Mbak Ayla menyalahkanku?
atannya yang tersisa. Ia tak berniat selamanya di sini. Ide
ngsung berlari dengan nafas memburu. Matanya melirik mencari arah tempat awal mereka. Jujur karena berlari ia jadi
ngan jelas. Setelah ia yakin. Segera Pie
ah perpaduan yang bisa membuat seseorang menyerah apabila ia di tempatkan pada posisi yang sama dengannya. Jangan kata
iri menyelamatkan Fawaz. Entah keputusan ini akan ia
t! Tt
ia harapkan bisa mendatangkan keajaiban
Mu yang KAU tunjukkan padaku. Tapi lelaki yang tengah berjuang itu adalah hamba-Mu yang baik. De
eorang berhasil m
n melaporkan jika Letnan satu Fawaz Omar hisyam hilang di titik koordina
g telepon justru mengulan
rre tak lagi memakai cara lapor yang sesuai perintah atasa
i kita tidak bisa
iiin
ung seakan men
hutan," lirihnya memelas. Hatinya hancur, seak
agi nanti!" Alat penghubung satu-satunya te
matanya jatuh. Sedang
u justru Pierre merasa semakin kuat. Ada
mbawa senapan itu untuk menembak mati kumpulan babi hutan. Saat ini semua hal sangat in
*
ntar
stru dengan nyali yang besar ikut mendekat
babi itu keras, pisau belatinya justru tertancap tidak ma
tu babi lagi yang mengejarnya dengan tatapan murka. Sepertinya yang Fawaz lukai adalah
sa sakit karena saat ia turun dari badan sang babi ia
us. Ia mengerang di dalam tenggorokannya karena
nya menjadi santapan si babi hutan itu. Jiwa primitif-nya men
ia berakhir menjadi saj
kk! k
iap bertarung sekali lagi. Ia tidak
abi itu menemui kawanan
berjalan sangat hati-hati deng
capkan sekali lagi!' sua
ing itu sudah tertancap seiring ga
tidak mampu mencerna saat si babi mengobrak-abrik tubuhnya dengan moncongnya yang berruncing. Ia hanya mampu mencoba memegan
Fawaz terima. Seluruh tubuhnya mati rasa. Matany
a. Remang di saat ajal menjemput, diantara alam bawah sadarnya, F
r! d
ia betul-betul t
*
erre akhirnya menemui tempat kejadian. Ia terjongkok
saja jenazahnya telah dibawa binatang liar itu ke habitatnya. Untuk ber
pan di sampingnya. Belum pernah ia merasakan dirinya sebodoh ini sampa
bertahan hidup? Bukankah di
engan kawanan babi mengelilinginy
iri. Sayang, ia baru tahu dari Fawaz. Jika kematian den
*
inya. Berganti pekat dengan cahaya bulan
i keterkejutannya. Berkali-kali ia menimbang ingin menempelk
yang dilarang agama. Lagipula Fawaz memb
tak ada ujian yang didatangkan dengan persetujuan orang tersebut ter
mungkin memberikan beban di pundak ya
a lagi yang Pierre pikiran kecuali senyum Ayla yang sempat ia lihat sebelum mereka pergi. Mungkin itu ad