steris. Ia mencoba menahan isakkan tetapi derai air matanya terus turun deras. Wajahnya memang tid
ggukkan Ayla dan setelahnya ponsel itu luruh dari tangannya. Pierre
han. Tidak ada lagi mulut-mulut yang berusaha menyalahkannya. Karena
*
...
an sebab sedang menggendong lelaki bertubuh tinggi bes
agi di kenali. Luka dan debu
s, gadis 24 tahun yang tidak pernah pergi ke mana pun kecuali ke lad
knya tersesat ataupun diculik. Kata lain, Nimas adalah harta berharga yang sangat di
awa pulang seorang pria tampan meski pr
dari kayu mulai lapuk dimakan rayap sehingga k
beri ruang ayahnya meletakkan beban yang sejak tadi menggelandoti pundaknya dengan hati
tanya melotot tidak percaya deng
Dia ke
ncau kalimat istighfar dengan tangan sibuk mer
ia malang itu keluar hutan menuju rumah sakit terdekat dengan keadaan separah ini. Andai ia n
rjalan kaki menyusuri hutan rimba dengan segala rintangannya. Maka dari itu para warga lebi
ota. Pun biasanya para warga sudah diberitahu jauh hari. Untuk mengantisipasi jikalau ada anggotanya yang perlu bant
ung untuk dilist. Karena memang pri
a tidak dibenarkan. Maka, satu-satunya ca
i sepenuhnya telah bernoda darah. Berulang kali ia memasukkan handuk kecil ke dalam bak b
antu lewat. Ia tidak kuasa waktu melihatnya. Meski tidak sampa
ung tempat ini hanya diisi beberapa kepala keluarga saja. Maka, para tetua mengan
'kan masih banyak." Pak Majid merancau. Pembangunan klinik adala
erjongkok di samping Pak Majid. Mengelus keringat yang
amu terus jaga dia. Jika darahnya keluar lagi langsung dibersihkan. Abi
or yang mendekat dan ingin melahap pria tak berdaya itu. Tentunya Nimas tidak bisa b
kan biar ia melakukan peke
obati luka berdarah. Tak hanya itu, ia juga mencari tanaman obat-obatan lainnya guna meredakan rasa sakit dari luka.
emandang pria asing itu dengan detail. Tang
elirik ke handuk kecil yang ada di tangannya. Mungkin ia bisa me
karena pertama kali menyentuh pria-walau sebetulnya
. Nimas mengakuinya. Bulu matanya lentik dengan hidung bangir.
ama lelaki itu. Apa gerangan hajat si
ati di tubuh Fawaz. Karena, Fawaz kebe
semua itu. Tapi gadis itu tetap terpaku. Menyaksikan dalam diam
ibir si pria. Nimas gugup, ia mengambil ha
tahu harus melakukan apa. Nimas menggengam tangan si pria itu erat. Pun pria itu membala
r menyakitkan itu, ia melihat Ayla menangis di sudut ruang. Ingin seka
nya menancap di tangan kecil Nimas. Nimas mengeratkan gigi meras
sikan rasa sakit. Dan ia rela tangannya
ahan!" Semua kata semangat Nimas uca
kering terdengar. Nimas spontan menoleh. Ia s
sudah mend
rnyata benar abinya. Secepat kilat
edauan ini semua,ya. Di
nya. Ia pergi ke dapur dan sebentar saja dedaua
h?" Nimas sekalian menyerahkan ra
ak Majid menceritakan pengalamannya
i membawa senapan. Apa yang Abi takutkan terbukti. Ada seseorang yang sedang diterkam babi hutan. Langsu
rangan babi hutan?" ulang Nimas tidak percaya