img DICERAI KARENA MANDUL  /  Bab 9 [9] | 14.06%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 [9]

Jumlah Kata:1100    |    Dirilis Pada: 27/02/2024

UV mewah milik sang ayah. Mendengar hal itu, hati Kala seperti dirajam

arena kata-kata yang mengudara tadi. Dari sudut matanya, Kala bisa melihat anak itu berjalan anggun dengan tangan yang mengganden

a berjengit saking kagetnya. Ketika ia menoleh, wanita paruh baya yang nampak an

a,

ak itu menelanjangi Kala dengan sorot mata penuh luka. Seolah, Kala yang berjanji menyelamatkannya dar

u adalah

lang tahun

on menunggu kelanjut

ara itu. Semua teman dapat undangan tiga hari lalu, tapi aku enggak. Jahat

belakangan tapi tidak menemukan sama sekali 'bicara buruk' yang di

uruk." Sheryl langsun

u lubang besar yang sengaja Sheryl tut

Mbak. Semuanya. Bahkan Eyang dan Papa juga." Suara Sheryl tidak dalam keadaan menaha

aan, kemarahan, dan juga rasa

nggak seperti itu. Justru aku yang enggak ditemani sama kawanan mereka. Aku dipojokin, a

heryl ucap benar-benar memengaruhi kewarasannya. In

e sana, Mbak. Enggak mau

malam itu dengan segelas susu cokelat dan beberapa keping cookies buatannya. Meneruskan dongeng Merida yan

gan senyum menawan itu berjalan di samping ayahnya. Persis tuan putri yang baru saja turun dari kereta kuda. Sekali

jarak aman. Asal netranya masih bisa mengawasi semua gerak Sheryl, itu sudah lebih dari cukup. Di dalam rumah megah ini

at m

ersamaan. Uang memang tak pernah berbohong dalam menciptakan kemewahan. Kala ingat dulu pun pernah merayakan ulang tahun,

sudut, ia menangkap hal ganjil di sana

takut kedatangannya mengagetkan dua anak yang sep

an

engan nada cukup angkuh. Ia hanya menu

yl tanpa ra

ra." Anak itu berjalan mendekati ke arah Sheryl. Tepat di sisi kanan Sh

iput emosi, semakin membara. Tanpa pikir panjang, Kala langs

n marah,

*

g? Padahal kamu bertemu banyak teman sekelas, kan?"

ngan Donita, si pemilik acara. Sheryl meminta untuk segera pulang, alasannya dia lelah. Demi sang putri yang sudah m

tidak mau meminta maaf namun, baginya kesalahan tetap kesalaha

sangat terpaks

tu dengan senyum kecil. Sheryl hanya memalingkan wajahnya, kembali menarik ujung kemeja sang ayah. Ia kesal sekal

itu? Little Pony?" tanya Daru mencoba mengamb

g. "Aku bosan de

berkata mencintai Little Pony hingga semua yang berhubungan dengannya, bergan

ume kecil. Sejak Sheryl masuk mobil, tak ada suara yang dikeluarkan anak itu. K

i langkah Daru menuju kamar nona mudanya. Ia harus memastikan san

ganggu Sheryl tidur," kata Daru sembari me

a mengang

k saya tidurnya menge

natap Daru. Sementara sang pria hanya

yl mimpi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY