img Look at Me, Elle  /  Bab 6 Tidak Beres | 5.83%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Tidak Beres

Jumlah Kata:2084    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

ah di mana Brielle tinggal meski hanya kamar sewaan. Wanita itu keluar dari mobil Leonathan dengan tampang

diri Naomi keluar dari rumah dua lantai itu. Bahkan di saat diri

ejutnya dengan Alice. Bingung ketika temannya itu datang ke l

engembalikan

sudah tidak ada di sini," jawabnya yang membuat Alice mengge

ang tinggal di sini. Elle pergi entah ke mana dan semua itu karena sahabatmu. Salahku suda

capan Naomi, ia mendapat tarikan di lengan kiri. Siapa lagi kalau bukan ulah Leonathan yang t

ketika Leonathan menggiringnya kembali menuj

an bahwa Brielle benar-be

ndiri, aku s

enuh percaya diri, "kalau kau beralasan seperti ini, aku semakin

rsebut. "Saya ingin bertemu dengan pemilik KTP ini, bisa ibu tunjukkan kamarnya? Dia teman saya yang sudah lama tidak

dorkan Alice padanya. "Sudah lama saya enggak lihat Putri. Sepertinya ada masalah ke

in ini o

cerita sedikit sama saya kalau la

sihkan tempat kos tersebut, tetapi Leonathan juga mendengar. Bahkan dia tak lagi meminta Naomi untuk menunj

tunjukkan

i dan meminta Alice serta Naomi untuk masuk ke d

u tidak akan melihat wajahku lagi dan tidak bisa mencurigaiku lagi." Tentu tak ketinggalan dengan tatapan kesal terarah pada pria sok tampan itu. Masih belum puas bersuara, Naomi melanjutkan, "jangan terpuruk jika Elle memang sudah hil

ng?" Belum sempat Naomi menjawab, Leonathan menoleh ke sopir yang menampakkan diri setelah diam di balik kemudi. "Pesanannya dibatalkan, saya akan mengganti." Dikeluarkannya uang lima puluh ribu rupiah dari do

ingin sekali menjambak rambut cokelat karamel Leonathan dengan sekuat-kuatnya. "Kalau bo

aya ini ke kaf

Nath!" teriak Alice yang berla

mang, dan jangan buat aku marah. Aku perlu informasi tentang Elle yang belum bisa aku temukan selama ini." Leonathan melambai ke arah sopir tersebut dan beliau pun mengangguk. Pria itu segera berlalu

asaran para pengunjung kafe tak mungkin sirna begitu saja. Mereka yang duduk dekat dengan meja Leonath

ngannya untuk berpamitan. Kau pikir aku tidak khawatir?!" semprot Naomi yang ditenangkan Alice, mendapat elusan di punggungnya tetap mampiu memberikan bentakan untuk Leonat

n, yang terpenting sekarang adalah Brielle. Bukankah kau ingin Brielle ketemu? Lebih

sahabatmu itu, aku tahu ya

aha bangun dan ingin melayangkan tamparan. Namun kecepatan Alice patut diacungi jempol, berhasil menggagalkan Naomi. Sontak saja,

ergi dari hadapan dua wanita yang terus memanggil namanya. "Aku sudah mengha

, pria penyuka aroma maupun rasa dari kopi sudah mulai pelan-pelan membuatnya. T

uat minuman berkafein itu. Aroma pekat dan sedap dari kopi menyeruak dan men

am hati Leonathan, jatuh cinta dengan seorang gadis bukanlah perkara mudah. Beg

tentang fisik? Leonathan lebih suka wanita yang sama seperti ibunya, memiliki kulit sedikit g

ada di samping kanan tubuh Leonathan. Sedangkan sang bos yang term

agai pikirannya tengah tersesat, pria yang setia melamun itu tak kunjung menoleh. Ditepuknya pundak k

m satu lagi, dan berdiri tegap dengan berkali-kali mengerjapkan mata. Mengembalikan fokus, pria berambut lurus kecokelatan itu

eonathan memastikan, bisa kena

elirik karena dia sendiri takut mem

sannya untuk dinikmati. Melihat kopi buatannya dihirup dan diseduh, Leonathan tersenyum. Ia baru bisa be

t jika lelah. Jam makan

arus makan siang. Aku

singkat barista tersebut dan membiarkan Leonathan melewatinya. Bukan

ok ke etalase makanan. Dia memilih beberapa roti di sana, seperti kroisan yang bentuknya seperti bulan sabit, juga memili

minuman favoritnya itu ketika makan malam saja. Untuk siang ini ia hanya ditemani dengan air mineral dingin

onathan yang tidak tahu siapa pelakunya pun bertanya, usai menelan roti kroisan. "Iya? Siapa

. Bisakah

fe? Untuk apa dia datang ke sini tanpa mengabarinya lebih dulu. Mengesampingka

sang penghuni ruangan mengizinkannya pula untuk memosisikan diri di sebelahnya. Meletakkan tas merah yang sewarna dengan gaun di p

kkan kepala. Pergerakan dan pertanyaan itu malah membuat Leonathan semakin bertanya-tanya dengan

ia justru mengajukan pertanyaan yang diangguki Leonathan dengan santai. "Sejak kapan kau mulai mengabaikan sahabatmu sendiri? Kau bahkan jarang me

mpai membatalkan niatnya setelah mendengar pertanyaan aneh Alice. Ya, menurutnya itu aneh karena Alice terdengar

ce yang mulai menggebu-gebu dan matanya mulai berkabut. "Mana janjimu yang selalu ingin menjaga dan memerhatikanku? Kau lupa akan semuanya itu, Nat

anita yang tampak ingin menangis itu. "Bukankah selama ini kau sendiri yang ingin aku bahagia bersama wanita yang aku cintai dan berhenti mengganggumu berpacaran?" tany

alau kau terlalu

saku lagi. Jika kau kekasihku, mungkin aku akan menerimanya

, apa kau

u ham-

agi? Atau sedikit saja menyinggung hubunganku dengan mantanku. Tapi, kau tidak melakukannya, kau selalu fokus dengan Brielle!" te

img

Konten

Bab 1 Ingin Lega Bab 2 Pergi Bab 3 Tamparan Bab 4 Cemburu Bab 5 Mencurigakan Bab 6 Tidak Beres Bab 7 Pesan Panjang Bab 8 Leonardo Hardika Bab 9 Abigail Bab 10 Papa Abigail Bab 11 Bertemu
Bab 12 Pertengkaran
Bab 13 Masih Cinta
Bab 14 Gawat!
Bab 15 Mengalir
Bab 16 Putus
Bab 17 Anakku
Bab 18 Tidak Bisa!
Bab 19 Peluk
Bab 20 Bukan Salahnya!
Bab 21 Mabuk
Bab 22 Pengamat Cinta
Bab 23 Pengamat Cinta 2
Bab 24 Salah Mendidik
Bab 25 Tamparan Kedua
Bab 26 Kejutan
Bab 27 Kejutan 2
Bab 28 Pantai
Bab 29 Topeng
Bab 30 Tolakan Halus
Bab 31 Bersemu Merah
Bab 32 Perlakuan Manis
Bab 33 Harapan Kecil
Bab 34 Milikku
Bab 35 Kesempatan
Bab 36 Satu Atap Seterusnya
Bab 37 Ratu Gengsi
Bab 38 Jatuh
Bab 39 Kebohongan Pertama
Bab 40 Pijatan Papa El
Bab 41 Perjanjian
Bab 42 Kebohongan Lagi
Bab 43 Muncul
Bab 44 Peringatan
Bab 45 Panggilan Video
Bab 46 Tidak Waras
Bab 47 Balas Dendam
Bab 48 Kaget
Bab 49 Asli
Bab 50 Tidak Bodoh
Bab 51 Tantangan
Bab 52 Wajib Dicurigai
Bab 53 Interogasi
Bab 54 Fakta
Bab 55 Cengeng
Bab 56 Menawar Cinta
Bab 57 Pacaran
Bab 58 Pacaran 2
Bab 59 Pacaran 3
Bab 60 Pandangan Mantan
Bab 61 Pandangan Mantan 2
Bab 62 Tanpa Brielle
Bab 63 Leonathan Cemburu
Bab 64 Kemarahan Brielle
Bab 65 Pengusiran
Bab 66 Marah Tapi Merindu
Bab 67 Percuma
Bab 68 Hari Terakhir
Bab 69 Menyusul
Bab 70 Awas Kamu!
Bab 71 Dikurung
Bab 72 Bibit Playboy
Bab 73 Penasaran
Bab 74 Mahkota
Bab 75 Cari Ribut
Bab 76 Ada Apa
Bab 77 Mencengangkan
Bab 78 Ditelantarkan
Bab 79 Ibu Gila
Bab 80 Dalang
Bab 81 Semua Gila
Bab 82 Syarat
Bab 83 Kabar
Bab 84 Operasi
Bab 85 Amnesia
Bab 86 Keputusan Onard
Bab 87 Pulang
Bab 88 Perhatian
Bab 89 Pura-pura
Bab 90 Menguping
Bab 91 Menyerah
Bab 92 Kematian Alice
Bab 93 Kematian Alice 2
Bab 94 Berbaikan
Bab 95 Dijual
Bab 96 Fitting
Bab 97 Fitting 2
Bab 98 Buaya Albino Elle
Bab 99 Tuyul Pengganggu
Bab 100 Pernikahan
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY