pria itu menyentak Krystal. Membuyarkan lamunan gadis itu. Krystal
s pria itu membuat Krystal rasanya ingin berlari, tetapi ingatannya berputar tentang tujuannya berada di sini. Tubuh Krystal seol
up dan wajah yang kian memucat. Kepalanya masih
gan seksama. "Angkat wajahmu. Bagaimana aku bisa berbicara denganmu
asa takut menelusup ke dalam dirinya. Tetapi, Krystal tak mungkin hanya diam. Karena untuk bertemu dengan sosok Kaivan membutuhkan sebuah pengorbanan. Berkali-kali Krystal mend
waktu Anda, Tuan," uca
Krystal. "Terakhir aku melihatmu saat aku menghadiri pemakaman kedua orang
uat kedua orang tuanya meninggal di tempat kejadian. Hidup Krystal terpuruk kala kehilangan kedua orang tuanya. Berjuang hanya dengan adiknya membuat Krystal menjadi gadis yang lebih t
da, Tuan," ucap Krystal yang memberanikan diri. Mesk
ang kamu maksud?" jawab Kaivan dingin deng
lakaan, Tuan. Dan kecelakaan yang menimpa adik saya telah menewaskan tiga orang yang tidak bersalah. Saya pun harus menanggung biaya ketiga korban, Tuan. S
dapannya ini. Terutama kala Krystal memainkan kukunya. Wajah panik, cemas, dan ketakutan yang ditunjukan oleh gadis di
aya menggigit bibir bawahnya kuat. Dia langsung menundukan kepalanya. Tidak ber
Krystal. Pria itu malah mengamati seksama penampilan Krystal dari
ang Ballerina, Tuan,"
an paska operasi akan panjang. Bahkan kamu membutuhkan banyak biaya untuk adikmu itu setelah
ah. Tentu nominal lima ratus juta tidaklah cukup. Pemulihan paska operasi akan jauh lebih lama. Namun, jika mem
ji akan segera mengganti uang Anda secepatnya," ucap Krystal dengan nada penuh permohonan. Tatapan gadis itu menatap Kaivan penu harap. Berhar
ng kamu bisa janjikan?" Suara Kaivan bertanya dengan na
a takut yang kian menelusup dalam dirinya. "S-Saya akan memberika
s itu sangat cantik. Kulit putih seperti susu. Rambut cokelat tebal serta manik mata cokelat yang sama dengan rambut yang dimiliki gadis di hadapannya
g besar untukku. Adikmu pun bisa mendapatkan fasilitas terbaik di rumah sakit," jawab Kaivan de
tidak membutuhkan uangnya. "Lalu bagaimana cara say
g telah berhasil membuat daya tarik dimatanya. "Mud
ikan diri menatap wajah Kaivan. "Pers
njutnya, Kaivan berjalan lebih dekat ke arah Krystal, hingga membuat Krystal langsung mundur dan menabrak dinding di belakangnya. Kini jarak mereka h