angannya menggapai-gapai sesuatu yang semalam
benda pipih itu dan melihat jam
ngukan. Pandangannya menyisir ke seluruh ruangan, dan kembali be
a belum disentuh sama sekali. Dan tentu saj
a dia? Masa' nggak ada pula
Baru saja ia hendak memegang bantal dan selimut it
ing diam saat tat
a Roby sambil berjalan m
pulang dari semalam?"
yak nanya!" ketus Roby, langs
ngannya dengan Roby hanya sebatas sebuah perjanjian semata, karena ua
ati Roby, tapi setidaknya ia ingin tetap di
ci muka. Terlihat sekali kalau pemuda itu tak tidur se
apikan rambutnya yang kusut dengan jari-jarinya. Seperti biasa, dia memang mala
eluar. Ia memandang wajah tampan itu
by yang sepertinya sedang mengem
e mana?" ta
n penampilannya di cermin. Setelah merasa
sudah pasti, pemuda itu mau pergi. Ia hanya b
Roby yang berhenti di depan
aku akan mengurus kontrakan yang akan kita tempati
Mama sama Papa nanyain kamu ada di ma
ukamu." Ujarnya, langsung
nyata semua ini tak semudah dalam bayangannya. Sungguh sulit sekali ber
ndi dan mengganti pakaiannya. Lebih baik ia segera
*
kan ia makan pagi ini. Biasanya, ia tak
n semua ke dalam piring. Menghabiskan s
Pandangannya menyapu ke seluruh ruang
akan menertawakan kalau ia mengambil mak
ak punya teman untuk sarapan di restoran ini. Mau menu
dungannya. Yang mana memang membutuhkan banya
." Ujar Silia pada waitress y
u campur s
i bawang Bombay. Saya nggak suka baunya." Ujar S
nti saya antar
akasih
yang tadi sempat ia ambil. Setelah dapat tempat dan meletakkan mangkuk be
lette, baru ia akan menyantap makanan berat dan
ang. Dalam waktu sekejap saja, makanan berbahan telur itu berpindah ke
pauknya. Ia sendiri takjub dengan nafsu makannya belakangan
akan, nanti kamu gendut
a yang kini duduk di hadapannya
an nada tak suka. Mendadak selera makannya langsu
, katanya kamu masih di sini. Jadi nggak mungkin kan kalau aku minta makan ke rumah kamu? Lagian kapan lagi, bisa sarapan ena
e ya, sama Club Sand
emerintah seenaknya. Apalagi ia kini datang se
u yang menginap untuk sarapan. Kalau ada orang luar, akan dikena
menginap itu untuk dua orang kan? Kamu sekarang lagi makan sendiri. Aku y
at toxic seperti Yesika? Selalu saja membawa ketidak-nyamanan dalam hidup
at asli Yesika sejak mereka masuk kuliah. Kalau Silia tahu Yesika sang
ini sekarang, bukan berarti karena dia nggak mau makan sama aku
Aku tahu kok, kalau Roby dari semalam nggak ada di dekat kamu. Seharusnya kamu tahu,
alam-malam? Apa jangan-jangan pacar Roby yang ka
tuki kata-katanya tadi.