k out, telfon aja. Biar Pak Mun yang jemput kal
nginap di hotel tempat mereka mengadakan acara rese
ikan pihak hotel tak dipakai. Apalagi mereka adalah penganti
berkata demikian. Spontan pandangannya ter
kan? Pesan room service aja. Restoran di hotel ini buka 24
h malam." Ujar Arman sambil menu
amitan pulang. Kini, tinggallah Silia dan Ro
kapan bengon
a yang tanpa sadar berdiri
jalan pelan menuju tempat tidur
angan mengintip!" ujar
suka mendengar perkataan Rob
ju di depannya? Silia jadi berdebar melihat
ti pemandangan seperti ini. Jadi, ap
embuat darah Silia seakan menyembur
an buka baju di situ dong! Dasar
di dalam hati. Sementara di luar, Silia hanya b
enutup pintu, Silia seperti anak tantrum yang melayangkan tinju dan tendan
kenal sama orang kayak dia!" ujar Silia marah dengan nada suara ya
emua akun sosial media telah ia jelajahi. Namun
akan? Matanya belum mengantuk padahal jam sud
am sana. Lama sekali makhluk itu mandi? Apa yang dia
taknya keluar, ia mendengar suara m
iihh--- Arrkhhhh---H
ia merasa mual. Silia tahu, Rob
r hal yang seperti itu dari sang ayah. Tapi masa' semua laki-
ama lagi dia keluar. Pengen pipis...." katanya lagi sambil memegangi area baw
lia berjalan mendekati pintu kamar
pa
Aku juga perlu ke
ntar
h untuk menunggu di depan
tar dan Roby yang Cuma berhanduk kel
ungnya. Seolah kamar mandi yang dipakai Roby baru saja d
terlihat sangat segar setelah mandi. Rambut basahnya seolah membuat bibir mera
in malah bengong? Emang udah jadi hobi
h baik dia langsung mengeluarkan hajat air
utup pintu, terdengar sua
ggak suka sama cewek yang bau asem!" ujar Roby sambil melempar
an perkataan nyelekit padanya? Padahal Silia merasa tak punya salah secara
ja baik-baik, apa susahnya?" ujar Silia den
lah buang air kecil, ia membuka selur
ikit sejuk. Silia sengaja membiarkan wajahnya tersiram air. Me
ukannya adalah mandi di bawah siraman shower. Ia berusaha membersihkan je
u ada sebuah kehidupan kecil di dalam sana. Meski tak diingink