, dan tidak waras itu telah sukses membuat hidup Nathan seakan mendapatkan kesialan bertubi-tubi. Sialnya gadis itu berani mengambil gambar m
. Kini Nathan tengah memikirkan cara bagaimana membatalkan hari ini. Tentu saja Nathan mal
m kamar Nathan. Refleks, Nathan mengalihka
atap ibunya yang
gi bersama dengan Aubree memilih cincin pernikahan kal
akan pergi dengan gadis aneh itu. Nathan mengumpat dalam hati. Ingin sekali dia
than dengan raut
ai rahang Nathan, menatap putranya it
ntap lekat ibunya. "You know I don't love he
hangat di wajahnya yang masih sangat cantik itu. "Because I know she's the best woman for you. And a
terbaik untuknya. "Bagaimana bisa kau mengatakan dia adalah yang terbaik? Bahkan
kau pasti akan jatuh cinta pada Aubree. Dia adalah gadis yang tepat untukmu, Sayang." Bianca berucap dengan lembut. Lalu dia memberikan kecupan di kening Nathan. "Sekarang lebih
e adalah gadis normal, mungkin dirinya bisa menerima perjodohan ini. Walau sebenarnya, Nathan belum menginginkan menikah. Dia masih menikmati diriny
bil kunci mobil yang terletak di atas meja. Mengecup kening ibunya-melangkah meninggalkan ibunya yang ma
*
than tak memiliki pilihan lain. Niatnya dia ingin membatalkan hari ini. Namun, sayangnya rencananya gagal karena ibunya telah mengetahui hari ini dirinya harus mengantar gadis a
mobil-dia sedikit terkejut melihat Aubree berdiri di ambang pintu rumah. Gadis itu memakai dress berwarna hitam transpa
bisa dikatakan sama seperti telanjang. Dress yang dipakai gad
endekat pada Nathan-dan langsung memeluk erat lengan Nathan. "Kenapa kau la
sama saja seperti telanjang." Nathan menegur Aubree
raya menggerakan tubuhnya seirama nan menggoda. "Memangnya apa y
anmu," tegas Natha
n cemburu. Aku tidak akan mungkin memilih pria
dapan dengan Aubree hanya membuatnya ikut tak waras. Kini Nathan masuk ke dalam mobil. Refleks, Aubree segera menyusul Nathan kala p
tu tak menoleh sedikit pun pada Aubree. Wajahnya acuh, dan ta
a yang mewah dan berkelas. Kau setuju kan, Nathan?" uj
ekali tidak mau ikut campur dalam menentukan desi
than padanya. Terpenting bagi Aubree, dirinya sebentar lagi akan menika
un. Namun, sebelum melangkah masuk ke dalam toko perhiasan; Aubree memeluk lengan Nathan. Pun lagi dan lagi Nathan membiarkan Aubree memeluknya.
tu?" tanya sang pelayan dengan sopan, dan ramah pa
Berikan aku yang terbaik." Aubree berk
an menunjukan beberapa koleksi cincin pernikah
Nathan terlihat dingin, dan menunjukan kejenuhannya. Namun, Nathan tentu tidak bisa menunggalkan Aubree. Jik
baik di dunia. Keduanya pasti akan sangat cantik di jari Anda, Nona." San
k. Menurutmu aku pakai yang mana
" jawab Na
kesal. "Bantu ak
Kau bebas memilih mana yang kau su
utnya, Aubree mulai mencoba salah satu cincin pernikahan yang mena
gan ukiran nama kita berdua, ya," ucap Aubree seraya
ma," tukas Nathan dingin deng
us kalau cincin pernikahan
k, Au
yang aku pilih saja ini yang terb
akai nama. Ak
pakai ukiran tanggal p
apa pun. Namun, tanggal pernikahan setidaknya jauh lebih baik dari pada ukiran nama di c
ree mengeluarkan ponselnya, dan menggenggam tangan Nathan. Lalu memotret tangannya d
" seru Nathan kala Aub
ra. "Bagus kan? Aku ingin mempostingnya ke akun sosial mediaku. Aku mau menunjuk
ya menatap Aubree dingin. "Apa kau sudah gila? Untuk
ng yang ada disekitarnya. Aubree membawa tangannya mengelus rahang