Adit seperti menyimpan sesuatu dariku. Mungkinka
a yang ingin
abnya terdengar kag
." aku sengaja menjedanya sesa
" Tanyanya se
jawabk
t perubahan ekspresin
ati ini. Mengapa seteg
il," ucapku p
ang?" Tanyany
t pack yang terdapat
seneng banget," ucapnya kem
nangan air di p
apapun lagi terhadapku, Mas. Dan semoga kecur
inya. Benarkan Mas Adit sebahagia itu. Mengapa aku melihat ada suatu beba
il memegangi pipinya. Jelas
i, Sayang. Sudah lama aku mengin
dulu ya, Sayang" u
ah tapi tak kunjung juga ku temui sosoknya. Ku putuskan untuk ke belakang rumah,
tu. Kamu tunggu sebentar la
e
dan memuakan. Dengan siapa Mas Adit telfon.
ada yang ingin aku sampaikan," samar-samar ku dengarkan obrolann
Adit. Menuju laki-laki yang sampai saat in
nyaku penasaran. Ku amati wa
eman, Mas" jawabnya de
Candaku melihat waj
ali, Ren. Oh iya ayo masuk a
uk ke dalam. Dia mendudukanku di m
bersamamu. Sekarang makanlah kasian anak kita yang masih di perut i
tetap sama, suami yang hangat dan romantis. Lalu bagaimana mungkin aku berfikir macam-macam tentangnya s
ta?" Tanya Mas Adit tiba-tib
dadak?" Tan
ga tidak terlalu di desa. Di sini apapun mudah
reng aku, aku bisa awasin kamu dan anak ki
s nyuruh aku untuk di sini karena Mas suka suasananya
a pembantu dan aku cuma pulang di akhir pekan. Apa kamu gak mau kita hidup bersa
ut ke kota. Aku siap
h capek, Dek. Ingat kandungan kamu masih rawan
e kota. Setelah semuanya selesai kami berpamitan pada bibi yang selama ini membantuku mengur
¤
ku. Memang sudah beberapa kali sejak menikah aku di bawanya kesini tet
ayang ada rekan kerja
ngnya jangan ke
nta tolong sama bi Inem atau kalo mau kelu
memberi hormat layakn
as berangkat dulu ya, sayang, kamu jangan capek-cap
ihat suamiku hanya meng
untukku. Akhirnya ku langkahkan kakiku untuk berjalan mengelilingi kom
di ujung komplek. Saat aku memutuskan beristirahat di pos satpam penjaga gerbang kompek tak sengaja mataku melihat mobil Mas Adit melaju melew
itu?" Tanyak
mengantarkanku berkeliling daerah sini. Mungkin ke cafe atau restp
sung mencari Mang tar
tau resto dekat sini ya, Man
ya antar," j
at tinggalku yang baru. Pandanganku terhenti saat tidak senga
dia di sini?" Ta
apa wan
a," pikiranku melambung entah kemana. Mengingat-ingat dimana aku melihat wanita i
k pergi keluar cafe ini. Hatiku remuk. Air mataku luruh tak bisa aku bendung lagi. Aku
berniat menyusul Mas Adit namun nihil aku kehilangan jejak. Ku masuki m
u dengan tergugu. Remuk hatiku
apa,
Saya ingin isti
ik,
kan pertanyaan Mang Tarjo yang menanyai keadaanku. Sampai di rumah