Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Part 2

Jumlah Kata:1303    |    Dirilis Pada: 16/02/2024

i ujung bibirku yang bengkak akibat penga

sini. Berbagai macam perlakuan kejam dan

ngkus biskuit dan dua liter air mineral. Tak ada makanan berat, kecuali nasi yang kadang sudah agak basi

tal yang dilakukan penjahat itu. Sudah empat kali ia menggauliku dengan kasar dan menyakitkan. Badan

r? Mau biskuit?" tanyaku, a

jawab. "Nanti aja sama

puk punggung Melina. Anak sulungku itu memang telat

eret Mama keluar, Andra akan lawan. Andra ak

sah Sayang, nanti malah kamu yan

takut. Andra kan anak laki-laki,

tu, soalnya dia jahat biarpu

pintu terbuka. Lelaki itu lagi-l

ar dan meninju perutku berulang kali. Bibirku yang t

Makanan yang sangat sedikit dan tak layak untuk dimakan me

ku berusaha menggapai apa pun yang ada di sekitar,

an lelaki itu berteriak saat Andra menggigit tangannya. Ia melepaskan kakiku, ku rasa emosinya terpancing

aku berusaha bangun. Mendekatinya yang kini sedang menginjak-injak perut dan kepala Andra dengan ganas.

Aku memeluk Andra yang sudah tak bergerak, sepertinya ia pings

ungi tubuh Andra. "Hahh...!!! Bikin nafsuku

Andra, ia sama sekali tak bergerak. "Andra, Sayang Mama... Ban

t merasa sebuah keadaan di dadanya yang aneh. "Ya Allah, apa tulang rusuk Andra patah? Kenapa seperti ini?" pikirku. Aku meraba tulang rusukku sendiri. Ben

*

um begitu sadar. Dan badannya panas. Matanya yang tidak tertut

t, agar mendapatkan pertolongan secepatnya karena aku sangat yakin kalau Andra banyak mendapatk

Andra. Menangis tanpa mengenal wakt

ra. Janji ya sama Mama, Andra akan sembuh." Hanya kalimat itu y

an yang sangat kecil saat baru saja aku terlelap. Aku me

anya di pangkuanku. Sementara Nurul yang

ndra mau apa? Mau makan bis

kata pun yang keluar. Ia hanya menggerakkan tangannya, cepat kutangkap dan kugenggam. Seulas senyum ia perlihatkan. Apa ini? Kenapa aku merasa dia seolah-olah menga

teriak seperti orang gila, saat kulihat Andra menutup matanya perlahan dan tak lagi kulihat pe

aku sendiri. Tak kupedulikan rasa sakit di badanku setiap kali aku

ena kepergian Andra untuk selamanya. Atau mungkin karena keduanya. Melina yang m

bisa biarkan orang istirahat apa

besar dalam diriku. Karena dia, anakku meninggal.

ya!!" aku terus mengamuk seperti orang gila. Ia tak membalas pukulanku,

. Ia pun sepertinya tak menyangka kalau Andra akan men

Kembalikan anakku ka

*

k gini? Belum apa-apa kamu udah bunuh anaknya." Kudengar seorang wanit

. Aku nggak sadar,

ihara. Bereskan kekacauan ini! Kuburin t

Emaknya ngamuk

asa' hal kayak gini

aku kubur

Aku mau pergi dulu, u

, ba

menjauh. Dan lelaki bernama Redy itu be

uburin anak kamu. Udah jadi

pontan terlonjak ke belakang. Namun tak lama ia kembal

pergi!" kataku sambil meme

mu itu udah mati! Lepaskan tang

ingga aku mendapatkan sebuah tampara

Anakmu ini udah empat hari mati. Baunya menganggu banget, dan aku nggak mau

taku meleleh. Aku ingat, Andra telah pergi. Dan memang kini sud

ia menggulung tubuh Andra den

ah beri waktu empat hari," katanya sambil meletakkan

ndak keluar dari kamar. "Tolong kuburkan ia dengan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY