ong. Yang kuingat hanya Andra. Beberapa kali Nuru
s Nurul. Tapi aku tetap diam seribu bahasa. Aku selalu saja mengulang memori dari sejak kami kabur dari
uitnya udah nggak ada lagi
ak akan makan, tak akan melakukan apa
mana Ma? Tolong Ma, sadarlah. Nurul perlu Mama di samping kami."
Aku tak ingin hal lain, kecua
*
Sekarang Mama
Mama mau di sini
dah nggak usah dipikirin lagi. Mama masih puny
ni disertai tangis. "Nggak!
ma harus bangkit. Jangan menyerah Ma. Lindungi Kak Nurul sama Dek Mel, sepert
pi.
baik. Mama di sana juga harus bahagia. Andra s
a.. Ma.. Melina.. B
Nurul yang berusaha membangunkanku. Aku membuka mata, ternyata a
h Nurul yang sedan
kenapa
as sekali. Gimana kalau Melina
akku pergi lagi. Cukup Andra. Aku tak
li anakku ini, entah sudah berapa lama tak kupedulikan. Badannya sang
dulu a
tidak makan. Aku menggedor, meninju dan menendang pintu. Hanya ada dua kemungkinan, Redy datang atau aka
ibut?!" Redy muncul s
ia ke rumah sakit. Tolong Bang, se
gi? Akal-akal
si. "Bawa anakku sekarang, atau kau akan menyesal! Jangan sampai ada dua anakku yang mati karena k
an kasar. "Ah, iya, iya..
. Redy membopong Melina dan membawanya k
sambil mendorong tubuhku yang
lau anakku di bawa ke
ak ya. Kalian berdoa aja di sini. Biar anak ini aku yang uru
saksama. Kudengar bunyi mesin mobil yang dihidupkan. Ah, syukurlah. Semoga dia benar membawa Melina ke rumah
uara mobil yang menjauh. Kulihat Nurul y
Nurul menangis dalam dekapanku. Semua ini pasti sangat berat baginya. A
ama udah mau sadar da
a kasih karena udah kuat sejauh ini. Bahkan Mama sendiri
anya dengan nada p
ak akan kenapa-napa, dia jug
dan makin membenamkan
ah sudah seperti apa, mungkin lebih busuk dari bangkai. Dan ke
. "Ada yang udah
il wudhu, kita baca dzikir banyak-bany
karena mengkhawatirkan keadaan Melina, kami juga saling melepas rind
ak dia sangat lelah selama beberapa hari ini. Mungkin malam ini
berdiam diri dan pasrah dengan keadaan. Aku menyusun rencana. Akan ku balas perbuatan merek
*
itu terlihat sudah membaik. Aku menyambutnya dengan pelukan dan ciuman ber
menggenggam kedua tangannya. Redy terlihat terkejut dan salah tingkah. M
u kalau namaku Red