ki rumah. Terdengar Mentari masih
Nanti kalau Mas Pram pulang saja nyanyinya,"
a Mbok Jum kalau ngerjain sesuatu. Mentari malu kalau ada
lanjutkan jalan menuju ruang setrikaan. Saat itu pula bik Tina menyadari kehadiran Arjuna. Saat
ngsung menikah. Itukan malunya ber
ru kali ini bik Tina melihat wajah sedih Arjuna. Ada sesuatu
kenapa?" tanya M
i. "Kamu istirahat saja. Biar baju-bajunya bibi yang bawa
harus istirahat. Jadi kita selesaikan ini bersama agar bisa segera istirahat ber
ari tersenyum. Perasaannya sedikit menghangat. Beban pikiran yan
t di sosok Bulan, salah satu kekasihnya. Tapi ada hal berbeda yang dirasakan saat memandan
rtanyaan Bu Rukaiya membuat
ibu. Sedangkan Mentari langsung terdi
sudah pulang?" tanya Bu Rukaiya. Menta
s Arjuna sudah pulang?"
muran. Tahu-tahu Tuan Muda sudah ada di d
Aldi yang berdiri di ta
pa yang menyuruhmu?" tanya Bu R
a kurang enak badan," jawab Arjuna. Bu Rukaiya henda
hat kok, Ma," jawab Arjuna sambil memutar tubu
kan ke kamar Arjuna," pinta Bu Rukaiy
Tina pada Mentari. "Biar bibi yang membawa pakaia
ut. Dia baru mengenal dapur dan kamar Pramudya s
alakan kompor untuk merebus air. Kemudian tang
Tina saat melihat Mentari
ik," jawab Mentari sambil menoleh
il susu di kitchen set da
amar tuan muda disebelah kanan kamar Mas Pram," kata b
alad buah setelah bangun tidur
gkat ibu jarinya. Tak lupa senyum yang
ina tadi. Tepat di depan pintu, Mentari langsung terdiam tanpa sengaja mendengar pembicaraan dua orang di d
aar
li muncul. Beliau pun terkejut melihat Mentari di depann
Pramudya tidak mendengar apa yang dia bicarakan dengan putranya. "Kamu me
tanya Arjun
benar-benar tidak sengaja
amu lakukan?" lanjut Bu Rukaiya sambil mema
jalan menjauh dari kamar Arju
mencekal leng
entari. "Bik Tina sedang membuatkan bi
tan mengepel. Dia berjalan sambil meraba sisi
kembali ke
?" tanya Bu Rukaiya cemas. " Bagaimana kalau dia member
. Andai dia dengar kita bisa membujuknya
laporan ke Pram lalu dia marah dan mengu
ibunya lalu meran
an tidak mungkin Pram langsung percaya ucapan