img Dendam Menantu Miskin  /  Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan

Jumlah Kata:1480    |    Dirilis Pada: 22/05/2023

na aja? Semalaman Bibi gak bisa ti

ak pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, ia urungkan niatnya karena mendengar suara motor mili

ang aku gak apa-apa, kok. Semuanya baik-baik saja,

Ranum terkejut. "Loh, itu kenapa kepala sa

gkhawatirkan ponakannya yang ia

i motor kok, terus aku ke klinik buat ngobatin luka ini," jawab Rend

. Lalu, kamu jadi mau pergi

lalu siap-siap berangkat. Keretanya berangkat jam enam pagi

ibi juga mau sholat." Ranum mengambil air wud

Tidak banyak yang akan ia bawa, hanya beberapa pasang pakaian saja. Tak sengaja ia melihat foto istrinya yang sedang menggendong buah hatinya yang masih bayi berada di atas nakas. A

tatapnya dengan penuh kerinduan. Jari-jarinya menya

asa sangat sakit. Apalagi saat ini ada anak diantara kita. Semakin berat aku untuk melepaskanmu, Viona." Rendra berbicara pada dirinya sendiri. Meskipun hatinya terasa sangat sakit, namun tak ada air mata yang keluar. Seorang Rendra bukanlah lelaki yang cengeng. Karena hinaan yang

m tasnya. Ia hanya ingin terus mengingat jika dirinya memiliki buah hati yang harus ia perjuangkan. Meskipun jika na

tap wajah anaknya. "Papa janji, sayang. Papa akan menjadi ora

dra

sudah membesarkan dirinya selama ini. Karena ia tau, tantenya itu memiliki hati yang sangat sensitif. Ia akan mudah

lihat sibuk memasukkan barang-barang y

berdiri di ambang pintu sembari terus melihat pona

garis-garis halus di sekitar wajahnya. "Aku sudah makan, Bi," jawabnya, kemudian

gitulah Ranum, ia selalu mengk

klinik. Disana ak

erangkat sekarang juga?" tanyanya kemudia

lakang punggungnya. Ranum mengeluarkan amplop dari saku dasternya.

mu beberapa hari kedepan sebelum kamu mendapatkan pekerjaan

enyumbang untuk listrik saja. Ranum tak pernah mempermasalahkan itu. Ia sangat mengerti dengan keadaan Rendra yang hanya sebagai karyawan kontrak di pabrik tempatnya bekerja. Tanpa sepengetahuan Rendra, ternyata Ranum mengikuti a

rusaha menolak pemberian tantenya, karena ia tau jika tantenya yang sudah ia anggap sebagai ibu kandungnya itu memiliki penyakit kista di rahimnya da

ak seperti saat ini. Untuk berobat, sudah Bibi siapkan. Kamu tidak perlu khawatir tentang itu." Ranum memasukkan a

, Bi

berangkat, nanti ket

a,

ubuh tantenya yang terlihat mulai kurus karena penyakit yang dideri

membasahi pipinya. "Sama-sama, Rendra. Bibi akan selalu menduk

embuat air matanya menetes. Sebenarnya Rendra sangat berat untuk meninggalkan tantenya itu seorang diri. Namun bagaimana lagi, tak ada

saat nanti, kamu pasti akan kembali ke rumah ini sebagai Rendra yang sukse

us meninggalkan Bibi seorang diri

rgilah, raih kesuksesan itu!" ucap Ranum dengan suara bergetar dan air mata yang terus menerus keluar membasahi pipinya. "Sudahlah, jangan cengeng! Kamu itu lelaki hebat dan kuat. Bibi

akasih

alanan. Makanlah, jangan sampai kamu telat makan. Bibi tidak mau maag kamu

asti akan ingat

rangkat. Sebentar lag

dan ibu. Ranum mengantarkan Rendra hanya sampai depan rumahnya

ri jika ada apa-apa. Rendra pasti akan mengirim u

dapat pekerjaan yang bagus saja sudah membuat B

dra pamit. As

llam. Hati-h

galkan rumah yang sudah ia tempati sejak kecil. Rasa sesak di dada itu pasti ada. Bagaimana tidak, Rendra tidak pernah meninggalkan rumah itu untuk waktu yang cu

a. Air matanya terus keluar. Menangisi

ng yang lebih tinggi. Sehingga kamu harus berusaha sendiri untuk menjadi

img

Konten

Bab 1 Dijemput Paksa Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri Bab 3 Bangkit dari Keterpurukan Bab 4 Perjuangan Dimulai Bab 5 Adu Jotos Bab 6 Pertemuan Terakhir Bab 7 Pingsan di Pinggir Jalan Bab 8 Keras Kepala Bab 9 Kabur dari Klinik Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan Bab 11 Kemalingan
Bab 12 Bertemu Orang Baik
Bab 13 Menuju Kontrakan
Bab 14 Kontrakan Mewah
Bab 15 Rejeki yang Datang Bertubi-tubi
Bab 16 Bertemu Gery
Bab 17 Hinaan untuk Rendra
Bab 18 Menahan Emosi
Bab 19 Office Boy
Bab 20 Teman yang Kocak
Bab 21 Mengetahui Sifat Asli Viona
Bab 22 Sadar Diri
Bab 23 Mengejar Viona
Bab 24 Perubahan Sikap Viona (flashback)
Bab 25 Isi Hati Viona
Bab 26 Viona yang Kalap
Bab 27 Sebelum Viona Dijemput
Bab 28 Keberuntungan Bagi Rendra
Bab 29 Bertemu Viona
Bab 30 Kekecewaan yang Dirasakan Rendra
Bab 31 Kecelakaan
Bab 32 Tetap Tutup Mulut
Bab 33 Hampir Putus Asa
Bab 34 Teman Yang Sirik
Bab 35 Kedatangan Owner Wijaya Grup
Bab 36 Hampir Ketahuan
Bab 37 Kedatangan Viona
Bab 38 Pengakuan Pak Halim
Bab 39 Soal Nampan
Bab 40 Pengumuman yang Mengejutkan
Bab 41 CEO Baru
Bab 42 Permintaan Viona
Bab 43 Hinaan Untuk Rendra (lagi)
Bab 44 Digoda Tante Girang
Bab 45 Kejutan Untuk Pak Brata
Bab 46 Godaan Pertama Menjadi Seorang CEO
Bab 47 Bersikap Tegas
Bab 48 Undangan Makan Malam
Bab 49 Rumah Mewah untuk Rendra
Bab 50 Hancurnya Hati Viona
Bab 51 Laki-Laki Pujaan Almira
Bab 52 Bertemu di Restoran
Bab 53 Mulai Tumbuh Rasa
Bab 54 Dipecat Secara Tidak Hormat
Bab 55 Rendra yang Membayar
Bab 56 Membungkam Mulut Pak Brata
Bab 57 Membohongi Viona
Bab 58 Apa yang Terjadi Pada Ranum
Bab 59 Siapa yang Menculik Ranum
Bab 60 Kedatangan Pak Halim Secara Tiba-Tiba
Bab 61 Satu Lawan Empat
Bab 62 Masa Lalu Pak Halim
Bab 63 Mengenang Masa Lalu
Bab 64 Membujuk Ranum
Bab 65 Kembali ke Jakarta
Bab 66 Bertemu Almira
Bab 67 Membalas Hinaan dengan Cara Elegan
Bab 68 Bukan Sandiwara
Bab 69 Salah Paham
Bab 70 Almira Diculik
Bab 71 Kejutan untuk Almira
Bab 72 Salah Paham Lagi
Bab 73 Gagalnya Rencana Viona
Bab 74 Jebakan untuk Rendra
Bab 75 Membiarkan Viona Jatuh
Bab 76 Membawa Kabar Bahagia
Bab 77 Hampir Kecewa
Bab 78 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 1
Bab 79 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 2
Bab 80 Tantangan untuk Rendra
Bab 81 Pertemuan Gery dan Pak Brata
Bab 82 Suryo Bersaksi
Bab 83 Mempengaruhi Viona
Bab 84 Untung Ada suryo
Bab 85 Rendra yang Terlalu Sibuk
Bab 86 Mengerjai Viona
Bab 87 Menahan Malu
Bab 88 Tidak Sesuai Ekspektasi
Bab 89 Sambutan untuk Rendra
Bab 90 Suryo yang jeli
Bab 91 Ditempel Angelica
Bab 92 Menyusun Rencana Lagi
Bab 93 Senjata Makan Tuan
Bab 94 Foto dalam Kamera
Bab 95 Shock
Bab 96 Terjebak dalam Permainannya Sendiri
Bab 97 Membalas dengan Keberhasilan
Bab 98 Memutarbalikkan Fakta
Bab 99 Menghilangkan Bukti
Bab 100 Tindakan untuk Pak Brata
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY