sudah tidak
memeluknya. Buru-buru, Dakota bangkit berdiri. Astaga! Dia sangat
diri. "Ayo aku an
"Tidak usah! Aku bisa pulang sendiri!
isa sendiri, tapi kau ke sini bersama
lan
kejadian di klub tadi malam. Kau ingin seperti itu, Nona Spencer?
etika diancam Dylan. "Sialan!
i mengecup bibir Dakota. "Kita
ak henti meloloskan umpatan kasar. Dia ingin berontak, tapi ancaman Dylan tak bisa diabaikan. Jika ayahnya tahu, habi
a wanita cantik berambut pirang memanggil Dylan dan berhenti tepat di hada
nganmu di sini." Wanita berambut pirang
berambut pirang itu. "Hari ini aku sangat sib
atap sinis Dakota. "Siapa dia,
ang jalang!" seru Dakota t
enyerang Dakota, tapi dengan sigap Dylan m
an jalang. Jangan mencari masalah," kata Dy
tidak ingin membuat Dylan marah padanya. "Oke fine
espon ucapan wanita
engecup bibir Dylan di depan Dakota, lalu d
p wanita berambut pirang yang
ota. "Well, apa kau sedan
sendiri. "Aku cemburu? S
ung mancung Dakota. "Kau tenang saja. Kau
ajam. "Kau memang
an terpaksa Dakota juga masuk ke dalam mobil. Pria tampan itu melajukan mobilnya m