rin uang lagi untuk kebutuhan ruma
mat susah baginya u
kasihan sama Fika, dia capek urusin semua pekerjaan rumah. Rumah tangga ideal harusnya
uga buat nafkahi keluar kita. Jadi kurasa tak apalah kalau Fika mengerjakan semua pekerjaa
berkata apa-apa untuk m
menoreh luka tersebut. Sebelum semuanya terkuak dan Ahmad akhirnya membawa Fika bergabung ke dalam rumah tersebut. Tapi kini luka itu sudah berangsur pulih. Rasa cinta untuk Ahmad
sepertinya, Ahmad selalu menciptakan tabir penghalang untuk niar Rina. Benar-benar egois. Sudah nyata menyakit
n bahagia dalam pernikahan in
engan hati yang lapang, apa
a mementingkan salah satu pih
ngan pria lain, apa kamu bisa menerima takd
lik itu, ternyata terselip juga rasa cemburu di lubuk hati Ahmad. Ia
nding-bandingkan. Apa yang aku lakuin itu gak bisa di salahkan bahkan bisa terhitung sunnah, tapi kalau kamu yang berniat punya pria lain, sud
" Mata Rina menata
punya berbedaan. Apa yang di sunnahkan untuk laki-laki, belum tentu berpaku sama untuk perempuan. Jadi,
d kian kesal dan merasa bila Ri
u hanya soal jenis kelamin. Tapi soal perasaan ,sepertinya tak akan
embali
rlalu besar! Padahal kalo kamu mau berkaca, tuh pelajari soal tentang Aisyah dan i
mbali t
para nabi, sebab aku jelas-jelas bukan Ai
ari cukup untuk menafkahi diriku dan Fika! Sedangkan kamu, silakan kamu nafkahi dirimu sendiri! Aku gak bakal kasih jatah bulanan buat kamu lagi! Aku ingin liat, sejauh apa ka
n itu tetap t
ebih suka keput
n geram lah Ahma
mang keras kepal
in Ahmad juga bertanya-tanya mengapa Rina bisa bersikap terlalu dingin. Padahal dulu tidak.
di karena aku jarang membagi ma
dalam urusan itu, siapa tahu dengan demikian ha
*
a yang telah terjadi di antara dia dan Mbak Rina tadi
terlihat berantakan. Aku tak mengerti bagaimana cara mbak Rina memperlakukan suamiku. Ta
mad datang menghampiriku hany
egundahannya mereda. Aku ingin dia tahu bila aku sanggu
ta. Seperti biasanya, ia menump
u menurut apa yang aku katakan. Meskipun masih ada satu hal yang agak membuatku kesal padanya, yaitu ia yang se
duk sekaligus pakaian yang sedari
ia lebih
anjang. Aku memperhatikannya. Sepertinya ada sesu
siatif unt
n? Kalau ada, bilang aja, Mas. Aku bakalan dengerin, kok,
ni, Sayang
ku mengerl
Mas tidur dikama
? Ap
di sampingku, lalu sekarang dia mau tidur sama Rina? O my God... Ini pasti sebuah kesalahan. P