depan rumah, karena dia bukan dari kalangan orang berada, jadi ya harus hidup pas-pasan yang
mau ke belakang dulu," kata Mak Ijah memanggil anaknya si Hayra Mahalani kar
Ayra lalu membung
t kerjaan kenapa tidak kuliah? Ya karena biayanya
ada lowongan jadi pelayan di kafe depan sana," u
a dia sangat ingin bekerja agar tak merepotkan sang ibu, Hayra sangat kasihan
rnama Lidia datang sambil membawa buku novel bersampul silver deng
a, Lid?" t
k!" sungut Lidia
anya dia sangat kesal dan sensitif. "Udah gih, gak usah ngambek, nih aku kasi
*
ikit ngantuk karena begadang membaca novel miliknya sahabatnya itu, padahal kan Hayra ini tidak suka novel sukanya baca ce
doakan semoga hari ini lanc
kuda besi itu bertabrakan dengan tubuh manusia hingga menyebabkan tubuh itu terpental jauh sehingga membentur jalan dengan cukup keras, kepala Hayra mengalami keretakan yang cukup parah beserta leher yang patah, kedua tangannya pun tak luput dari kata 'patah, t
k sang nenek dia langsung pingsan saking kagetnya melihat cucu perempuan satu-sa
jatuh di tengah kerumunan orang banyak dan berhasil jatuh di atas da
dia menatap ruangan itu dengan seksama. "Ini di mana? Bukannya aku t
wajahnya yang sangat kusam pipi gembul itu tampak sangat kusam bila di ber
sendiri Hayra keluar melihat halaman rumah itu, hanya ada dua kamar lalu dapur dan kamar m
it, siapatau ada diary dan bekas ulangan semester gitu atau identitas pemilik tubu
engan Hayr
a pe
a Ma
16
wira Pramaj
kolah elit m
dan tersadar bahwa dirinya memasuk ke dalam nove
ly di sekolah dan kambing hitam lalu di bunuh oleh si tokoh utama
benar-benar menjauhi semua tokoh novel ag
rjualan koran, Hayra masuk sekolah menggunakan beasiswa yang pastinya itu tidak mungkin cukup karena bayar buku baju segala macam itu harus di urus. Menjadi penjual koran saja i
ke pedagang koran untuk di ambil lalu di jual, meski mustahil ada oran
lalu pergi, meskipun sempat tersasar dengan andalan be