u berilmu tinggi dalam menggunakan senjata panah. Juga memiliki tenaga dalam yang luar biasa. Terbukti, pa
Apa tujuannya dengan melemparkan anak panah tersebut? Untuk tujuan baik atau jahat? Dia sampai saat ini kelihatannya tidak bermaksud jahat padaku. Kalau niatnya jahat, misalnya ingin membunuhku, maka dia tinggal mengarahkan anak panah itu di le
k keberatan...!" kata Permana sopan. "Aku i
i kok," sahut sebuah suara lirih. "Asalkan tid
n berwarna coklat tua. Wajahnya kurang jelas terlihat karena terlindungi bayangan caping lebar yang menutup kepalanya.
ungkus kain. Bahkan sampai ujung jari-jari kakinya juga demikian. Benar-benar terbungkus rapat. Tak ada pori-pori kulitn
tampak seluruhnya karena sering menunduk. Hanya bagian mata ke bawah yang tampak, itu pun dalam bayangan buram karena terlindung caping le
ya dem
endiam, tapi pada suatu saat bila bertemu dengan orang yang dia cocoki, akan ngoceh terus. Akan banyak berbicara, bahkan juga bercerita. Gupita juga sulit dikelompokkan. Dia itu termasuk dalam golongan pendekar beraliran putih ataukah golongan hitam? Karena
araku yang bernama Permana Brata, si Pendekar Budiman Pedang Biru ini jauh-jauh datang kemari
namaku? Padahal selama ini aku belum pernah kenalan dengannya. Bahkan bert
yang tersandang di punggungmu. Dan aku mengenalmu karena aku telah mengenal gurumu, Ki Sasmaya. Kalau kau datang ke hutan ini untuk memperebutkan Kitab Daun Putih, kurasa merupakan sesuatu yang wajar. Karena dala
an ingin memiliki kitab yang kau katakan itu, mendengar namanya saja baru sekar
gan berkata begitu, kau kira aku akan membiarkanmu lewat begitu saja? Tidak, Permana, tidak! Aku akan menghalangimu untuk mend
ng Kuning alias
kuning, sehingga orang menyebutnya ki Jungkung Kuning. Dia badannya sedikit kelihatan membungkuk, dan k
u. Dia juga baru mendengar nama Cemunduk, yang merupakan nama lain atau alias dari nama Jungkung Kuning. Siapa sebenarnya pendekar yang bernama ki Jungkung Kuning itu? Yang jelas dia punya Kitab Daun Putih yang kelihatannya sekarang jadi rebutan
ih, biar aku saja yang memperebutkannya dengan para pendekar dari berbagai golongan," pinta gupi
ab itu. Kedatanganku kemari dengan tujuan lai
nekad meneruskan per
Y
u kau harus berhadapa
dengan beberapa tendangan yang cepat. Membuat Permana kerepotan juga. Dalam benaknya, pendekar m
merasa tidak perlu melayani pendekar yang berwatak aneh itu. Gupita juga dia anggap salah
*