nya baru saja menyetujui perjodohan konyol. Kala itu Nathan terjebak, dan tersudut. Dia tidak bisa menolak keinginan kedua orang tuanya yang menjo
erhalangan hadir. Andai saja Nathan tahu di pesta yang dia datangi itu akan membuat
langkah masuk ke dalam ruang kerja Nath
a di hadapannya. "Ada apa, Cedric? J
mbutuhkan tanda tangan Anda,
atar, dengan raut wajah yang terlihat jelas
mbaca dokumen yang diberikan oleh Cedric. Pria itu memastikan apa isi dokumen tersenyum. Dan detik selanjutnya, Na
lesai tanda tangan. Sesuatu hal muncul dalam bena
edric menjawab
ohkanku dengan Aubree Randall?" Nathan mengalihkan
a baru saja tahu tadi pagi. Orang tua Anda menjo
kan informasinya tentang perjodohannya. Dan besar kemungkinan seluru
ll?" tanya Nathan dengan nada tegas, dan t
ar Keluarga Randall berada di tangan Nona Aubree. Cantik dan berasal dari keluarga terpandang membuat Nona Aubree banyak disukai rekan bisnis keluarganya. Tapi, Tuan walau Nona Aubree tampak sempurna ba
uarga Randall, dia hanya menyapa Delina-ibu Aubree sebentar. Lalu Nathan memilih untuk berbincang dengan para tamu undangan lain. Bisa dikatakan meski Keluarga Randall adalah keluarga terpandang sekalipun tapi Nathan hanya pern
Tak heran jika gadis itu sangat tidak waras. Karena terbukti banyak orang yang menilai gadis itu aneh. Shit! Nathan langsung mengumpat membayangkan gadis aneh
k meninggalkan kota ini?" tanya Nathan dengan raut wajah yang mulai frustasi. Belum menikah saja, di
gar pertanyaan Nathan. Sakit di kepalanya tiba-tiba menye
melarikan diri. Dan apa Anda tega pada Nyonya Besar Bianca? Ibu Anda pasti akan sangat se
ahnya memang keras. Tetapi yang Nathan pikirkan saat ini adalah ibunya. Alasan kuat di mana dirinya menerima perjodohan sialan ini
telepon di atas mejanya yang tak henti berdering. Nathan berdecak pelan. Dengan
than dingin kala pa
mengaku sebagai calon istri Anda ingin bertemu dengan Anda, Tuan," ujar sang s
ngsung menutup panggilan itu. Raut wajahnya semakin kesal kala
pintu yang dipaksa terbuka. Seketika raut wajah Nathan langsung berubah, me
ujar sang sekretaris dengan panik bercampur dengan napas yang memburu kare
mu dengan calon suamiku! Kenapa kau melarangku!" seru
angannya terkepal begitu kuat. Kepalanya seakan ma
gin pada asisten dan sekretarisnya itu. Pun kini asisten dan
Lalu gadis itu menempelkan bokongnya di meja, dan tatapan yang tak henti menatap Nathan yang tengah duduk di kursi kebesaran pria itu. "Apa kau tidak me
enganmu. Lebih baik kau segera pulang. Jangan datang
lupa ingatan, kan? Kita akan seger menikah. K
am dirinya. "Cepat katakan apa tujuanmu ke sini. Aku tidak memiliki banyak
amaniku memilihkan cincin pernikahan untuk kita," ucap
aku sibuk," jawab Nathan sing
i Aubree persis seperti Aubree adalah makhluk yang paling harus pria itu hindari di dunia. "Yasudah, kalau kau tidak bisa menemaniku ma
tatapan dingin. "Foto apa yang kau maksud?" tanyanya dengan na
dan menunjukan sebuah foto yang ada di ponselnya itu pada Natha
adalah foto Nathan yang tengah tertidur dengan kancing kemeja yang terbuka. Memperlihat
! Shit! Nathan terus mengumpat dalam hati. Amarahnya seakan ingin meledakan seisi kantor. "H
pi aku memiliki salinannya. Jadi percuma saja kalau
ang ingin meledak. Tiap kali bertemu dengan Aubree bukan ketenangan yang didapat melainkan sakit kep
ikahan kita. Ah, ya, bukan hanya menemaniku memilih cincin saja tapi weekend ini kau har
umpahi gadis itu lenyap dari dunia. Lalu umpatan kasar bercampur dengan merutuki kesi
rtemu. Jika Nathan menatap Aubree dengan tatapan dingin, lain halnya dengan
takdirkan untukmu, Nathan," bisik Aubr