img Look at Me, Elle  /  Bab 4 Cemburu | 3.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Cemburu

Jumlah Kata:2200    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

-katamu itu, Nat

ku punya untukmu, sepenuhnya. Aku

lebar. Bahkan dia memukul lengan kiri Leonathan agar pria itu terbangun dari m

omi membekas di sana. "Sadarlah!" tambahnya lagi dengan menggenggam penuh penekanan di bahu pr

yetir. Ia tidak akan membawa Alice ikut mati bersamanya. Karena itulah, Leonathan memi

erakhir ini, dan kabar barusan yang diterima teramat menyakitk

Alice yang lelah menghadapi sikap aneh Leonathan semakin dibuat bingung dengan ekspresi p

han memilih tetap diam dengan pandangan lurus ke jalan. Pria itu mencoba menutup tel

pria itu menurunkan Alice di klub La Favela lan

engan menatap Alice. "Jangan berbuat yang macam-macam, Nath! Aku tidak ingin kehilangan sahabat baik sepertimu,

mu," potong Leonathan yang mampu membuat Alice bernapas lega.

ng masih berdiri di depan La Favela dengan melambai ke arahnya. "Jika kau tidak memohon seperti tadi

eberapa detik kemudian sepasang mata biru yang lama tak pernah berair, kini mengeluarkan caira

? Dirinya ingin bertanggung jawab, tetapi mengapa takdir membuatnya harus kehilangan wanita itu? Apak

ijaganya!" Membiarkan air matanya turun, Leonathan memberhentikan mobil seharga 1 Milyar lebih itu di depan pagar

las menit. Pria itu kembali menyusuri jalanan menggunakan BMW Z4 hitamnya tanpa beris

arapan, ia menghampiri lemari pendingin, mengambil sebotol kopi Cold Brew yang aman bagi penderita asam lam

likimu selain aku. Aku harap Tuhan mendengar sumpahku," gumamnya sebelum tertidur di atas lantai. Tubuhnya telungkup di atas keramik de

at kabar dari pria itu. Ia pun memilih untuk ke Mixture Cafe yang dipimpin Leonathan. Mencoba mengecek sahabatnya di sana, dan ter

ce supaya fokus bekerja. Berhenti bermain-main dalam mengurus kafe." Menggeledah kantong apron yang melekat di tubuh bagian depa

amku padanya, dan ingatkan dia untuk

bekerja, N

i kafe itu dan kembali ke asalnya dengan perasaan yang sedikit lebih tenang dan lega.

t jam yang tertera di layar barista tadi saat menerima pesan dari Leonathan, masih jam tujuh pagi. Kemungkinan besar Leonathan seda

dia tidak mendapat kabar terbaru mengenai Brielle. Alice yang tengah sibuk me

n mengirim pesan singkat. Sampai lebih dari dua bulan, mereka menjadi jarang tukar kabar. Alice yang merasa khawatir dengan ko

ali, bahkan Leonathan rela dua hari tidak tidur sama sekali hanya untuk mengitari Ba

berharap agar tak sengaja bertemu dengan wanita manis itu. Jika memang dirinya ditakdirkan Tu

, sayangnya itu semua hanya mimpi. Sampai bulan

idak terku

a lekat-lekat. Alice yang merasa diabaikan lantas menarik salah satu kaki berat nan berotot itu seku

ru melihat tepat ke arah matanya yang menusuk tajam. Leonathan tampak menyedihkan dengan mata yang terlihat seperti orang ku

ngkat Leonathan sebelum memeja

dia sampai dapat! Bukannya menyerah dan mengurung

tidak punya

ai lengan kursi empuk tersebut. Menempatkan sepasang kaki Leonathan di pangkuannya. Alice memijat pelan kak

kafe Mixture warna senada. Menoleh ke arah Leonathan yang tetap memilih untuk me

ingin dan berhasrat dalam mengurus dirinya, kafe, maupun hidupnya ke depan. Otak pria itu seakan b

mengelus-elus pangkal hidung. Sesekali memberikan pijatan di dahi supaya benang kusut di san

itlah,

tanda-tanda sama sekali. Bat

uanganmu suatu saat pasti terbayarkan. Jika kau ingin mendapatka

Leonathan. "Di dalam hatiku yang paling dalam meminta dan terus meminta dengan kerendahan h

bekerja? Kau nustru menyerah karena satu wanita?" Alice terkekeh-kekeh sembari menghentikan gerakan jariny

ing, Leonathan mengatakan lagi, "Selalu mencari ke sana sini demi mendapatkan maaf darinya. Tapi ha

tidak berhenti berlari mencari kemungkinan-kemungkinan mengenai keberadaan Brielle di Bali. "Mungkin saja dia bersembunyi." Alice menarik su

u bisa sepe

ng mandiri, tekun, dan

yang semula tiduran menjadi duduk bersila, tegap menghadap sang sahabat. Mene

pendapat orang lain mengenai dirinya atau apa pun yang menimpanya. Salah satu karyawanmu yang mengatakan ini semua pada

Ada yang janggal dari penjelasan Alice. Otaknya mas

li menutup matanya dengan napas berhembus panjang. "Seharusnya jika dia tidak memikirkan penilaian orang la

benar

aja. Aku tidak ingin diganggu. Waktumu di sini sudah

O-oke. Oke, aku akan pulang walaupun aku tidak suka kau memaksaku seperti ini, Nath. Tetapi janji padaku, jangan me

u mendadak tul

berdiri. "Na-Nath?" panggilnya dengan suara yang bergetar

turun. "Lebih baik kau istirahat agar besok bisa bekerja." Tanpa melihat Alice, dia kembali berba

dadanya dan tangan kanannya hampir menggapai rambut Leonathan, n

elle, Leonathan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia merindukan Brielle, bukan hanya sen

lak perasaanku dan hanya menjadikanku sebagai tempat cerita." Leonathan tersenyum

nya, wanita yang membuatku bahagia sekali me

agar dia bisa menangis sepuasnya di depan rumah Leonathan. Sedangkan pria yang berbaring di atas sofa itu

i sana. Wanita berumur dua puluh tahun itu sungguh hebat. "Kau terlalu hebat, Elle. Kau bisa membuatku merasakan cinta

e pipi dan keluar di kedua netra, begitu deras. "Apa perasaan cintamu itu sudah sirna, Nath? Mengapa a

usaha mengusap air matanya dan menenangkan hati, Alice mengeluarkan ponsel dari tas selempang dan segera menghubungi taksi

img

Konten

Bab 1 Ingin Lega Bab 2 Pergi Bab 3 Tamparan Bab 4 Cemburu Bab 5 Mencurigakan Bab 6 Tidak Beres Bab 7 Pesan Panjang Bab 8 Leonardo Hardika Bab 9 Abigail Bab 10 Papa Abigail Bab 11 Bertemu
Bab 12 Pertengkaran
Bab 13 Masih Cinta
Bab 14 Gawat!
Bab 15 Mengalir
Bab 16 Putus
Bab 17 Anakku
Bab 18 Tidak Bisa!
Bab 19 Peluk
Bab 20 Bukan Salahnya!
Bab 21 Mabuk
Bab 22 Pengamat Cinta
Bab 23 Pengamat Cinta 2
Bab 24 Salah Mendidik
Bab 25 Tamparan Kedua
Bab 26 Kejutan
Bab 27 Kejutan 2
Bab 28 Pantai
Bab 29 Topeng
Bab 30 Tolakan Halus
Bab 31 Bersemu Merah
Bab 32 Perlakuan Manis
Bab 33 Harapan Kecil
Bab 34 Milikku
Bab 35 Kesempatan
Bab 36 Satu Atap Seterusnya
Bab 37 Ratu Gengsi
Bab 38 Jatuh
Bab 39 Kebohongan Pertama
Bab 40 Pijatan Papa El
Bab 41 Perjanjian
Bab 42 Kebohongan Lagi
Bab 43 Muncul
Bab 44 Peringatan
Bab 45 Panggilan Video
Bab 46 Tidak Waras
Bab 47 Balas Dendam
Bab 48 Kaget
Bab 49 Asli
Bab 50 Tidak Bodoh
Bab 51 Tantangan
Bab 52 Wajib Dicurigai
Bab 53 Interogasi
Bab 54 Fakta
Bab 55 Cengeng
Bab 56 Menawar Cinta
Bab 57 Pacaran
Bab 58 Pacaran 2
Bab 59 Pacaran 3
Bab 60 Pandangan Mantan
Bab 61 Pandangan Mantan 2
Bab 62 Tanpa Brielle
Bab 63 Leonathan Cemburu
Bab 64 Kemarahan Brielle
Bab 65 Pengusiran
Bab 66 Marah Tapi Merindu
Bab 67 Percuma
Bab 68 Hari Terakhir
Bab 69 Menyusul
Bab 70 Awas Kamu!
Bab 71 Dikurung
Bab 72 Bibit Playboy
Bab 73 Penasaran
Bab 74 Mahkota
Bab 75 Cari Ribut
Bab 76 Ada Apa
Bab 77 Mencengangkan
Bab 78 Ditelantarkan
Bab 79 Ibu Gila
Bab 80 Dalang
Bab 81 Semua Gila
Bab 82 Syarat
Bab 83 Kabar
Bab 84 Operasi
Bab 85 Amnesia
Bab 86 Keputusan Onard
Bab 87 Pulang
Bab 88 Perhatian
Bab 89 Pura-pura
Bab 90 Menguping
Bab 91 Menyerah
Bab 92 Kematian Alice
Bab 93 Kematian Alice 2
Bab 94 Berbaikan
Bab 95 Dijual
Bab 96 Fitting
Bab 97 Fitting 2
Bab 98 Buaya Albino Elle
Bab 99 Tuyul Pengganggu
Bab 100 Pernikahan
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY