l berucap dengan pelan kala Kaivan baru saja se
?" ulang Kaivan memastika
atihan balet. Aku tidak enak karena s
u," jawab Kaivan dingin denga
ksi saja," ucap Krystal pelan. Ya, selama ini teman-temannya tidak pernah melihat Krystal diantar oleh mobil. Dulu, saat orang tuanya masih a
ihat berpikir. Hingga didetik selanjutnya Kaivan mengangguk singkat. "A
asih," jawab K
ju lobby rumah sakit. Sebelum beranjak, Kaivan sudah meminta
sudah menjemput. Kaivan memang terkenal tidak menyukai pekerjaan l
," ucap Krystal seray
mobil, Kaivan mengeluarkan dompetnya memberikan lima ratus ribu pada sopir taksi. Dan saat taksi yang membawa Kr
*
sang sopir taksi kala taksi yang memb
di Nona ingin mampir-mampir ke suatu tempat. Ternyata hanya satu tempat saja," ujar sang sopir taksi dengan sopa
alam taksi, wanita itu melamun tampak seperti memikirkan sesuatu. Dia t
si mengangguk.
n dan tidak tahu kalau Kaivan sudah membayar taksi yang dia tumpangi it
ahagiaan untuk hidup Nona dan suami Nona," kata sang so
angat di wajahnya pada sang sopir taksi. Kini Krystal turun
rang wanita dengan sua
melihat Maya dan Nadia-teman sesama Bal
apa tidak latihan-latihan?" ujar
idak ada di rumahmu. Aku bertanya pada tetangga tapi k
ikku kecelakaan?" balas Krystal dengan senyuman samar di
menjenguk adikmu tapi ponselmu tidak pernah kamu jawab, Kry
ng ditabrak adikku meninggal di tempat. Pikiranku terlalu kacau. Mangkanya
na korban yang meninggal? Apa keluarga mereka melayang
ku sadar. Kami akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku," jawab Krystal menerangkan seraya mengembuskan napas panjang. Tak dipungkiri, pikiran Krystal selalu kacau jika membayangk
pa yang diucapkan oleh Krystal. Tampak ked
. Aku berdoa semoga semuanya baik-baik saja. Jika kamu butuh bantuan,
an bantuanku, kamu juga bilang saja
memberikan senyuman t
arang saja. Yang lainnya pasti sudah m
temannya memasuki studio latihan balet. Pun Krystal dan kedua temannya sege
emannya yang lain berlatih balet. Krystal sebagai Ballerina
erina yang lainnya terus berlatih menari di antara Krystal dan sang Ballerino. Tampak tubuh Krystal begitu lentur
katnya Maya juga Nadia segera duduk di studio itu. Mereka
ntasan balet. Kamu tidak lupa, kan
a. Tenang saja,"
al. Lihat saja kamu jarang latihan tapi ny
ng sangat hebat, Krystal," sambu
bihan. Yasudah, lebih baik kita pulang sekarang. Aku ingin
reka melangkah menuju ruang ganti
ja menolak. Tidak mungkin Krystal menyetujui tawaran kedua temannya itu. Ya, kini Maya dan Nadia menuju parkiran mobil. Sedangkan Krystal masih sibuk
Kaivan. Tampak kerutan di kening Krystal melihat pesan masuk dari Kaivan. Tidak biasanya Kaivan
g ke rumah Livia. Tidak
esan masuk dari Kaivan. Dia memegang ponseln