/0/15237/coverbig.jpg?v=2f220d2a3ae2941fa7e3417d7806f7e4)
Gadis 18 tahun itu harus menelan pil pahit saat dirinya harus hidup Luntang-lantung di dunia orang tanpa sanak saudara.
Gadis si hobi masak karena dia ini harus membantu sang ibu untuk berjualan makanan di kedai depan rumah, karena dia bukan dari kalangan orang berada, jadi ya harus hidup pas-pasan yang artinya sederhana, kaya tidak, miskin juga tidak, ya begitu karena mereka masih bisa makan.
"Ayra bantu ibu sini, bungkusin itu gorengan dia mau lima ribu katanya, ibu mau ke belakang dulu," kata Mak Ijah memanggil anaknya si Hayra Mahalani karena dia anak tunggal hanya hidup bertiga bersama nenek, ibu dan dirinya ini.
"Iya ibu." sahut Ayra lalu membungkus gorengan itu.
Hayra baru lulus SMA dia masih nganggur belum dapat kerjaan kenapa tidak kuliah? Ya karena biayanya sangat mahal dan pasti keluarga mereka tidak mampu.
"Nak Ayra udah dapat kerjaan belom, kebetulan ibu ada lowongan jadi pelayan di kafe depan sana," ucap ibu-ibu yang membeli gorengan dan pentol itu.
"Nanti tanya ibu dulu Tante, kalo gimana-gimana saya kabarin Tante." ucap Hayra dia sangat ingin bekerja agar tak merepotkan sang ibu, Hayra sangat kasihan dengan ibunya yang tiap hari harus banting tulang demi dirinya dan sang nenek.
* * *
Pada malam harinya waktu kedai tutup, salah satu tetangga Hayra bernama Lidia datang sambil membawa buku novel bersampul silver dengan tokoh visual anak lelaki dan perempuan yang tidak ada wajahnya.
"Mau kemana, Lid?" tanya Hayra.
"Rumah mu, loh dek!" sungut Lidia dengan muka kesal.
Hayra hanya menggeleng pelan, dia tau sahabatnya ini sedang datang bulan, makanya dia sangat kesal dan sensitif. "Udah gih, gak usah ngambek, nih aku kasih pentol kebetulan gak ke jual tadi." ucap Hayra memberikan sebungkus pentol.
* * * *
Hayra di terima bekerja di kafe tempat rekomendasi sang ibu kemarin, dan hari ini hari Hayra mulai bekerja, tapi Hayra sedikit ngantuk karena begadang membaca novel miliknya sahabatnya itu, padahal kan Hayra ini tidak suka novel sukanya baca cerita online yang pendek-pendek gitu, tapi tadi Hayra hanya membaca setengah bab nya saja, dan akhirnya doang jadi ya gitu.
"Ibu Hayra berangkat dulu, doakan semoga hari ini lancar ya Bu, nek," ucap Hayra.
Selepas berpamitan pada kedua wanita yang dia sayang Hayra langsung pergi ke kafe tempat dia bekerja Hayra jalan kaki karena kafe itu ada di sebarang rumahnya tapi pas akan nyebrang salah satu anggota motor yang sedang sunmori melaju kencang ke arah Hayra hingga kuda besi itu bertabrakan dengan tubuh manusia hingga menyebabkan tubuh itu terpental jauh sehingga membentur jalan dengan cukup keras, kepala Hayra mengalami keretakan yang cukup parah beserta leher yang patah, kedua tangannya pun tak luput dari kata 'patah, tak berbentuk, dengan badannya sudah tidak berbentuk dengan rapi, darah berceceran di sepanjang jalan Hayra langsung meninggal di tempat begitu juga dengan si pengendara yang masih hidup tapi dia mengalami luka yang sangat serius sehingga menyebabkan dirinya koma.
Mak Ijah menangis histeris melihat jasad sang anak yang sudah tak berbentuk untuk sang nenek dia langsung pingsan saking kagetnya melihat cucu perempuan satu-satunya meninggal dengan cara tragis seperti itu, sehingga membuat jalanan mancet.
Di tengah keributan yang cukup banyak itu sebuah cahaya putih kecil jatuh di tengah kerumunan orang banyak dan berhasil jatuh di atas darah yang berceceran di tengah jalan aspal yang begitu mulus dan hitam.
* * *
Di dunia berbeda seorang gadis terbangun di rumah lusuh miliknya itu, dia menatap ruangan itu dengan seksama. "Ini di mana? Bukannya aku tadi kecelakaan, apa itu cuma mimpi?" tanya Hayra pada dirinya sendiri.
Hayra bangkit lalu melihat ke arah cermin dan Hayra sangat terkejut melihat wajahnya yang sangat kusam pipi gembul itu tampak sangat kusam bila di bersihkan dengan giat pasti wajah ini sangat cantik dan imut secara bersamaan.
"Apa ini yang di namakan perpindahan jiwa? Tapi ke tubuh siapa?" tanya Hayra pada dirinya sendiri Hayra keluar melihat halaman rumah itu, hanya ada dua kamar lalu dapur dan kamar mandi, dan halaman rumah yang cukup sempit hanya ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat.
Hayra kembali masuk lalu meronggah isi laci guna untuk mencari info dirinya dan duit, siapatau ada diary dan bekas ulangan semester gitu atau identitas pemilik tubuh ini. Dan akhirnya Hayra menemukan kartu pelajar milik tubuh yang dia tempati ini.
Tertanda dengan Hayra Maharani
Tanda pengenal
Hayra Maharani
Umur 16 tahun
Sekolah Perwira Pramaja High School
Atau PPHS Sekolah elit menengah atas
Hayra yang membaca itu seketika langsung terkejut dan tersadar bahwa dirinya memasuk ke dalam novel yang di pinjamkan oleh sang sahabat yakni Lidia.
"Jadi aku masuk novel menjadi tokoh figuran yang menjadi bahan bully di sekolah dan kambing hitam lalu di bunuh oleh si tokoh utama pria dan tokoh antagonis pria?" Hayra bergidik ngeri. "Sial sekali!"
"Huh, bila mau aman sepertinya aku harus benar-benar menjauhi semua tokoh novel agar aku tidak terkena imbasnya," molong nya.
Hayra bertekad untuk tidak berurusan dengan semua tokoh novel, dan pemilik tubuh ini tidak punya keluarga dia bekerja menjadi tukang Koran nanti jam dua dia harus sudah aktif berjualan koran, Hayra masuk sekolah menggunakan beasiswa yang pastinya itu tidak mungkin cukup karena bayar buku baju segala macam itu harus di urus. Menjadi penjual koran saja itu tidak cukup ya mau bagaimana lagi dia masih remaja 16 tahun siapa yang mau menerima dirinya bekerja di restoran itu pun jika mau harus ada orang dalem seperti manager nya gitu?
Setelah meneliti semuanya dan mempertimbangkannya Hayra pun lekas pergi ke pedagang koran untuk di ambil lalu di jual, meski mustahil ada orang yang ingin beli koran karena sekarang sudah serba internet dan sosmed.
"Ga pa-pa lah, dari pada gak ada kerjaan," ucap Hayra lalu pergi, meskipun sempat tersasar dengan andalan bertanya-tanya pada warga dan akhirnya dirinya pun sampai.
* * *
Muhammad Aqmal Praditya seorang pemuda 17 tahun, remaja yang begitu nakal, sehingga kedua orangtuanya memasukkan dirinya kedalam asrama sekolah elit yang sangat kuno dan di kenal banyak sekali peraturan sehingga banyak anak seumuran dirinya menolak masuk ke sekolah itu. tapi sialnya, Aqmal remaja nakal ini malah di masukkan ke sana oleh orangtuanya yang sangat muak akan kelakuan dirinya yang susah sekali untuk di atur. lalau bagaimana jika dirinya bertemu dengan sesosok gadis bergaun Hitam tak lupa setangkai bunga layu yang selalu duduk di bawah pohon, bukannya merasa takut, dirinya malah tertarik pada gadis ini, sehingga dirinya dengan gencar untuk mengejarnya, tapi semakin di kejar semakin banyak ke jadian aneh dalam diri Aqmal.
Bell sekolah sudah berbunyi dan kelima sekawan itu segera beranjak pergi untuk pulang, tapi satu dari mereka tidak ikut karena hari ini jadwal dia piket. "Hati-hati Lo Yuna ada kuntilanak nanti di sini!" kata salah satu sahabatnya dengan menakut-nakuti diri. "Bangke lu, gak usah nakut-nakutin gue deh kamvret! Gue gibeng juga lu pake nih bangku guru!" keselnya hendak mengambil bangku guru yang berada di dekat dirinya. "Kabur....!" mereka berempat berlari pergi meninggalkan Yuna sendiri, sebenarnya sih teman piket Yuna lagi kerung guru buat ngurus sesuatu makanya dia di sini sendiri. "Oh ya, Yun nanti jangan lupa datang ya ke taman kita ngumpul di sana, mumpung besok libur!" teriknya lalu kembali pergi. * * * * Sesuai perjanjiannya tadi di sekolah kini kelima gadis sengklek bin gila ini mereka duduk di bawah pohon buat ngadem karena cuaca sore ini sangat panas apalagi ini kan masih jam tiga. "Kita main kemana nih? Bosen gue, perasaan nih taman sepi amat dah?" "Ehh, btw nih anak tumben pake rok pendek," ujarnya sambil mencingcing rok pendek warna coklat itu hingga tangannya di tepis. "Yee, anjir lu ngapain sih Cok, risih bangke!" semprot sang pemilik rok. "Bangke, gue kan cuma megang anjir!" elaknya. "Megang apaan asu, untung lu cewe kalo cowo udah gue hajar lu ampe pingsan!" ketus Nia. "Udah lah kak, jangan ribut Mulu?" lerai sang adik yakni Azzara. "Tuh dengerin kata adek lu, rempong!" ejek Ari menatap Nia menantang seolah mengajak gelut. "Ape lu anjir, biasa aja dong matanya! Mau gue colok lu hah!?" ngegas Nia hingga membuat kedua perempuan itu pusing. "Udah lah anjing jangan pada ribut, pusing gue dengernya!" sentak Hana lalu pergi ke pedagang ceker dan memesannya dia sungguh sangat badmood untuk meladeni kedua kucing dan tikus itu. "Woy! Sini asu, ngapin bengong, sini lah makan, adu bacot butuh tenaga setan!" teriak Hana hingga pedagang itu kaget, mendengar teriakan membahana dari si gadis berpipi bulat yakni si Hana. "Astagfirullah kaget!" kata si pedagang ceker itu. "Ceker bang lima ribu-lima ribu, lima porsi ya?" "Iya neng." "Bangke teriaknya kek manggil setan bangun aja tuh toa!" gumam Ari. "Udah yuk kesana." Lalu mereka berempat pergi menuju hanya yang sudah stay di bawah pohon deket si pedagang sambil menunggu ceker pesanannya. "Lo udah pesenin kita belum?" tanya Nia lalu duduk di dekat Hana. "Udah, kalian tinggal bayar aja," "Bused, gue kira di traktirin tadi!" "Yaelah... ngab bayar sendiri lah... ini aja sisa bayar SPP sekolah gue yang udah nunggak anjir!" jelasnya. "Ya udah lah ya." Mereka berlima pun memakan ceker yang di beli masing-masing lalu berjalan mengelilingi taman yang sudah mulai ramai dengan anak remaja, ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak, yang lagi piknik sore (emot batu) Kelima perempuan ini bukan berasal dari keluarga kaya raya mereka sama saja seperti kita kadang susah kadang senang karena ada duit! Dan rata-rata orang tua mereka ada yang kerja jadi tani, kuli dan lain sebagainya. Arinia Devazila gadis remaja 16 tahun ini baru menduduki kelas 12 SMA bukan karena jalur akselerasi atau semacamnya tapi karena orang tuanya saja yang terlalu cepat memasuki anaknya ke sekolah SD walaupun nilainya sering rendah tapi Alhamdulillah pas masuk SMP dia sering dapat juara kelas. Walaupun namanya agak laki tapi dia ini perempuan dan dari itu dia menggunakan kerudung untuk menutupi rambut panjangnya. Hana Nafisah gadis remaja 17 tahun sekelas sama Ari. Hana memiliki rambut bergelombang dengan pipi chubby ala dirinya yang sangat menggemaskan tapi ngeselin tapi ngangenin juga! Aaa.... Kiyowo! Putriana Nisha gadis ini juga seumuran dengan Hana, Nisha lebih suka di panggil Nia karena parasnya yang cantik dengan pipi tirus sedikit berisi dengan rambut pirang, sepunggung miliknya. Azzara Aziva saudara dari Nisha atau Nia tapi beda Azzara dia memiliki rambut hitam sepinggang dan wajahnya agak bulet Azzara ini adik dari Nia dan dia baru berusia 15 tahun dan masih kelas 11 SMA banyak dari teman sekolahnya yang tidak percaya bahwa dia ini bersaudara sama Nia karena tidak ada mirip-mirip nya bukan karena jelek mereka sama-sama cantik tapi ya itu mereka berdua ini tidak ada mirip-mirip nya sama sekali! Yang terakhir Kim Yunna orang Korea asli tapi pindah ke Indonesia karena usaha bapaknya bangkrut jadi dia memilih pindah ke Indonesia dan menetap di sini, si Yuna ini paling suka di candain tes keriuk sama si curut empat ini. Di antara mereka berlima hanya Yuna yang beragama Kristen yang lain Islam semua tapi itu tak jadi permasalahan yang penting kita akut saja. Yuna memiliki rambut yang pendek seperti Lisa blackpink di tambah kulitnya yang putih dan itu sangat cantik.
Menjadi putri terbuang tidaklah enak, itulah yang sedang di alami oleh Vanessa, dia harus memasuki tubuh anak Duke di kerajaan besar tetapi nasibnya begitu tidak menguntungkan. Gadis remaja 20 tahun itu berjalan menyusuri trotoar sambil melihat kiri-kanan berharap ada angkot atau taksi karena waktunya sekarang begitu mepet. "Aduh, kok tumben gak ada kendaraan yang lewat!" gusar Vanessa hendak pergi menyebrang, tetapi sebuah truk tangki BBM melaju dengan kencang, menabrak tubuh Vanessa hingga terseret beberapa meter. Jelas sudah bentuk tubuh Vanessa sudah tidak berbentuk bahkan kepalanya hampir putus, para warga dengan cepat keluar dari toko, rumah, mereka untuk melihat keadaan Vanessa yang sangat mengenaskan.
Saling jatuh cinta memang tidak salah, tetapi bagaimana jika kamu menyimpan perasaan terhadap adik tirimu sendiri? pilihan yang begitu sulit, menjauh? tak mungkin karena mereka tinggal di atap yang sama. dengan cinta dan perasaan yang membuncah membuat kedua remaja itu harus menjalin kasih, dengan si perempuan yang di paksa oleh si lelaki untuk menerima dirinya dengan sikap dominan yang dirinya keluarkan! "terima, atau kakak perk*sa kamu di sini?" Ancaman yang bukan main, jika menolak dirinya akan habis bersama kakak tirinya, dirinya begitu sial kenapa keberuntungan tak pernah berpihak kepadanya? "kak, kita ini saudara, seharusnya ini tak boleh terjadi--" "tiri! ingat itu, kita hanya saudara tiri, jadi tidak ada larangan untukku tak menjalin sesuatu yang spesial bersamamu!" seringai yang begitu menakutkan sehingga membuat dirinya lemas tak berdaya, ya tuhan tolonglah gadis kecil ini, dirinya begitu tersiksa dengan kelakuan Abang tirinya! apakah dirinya harus menerimanya atau menolaknya? huh ... pilihan yang begitu sulit!
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Irfan pernah berkata Amira tak akan berarti tanpa dirinya. Kini, kenyataan justru berbalik-Amira bersinar di puncak kesuksesan, sementara Irfan hanya bisa menatap penuh penyesalan. Ironisnya, pria yang pernah meremehkannya itu kini datang membawa sejuta rayuan. Apakah Amira cukup bodoh untuk menyerahkan hatinya lagi? Atau dia akan membiarkan mantan suaminya terus tenggelam dalam penyesalan? Ikuti kisah penuh emosi dan kebangkitan Amira dalam Bersinar Setelah Menjanda.
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.