ngat bingung dalam menanggapinya. Dia tidak bisa memahami kode yang diberikan oleh Deshara yang jelas-jelas seb
ta sedang berdua saja. Aku boleh memanggilmu Bastien 'kan?" ujar Deshara dengan nada yang lebi
egitu tersanjung. "Aku lebih suka begitu
n, kupikir kau sudah terbiasa dengan perempuan dan bagaimana budaya para pria k
Apakah masih ada pria macam ini di dunia yang sudah sangat kotor? Entah dia bodoh atau naif. Deshara tidak tahu mana yang tepat untuk disema
i ukiran menakjubkan. "Kita sampai di perpustakaan," ujar Deshara yang kembali me
terbuka lebar. Selain itu ada sebuah meja yang panjang diisi beberapa kursi serta beberapa sepasang meja dan kursi tunggal yang tampaknya diperuntukan untuk
nat buku tidak begitu banyak ruangan ini jadi lebih seperti gudang buku. Orang-orang lebih suka meminjam dan membacanya diluar," jelas Deshara menatap ruangan itu dengan ekspresi yang menerawang, sesaat Bastien punya firasat bahwa te
u suka
ing memutar lagu-
gatur pegawai hotel untuk membawakan buku yang kau sukai ke kamarmu. Pegawai kami bekerja sangat keras agar isi perpu
k memintal hubungan dengan lawan jenis," kisah Bastien kepada Deshara, tentu saja dengan ekspresi yang penuh kebanggaan dan sedikit rasa kesal juga malu disana. Deshara terkikik.
"Padahal aku selalu suka membaca, karena
baik dari yang pernah aku baca," kata Bastien yang tiba-tiba saj
an merekomendasikan karya J.D Salinger karena kau sempat menyinggung soal The Beatles," katanya tidak lama kemudian. "Dia seor
a?" tanya Ba
gat lucu. Bagaimana bisa seorang calon pewaris sebuah perusahaan bahkan tidak punya pengetahuan umum? Ini l
emang tidak peduli dengan hal-hal seperti itu, karena di kapal kami tidak butuh materi dan pengetahuan umum. Waw
galamannya kali ini sedikit unik. Dia mengernyit, mencoba mencari sebuah pengertian yang bisa dipahami dengan cepat oleh Bastien
itu. Sesuatu yang singkat biasanya bagus,
terjemahan esai yang bagus. Aku akan meminta petugas me
ngga. "Dan ya, aku tinggal dihotel ini. Kar
itu menyembunyikannya di sebuah tempat yang hanya dia saja yang tahu. Memanfaatkan situasinya sebagai wali dari put
i Deshara mendapatkan perhatian dari Bestian. C
ja aku malah melamun.
mengingat-ingat. "Ophelia,
ia?" tebak
ben
alian mengantarkanmu karya J.D
tulus, "Kau terlihat sangat cantik
tinya akal dan kurang pandainya pria mencari topik pembicaraan. Tapi mengingat Bestian yang bahkan tidak tahu apa itu esai se
lanjut turnya?" s
an tangan, pria itu sudah lebih dulu mengga