dada. Lalu tubuh Permana dalam sekejap kembali berdiri tegar. Dalam sekejap pula d
terlontar ke belakang tadi, Permana menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Dia merasa tidak ada gunanya bertempur d
sar karena lawan meninggalkan arena pertarungan. Permana melesat cepa
nya berupa baja lincip berkilat-kilat tertempa sinar matahari. Anak panah itu dia simpan di balik dada, pun
ilemparkan ke arah Permana. Dia mengincar kaki Permana sedan
empar dengan menggunakan tenaga dalam penuh. Dalam bebera
nan mengembang, memukul jarak jauh dengan tenaga
ya, ibu jari dan telunjuk untuk membentuk lingkaran. Sehingga
ua
ng dilemparkan Gupita patah menjadi potongan-potong
angannya beberapa saat terhalang oleh ledakan yang memijarkan bunga api serta asap. Bunga api timbul akibat benturan dua
engkapnya, Jurus Enthik-enthik Tataran Dua. Dari pengakuan Ki Sasmaya padanya, Jurus Enthik-enthik merupakan satu dari jurus yang dikem
k, patenana
i, sedulur tuwa
an menjadi Jurus Enthik-enthik Tataran Dua. Yang Tataran Dua lebih rendah dibandingkan Tataran Satu. Gupita me
ya dem
a. Namun sudah terlambat. Permana telah lenyap dari pandangan
a. "Tapi selicin-licinnya manusia, past
Anti Matahari itu melesat ke timur.
*
, putra mahkota sedang sakit. Sekujur tubuhnya terdapat luka-luka yang sebelumnya didahului dengan gatal-gatal. Sang putra mahkota tidak keluar karena kondisi tu
Ki Jungkung Kuning memiliki kitab yang isinya tentang cara pengobatan berbagai macam penyakit. Dia berharap dari berbagai cara pengobatan itu ada satu cara untuk mengobati anaknya. Sebelum masuk Hutan Lungid, Ki Jungkung Kuning minta ijin terlebih dulu kepada Mingantaka. Waktu itu
h itu semakin cepat dalam melajukan kudanya ketika memasuki hutan. Busur dan anak panah dia sandang. Kedua
di kanan kirinya ada dua pohon besar, dua buah
! Jz
tapi terbuat dari baja. Panah yang melesat dari utara menancap di pohon yang terletak di sebelah selatan. Begitu pula sebaliknya. K
salah satu dahan. Sedangkan kudanya terus melesat. Melewati bawah dua rantai baja yang merinta
ang disambung dengan rantai baja. Mereka termasuk pendekar dari golongan hitam. Yang selalu mem
et kayak mau kelonan saja! Kalau mau kelonan nanti malam,
asing-masing masih tergenggam panah berantai yang tadi digunakan untuk menghab
si dan Taragun di kalangan dunia persilatan mendapat julukan Sepasang Pendekar Panah Berantai. Kehebatan mereka dalam menggunakan senjata berupa panah berantai sungguh tiada bandingannya. Tidak heran kalau mereka ditakuti di dunia p
*