akanannya!" teriak Mamaku dari luar kamar yang sont
rku, "Aku aduin kelakuanmu sama Mama kamu. Berani-beraniny
kku walau sama sekali belum kenal da
, Regina mengobrol banyak dengan Mama tentang hal-hal yang aku pikir ha
nya Mama melarang Regina untuk membantunya, namun dia tetap memaksa. Regina benar-ben
n saat berboncengan tidak seperti biasanya. Regina mulai berani memeluk tubuhk
enolaknya karena hari sudah mulai malam. Cukup lama kami berdiri di dep
sudah ada Aldy seperti biasa. Mereka sudah beberapa kali protes karena intensitasku dengan mer
ian tuh sebenarnya kaya gimana sih?" tanya Aldy membuka obrolan. Sebenarnya ini adalah tujuan
i. Bukan gak berani nyatain, tapi ngerasa kalau lingk
l masih belum mem
t gabung dengan lingkunga dia yang kebanyakan anak-anak sosial serta geng motor bragajulan itu
egina ikut circle elu, gitu?" Farel mulai menanggapi dengan sangat serius. Diantara kami bertiga Farel adalah man
. Kalau gak cocok tinggal putus. Daripada kay
u masih sedi
, sampai bela-belain meluluhkan hati nyokap lu." tambah Aldy yang aku
n poto-poto Regina saat sedang berkatifitas dengan Mama. Tentu saja da
emangat. "Kalau jadian hanya untuk putus, gua lebih
g bertatapan seakan
hu itu salah, daripada gak pernah ngamb
Gar. Keputusan apapun, kita tetep dukung elu, ko
mpe liburan selesai
hadap hubunganku dengan Regina. Bahkan parahnya selama liburan kami tidak pe
engan sangat gelisah. Jam istirahat pertama, hari itu rasanya panjang sekali. Aku sangat
an luar biasa, berusaha mengumpulkan keberanian untuk segera menemui Regina. Aldy dan Farel
inya. Namun tidak seperti biasanya, Regina ti
egina. Namun yang aku temukan hanya Hasty, temannya. Aku pun m
esty. Dia tampak menyembunyikan sesuatu dariku. Hesty teman sebangku Regina yang mau tidak mau s
untuk ke kantin menyusul Aldy dan Farel. Dan setibanya di kanti
anya. Ada suara sorak sorai seperti sedang
umunan tersebut dan langsung terpaku begitu m
ya dan beberapa anak geng motor temen Mario. Mereka sedang me
rang keramaian, menyadari keberadaanku da
el dengan nada yang berbisik namun pandangannya
ariin Regina, kampret!" jawabku kesal. Aku pun langsung meninggalkan Far
egina hanyalah sebuah delusi yang kunikmati se
ang menemuiku dan duduk tepat di sampingku. Wajahnya tampak sangat mu
ucap Hesty mengawali obrolannya. Namun aku tetap tidak meresponnya. Tentu sa
Mario. Kita juga tahu gimana kelakuan anak brengsek
memang belum ada komitmen apa-apa, kok. Mungkin kamu juga udah tahu kan?" Aku beru
ar suka dan sayang sama lu. Sejujurnya gue juga gak ngerti mengapa Regina mau
. Bukankah cewek zaman sekarang sangat menyukai cowok tipe-tipe begitu?" Aku terus meyakinkan Hesty jika apa yang terj
na gue sangat percaya, lu adalah cowok terbaik buat dia. Gue gak tahu kalau di belakan
lu dekat dengan si Mario?" tanyaku seraya mengernyi
ngan Regina. Selama ini dia selalu menceritakan k
ucapan Hesty lalu terdiam sej
gin masalah ini lagi. Anggap antara gua dan Regina memang tidak pernah saling kenal sebelumny
ngenal Regina. Menghabiskan waktu di kelas dan juga main bersama Al
sal. Dan lebih gilanya lagi, setiap malam aku selalu dihantui denga
lu bisa sedeket
ua ini? Apakah kamu h
i Mamaku dan mengak
yang terus terulang dan ter
nuhnya karena hubungan dia dengan Mario, namun semenjak hari
eka yang mencibirku dan mengataiku sebagai lelak
ampai kelas satu SMA pun kami masih sangat akrab. Namu
erkumpul dengan anak-anak geng motor yang mem
nar-benar menjadi awal sebuah perseteruan panjang antara aku dengan
memberikan jawabannya yang sangat tulus, wal
na ada Mario, sang pimpinan geng moto
bacaanmu, dan berikan love atau cinta agar s
lam lika-liku dunia remaja yang akan sangat menggelik
*