at kantorku dulu?" keluh seorang pria bermata biru dengan tubuhnya yang
Seperti Deshara, dia juga punya figur wajah yang tampan, sedikit manja, dan memang agak feminim dibandingkan pria pada umumnya. Pria flamboyant tersebut mendapatkan tuduhan se
ng nama kantormu, J
lau tahu begini aku tida
erjadi. Lihat wajahku? Kekhawatiran berlebih hanya m
tahun terlihat gusar. "Aku bukan orang yang bebas. Kalau sampai teman-temanku ta
agaimana l
sana. "Oh Tuhan! Apalagi sekarang!" sekali lagi dia mengeluh. "Desta, aku harus pergi dari sini s
ang hubungan kita, katakan saja kalau kau jatuh cinta pada kakakku. Dekat-dekatlah dengan dia tak u
menyimak seksama perkataan kekasihn
kup efektif dan berhasil
n dahi. "Jadi ini b
erkali
ali?" des
saja kabar yang hinggap pada kakakku. Itu pula yang menjadikan dia di cap sebagai perempu
ihan pada kak
dia. Aku lihat dia sedang berjalan-jalan dengan buruan barunya, kau bisa manfaa
*
embus juga segar dan sejuk. Deshara masih menyusun beragam rencana di kepala selama mereka bersama. "Mau meneruskan perjalannya ke danau?" tanya Deshara
Bibi pasti mencari-cari keberadaanku. Seha
t Deshara main-main, tapi jawaban itu jus
brolan ringan juga mengalir lancar tiada hambatan di sepanjang langkah, walaupun mereka memiliki perbedaa
n mendadak berubah ketika Bastien berjalan lebih cepat darinya seolah dia sedang dikejar oleh sesuatu. Dia memang bilang bahwa dia semestinya sudah berkumpul bersama paman dan
hanya sedang berusaha untuk menjauh dariku?" sambungnya l
ara yang memang sudah lumayan jauh tertinggal. "Aku tidak mungkin bersikap
rlari seperti ini?" ungkapnya sera
mendadak memer
terjadi. "Kau mau buang air kecil? Kenapa kau tidak bilang saja? kau bisa meninggalkanku kalau begitu. Jadi setelahnya kau b
"Kau pasti berpikir macam-macam soal aku. Sun
tersenyum. "Jadi kau tidak perlu merasa malu begitu. Lagipula itu h
en yang langsung buru-buru
mangnya apa yang Deshara harapkan? Dia hanyalah seorang bekas pelaut yang bisa buang air dimana saja. Apa yang dia lalui bersama Basti
rasan kepadanya. Dia merasa sangat kelelehan dan tubuhnya mulai protes dan kehabisan tenaga. Apalagi dia berjalan kaki bersama dengan Bastien yang lumayan panjang nyaris seharian. Dia membatin, apakah t
ya dan meraih dia dalam sebuah pelukan Deshara memilih pura-pura untuk tertidur dan mempertimbangkan aksi berani macam apa yang akan Bastien ambil dari situasi ini. Semakin berani akan semakin bag
usaha mencuri ciuman darinya. "Jhonny?!" Deshara terkesiap, mencoba mel
agar aku bisa bercinta denganmu. Aku sungguh tergila-gila dan terbakar gair
nggeram. "Bagaima
angan menoleh!" katanya menyadari Deshara sempat menoleh ke arah yang dimaksudkan oleh Jhonny, dengan menangkup wajahnya sehingga mereka berdua saling bertatapan. "Mereka sedang menge
ri. "Sayangnya sekarang aku sedang sibuk. Jadi tolong lepaskan aku. Aku rasa p
gung atas penolakan dari Deshara. "Ayolah kau mestinya tahu aku. Aku tidak mau melakukan hal i
idak tepat, Jhonny. Si bodoh Desta itu.
yang sempurna.
sibuk disi
ahu kau sedan
kan disini!" teriaknya memicu atensi, kemudian mulai menghujani Deshara dengan ciuman asal yang bahkan tidak menyentuh kulitnya sedikit pun tapi dari sudut
masuk ke dalam plot drama yang Jhonny buat. Seorang pemuda yan