an birahi masa remajanya, tentu kisahku ini akan sedikit me
angku SMA dan dunia perkuliahan, bisa lebih menghayatinya. Namun demikian pada beberpa bab kisah ini
inta B
h di SMA yang sama, namun jurusan dan kelas berbeda. Dia kelas Sosial sedangkan aku IPA
postur tubuh yang seksi nan proposional, dia juga sangat easy going dan supel dala
lainnya, bahkan banyak juga yang mengatakan dia seorang cewek bispak. Deretan predikat
sa bergegas hendak menuju kantin. Namun tiba-tiba kelas dihebohkan dengan kedatangan seora
ang dilanda amarah tingkat dewa itu langsung menatapku dengan sorot mata yang
Mulai sekarang mendingan lu pake rok aja jangan celana panjang!" Tiba-ti
menatapnya lalu pergi berlalu tanpa menghiraukannya. Dipe
asar hingga tubuhku berbalik menghadapnya, "
"Eh, lu kenal gua gak?" tanyaku dengan nada yang
kelas tiga IPS kan? Pake bilang gua cewek bispak segala, maksud lu a
berusaha tetap tenang, tidak terpancing emosi agar suasana tidak semakin memana
njangan nama lu segala, Cot!" Dia menjaw
a. Gua bahkan gak tahu siapa nama lu. Gimana mungkin gua bisa jelek-j
bisa kulihat dari beberapa saat lamanya dia diam tertegun menatapk
an membisikan sesuatu padanya. Lalu tanpa bicara apapun, mereka pun keluar kelasku. Sekilas aku masih bisa
pak, bayar dong. Lu malu-maluin
si Aldy yang pastinya cengengesan, senang me
enapa lu sampai ngutang gitu, Bangt? Rusak deh reputasi Trio Cog
!" Aku hanya bisa
hanya diam membisu dengan sama sekali tidak melakukan upaya pembelaan dalam bentuk apapun.
bab selanjutanya besok, oke?" Farel tiba-tiba berbicara di hadapan semua orang yang
tero kelasku. Lalu semua tertawa-tawa sam
pan penuh curiga. Mereka pasti bertanya-tanya, ada apa antara aku dengan siswi sinting itu. Y
i-sampai harus dipermalukan seperti ini oleh seseorang yang sama sekal
ar kelas hendak pulang. Tiba-tiba seorang cewek yang tadi mengaja
belas dengan temannya, cewek sangar itu. Dia mengulurkan tangan mengajakku bersalama
wajah Jeslyn, aku langsung kembali teringat pada wajah cewek sint
g mau diomongan sama lu, penting banget!"
ini ada kaitannya dengan insiden yang te
a sudah ada siswi sinting yang tadi saat marah-marah dengan tidak ada huja
tadi, ya!" ucap cewek sinting bernama Regina itu sesaa
jawabku sinis, bermaksud meminta dia menjelaskan ti
Jeslyn ikut mengklarifikasi dengan wajah yang sangat memelas. Entah ada hubungan apa antara Regina
" tanya Regina dengan raut wajah yang sangat mengiba, namun kini justru kecant
ian tadi itu salah elu, bukan salah gua." Aku menjawab dengan nada
olah, apa itu cukup?" tanya Regina masih d
," jawabk
itu, Gar?" Jels
mengajak Regina dan Jeslyn bersalaman seb
berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Aku sudah san
. Benar saja, suara pertama yang terdengar adalah klarifikasi dan permintaan maaf dari Regina untukku. Cukup sin
apaan, Nyet?" t
abku menanggap
sambil menunjukku, "nanti kegegeran. Kalau udah geer idungnya yang gede makin g
a gak?" tanyaku meru
kin lah kalau gak bisa nangkep sinyal
ku heran. Merasa hanya diriku yan
anak-anak aja, Gar
mengejar kejela
u, gua sama Aldy saat di parkiran nanya-nanya sama yang lain soal cewek itu. Dapatla
Tapi kuampretnya kalian ujung-ujungnya malah asik nyari info gosip
ujar Aldy seraya bangkit dari dud
keluar dari pintu kelas, Jes
lyn saat sudah berdiri tepat di depan
eninggalkan Aldy dan Farel, lalu mendatangi Regina
a," ucap Jeslyn samb
nilah, biar gak jadi fitnah
gue mau jadi setan apa?" jawab Jeslyn sambil terus melangkah tanpa menoleh
*