, ini ka
ar. Kamu udah di tungguin sama Adit," uc
gak mau pulang. A
u sudah jauh-ja
empedulikan aku ibu terus saja berjalan d
na," teriak ibu sambil meng
kl
Mas Adit lalu m
g tapi gak ada ongkos. Kemarin lupa bawa uang d
it pikir rena sudah tidak mau
ong uang Ibu habis, Nak buat urusin Rena kemari
siap nanti s
ng dulu ya," ucap i
bagaikan neraka. Dan harus kembali meny
di situ? Masuk!
k m
ku menuruti perkataan Mas Adi
icarakan sama kamu!" ucapnya saat di
gguh berat kembali ke rumah ini. Jika aku boleh memilih. Aku lebih memi
Ibu. Di sini sudah jadi tempat teraman untuk kamu. Aku tid
. Sebenci-bencinya dia terhadapku dia ti
Ibumu, Dek!" k
nya," jaw
n kehamilan kamu dari Vita maupun Ibu. Mas mohon. Jangan sampai me
semakin bingung dengan perkataan Mas Adit. Mengap
as. Dan Mas akan jamin kamu dan anak kita ak
aku gak mungkin mas tega bohongin
a, Dek dan Mas harap saat kamu tahu it
riku mas? Kenapa tidak kamu k
amu makan, kasihan anak kita. Atau ka
lan hidupku," aku melangkah gontai memasuki ka
aku harus membiasakan diri h
Yah. Rena kangen Ayah," ucapku memeluk foto almarh
terhadap sang pencipta. Mengadu semua yang aku alami dan yang aku rasakan. Selama ini me
rena bagaimanapun aku harus tetap makan agar perutk
lang?" ucap Vita
g di antar ibu,
g makan dan mulai men
Ibumu? Percuma Ibumu juga tida
melanjutkan makannya. Tak sedikitpun
u t
mau nambah lagi?" Vita
ah c
ar ke belakang ya dekat kamar Bi In
k u
Vita sama-sama menyodorkan minuman pada Mas Adit namun Ma
akang, Sayang?" Tany
sewaktu-waktu kita ada tamu yang mau menginap bagaimana. Masa kita usir p
di belakang jadi aku tak perlu m
dit yang langsung
ju kok. Besok kamu kemasi barang kamu ya,
nang. Aku ingin sekedar mencari udara segar
as Adit m
apa,
? Kamu ini istriku, Ren bukan pembantu yang
aku harus nurut sama istri pertama. Itu kan peratu
ceraikanmu apapun y
kedepannya, Mas. Jangan
k memberimu harapan apapun. A
elalu bahagia sampai kita menua dan kembali. Namun nyata
u," ucap Ma
ah terlanjur. Mungkin takdirku memang tidak mengizin
mbahagiakanm
ng sulit untuk kamu tepati, M
pi.
e kamar takutnya Vita nyariin," tuturku
n kakiku menyentuh air yang dingin. Di sini aku berfikir bagaimana aku selanjutnya. Aku harus punya bekal jika harus berp