img Biar Cinta Bicara  /  Bab 4 BCB 4 | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 BCB 4

Jumlah Kata:1637    |    Dirilis Pada: 12/08/2023

anti dalam persidangan. Benar dugaanku, Aldy dan Farel tidak biasanya datang lebih pa

ekku sambil mencoba menghindar agar mereka tidak menghakimiku. Namun ternya

au tidak terlalu lantang namun rasanya itu adalah se

gua ceritain?" tanyaku

enanyalah,"

epala Farel. "Udah jadian belum?" lanjut Aldy b

dua sahabatku mulai tak sabar dan akhirnya aku

ah!" seru mere

n dong kita hari ini," r

ak sarapan di rumah," lanjut

cuma nungguin traktiran doang," jawabku sambil melempar pulpen

kali menari-nari di papan tulis saat aku sedang menyimak pelajaran dari guru. Beruntung tidak sampai

itu aku cukup disibukkan dengan tugas-tugas Biologi. Mencatat pertumbuhan tanaman di lab bersama teman-teman kelompokku

an memintaku untuk menoleh. Mendengar perintah Aldy

kat ke arah meja kami. Lalu dia melambaikan tangan saat melihatku dengan tet

gak?" tanya Regina dengan

uduk di kursinya, lalu dengan sigap dia berpindah posisi

nget deh dirimu," ucap Regin

a sih, Beb?" tanya Regina yang sontak memb

anggil gua, Beb?'

ya belum!" seru Farel yang langsung kubalas dengan

pacar dong sama dia. Kasian banget ya si Regin

n bahasan humor dan leluconnya. Kami pun berempat asik dalam pembicara

Aldy dan Farel yang sudah terjalin sejak kelas satu SMA. Aku pun semakin kagum dengan dua sah

ekat. Pada jam istirahat pertama, aku menemui Regina di kelasnya, sedangkan pada jam

iap malam kami saling telponkan dan curhat. Namun hanya sebatas chat dan ngobrol biasa saja. Kisah yang pernah terjadi saat c

pun telah memulai try out menjelang Ujian Nasional

eres kelas dan dipulangkan karena para guru akan rapat. Saat aku, Aldy dan Fare

epada kedua sahabatku yang dijawab dengan anggu

untuk berhenti di depan Citramart. Katanya dia akan m

yu!" ucap Regina yang sek

gapa tiba-tiba dia merubah arah dan haluan saat keluar dari minimar

umah aku sih?"

Regina balik bertanya den

terpaksa membalikan motor m

i di rumhaku. Regina menjawab dengan angg

berteriak sambil melepaskan tas ser

an Mama berada si sana. Aku yang masih sibuk merapikan jaket serta tas, segera ke arah dapur untu

lagi nanggung masak, nih," titah Mama y

bil sendiri, kok," timpal Re

aru pertama kalinya loh dia bawa temen perempuan ke rumah. Regina pasti pacarnya Egar

ng deh, Tan," jawab Regina sambil tersenyum

!" Aku menangga

berasama dengan Regina seakan kompak meledekku. Ce

gambil sebotol minuman dan dua gelas

ak peduli, dia masih terus sibuk ngobrol dengan Mama, entah apa yang mereka bicarakan. Aku sih yakin uju

kan memperhatikan Regina yang sedang seru dan asyik mengobrol dengan

ereka baik. Bahkan terhadap mantan calon suami Kak Widya pun mereka tetap baik. Padahal

g ternyata sudah ada di depanku dan

lagapan. Regina menjawab dengan anggukan dan d

get sih, Gar?" ucap

sama kan?" jawabku sam

yuman yang rada sedikit dipaksakan. Aku dan Regina memang be

tanganku untuk berdiri. Karena Regina membuat isyarat dengan me

g tadi kutinggalkan di ruang tamu serta merapikan beberapa komik yang berantakan. Sementa

asih aja sukanya sama kartun,"

la, segera mengambil remote AC dan menyalakannya sambil duduk di m

rsiku membuat posisiku yang tadinya menghadap laptop berubah menjadi b

wab sih, nyebelin!" hardi

setahu yang tadi itu bukan per

n gitu!" ucapnya sambil sebentar menoleh ke arah lap

Hidung!"

berbungkuk ke arahku, kedua tangannya bertumpu pada handle kursi yang aku duduki. Lama kami mematung saling

emajukan wajahnya ke wajahku dan aku pun menyambutnya denga

ulum. Dibanding ciuman pertama kami beberapan bulan lalu, ciuman kali in

i sebuah nikmat yang terus kami selami bersama, disertai desahan-de

n. Dalam posisi berdiri dan agak mejinjit tangan Regina melingkar di leherku. Sedangkan tanganku mem

r kami terus berpagutan dii

tan dan segera mendorong tubuh Regina ke atas kasurku. Tangaku mulai nai

" Tiba-tiba suara keras m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY