img Dendam Menantu Miskin  /  Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri | 1.90%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri

Jumlah Kata:1181    |    Dirilis Pada: 22/05/2023

at Rendra akan memegang tangan sang istri, tiba-tiba Brata lan

idak boleh menyentuh putriku!" Brata menghempa

tap sendu pada laki-laki yang masih berstatus sebagai suamin

pa

obil sekarang juga!" titah Brata ke

perintah papanya. Ia

ya. Jangan sampai Viona keluar dari mobil!" Kali ini Brata

segera menuruti p

l mertuanya. Lagi-lagi Brata menghalang

ara sebentar saja dengan Viona." Rendra

amu tidak bisa bertemu lagi denga

mobil tanpa menghiraukan Rendr

kepada supirnya untuk

!" seru

an bilang kalau kamu tidak ingin ik

entar saja," jawab Viona. "Untuk terakhir kalinya," ucapnya lagi. Kali ini suaran

suk ke dalam mobil. Dan ingat, ini untuk terakhir kalinya kamu bertemu dengan laki-laki

a. Vion

l. Melihat itu, mata Rendra berbinar bahagia. Ia me

kamu pasti tidak akan

lah itu, matanya beralih menatap wajah polos bayi yang ada di pelukan Viona. Berkali-kali Rendra menciumi pip

ir kalinya. Setelah puas menciumi bayinya. Rendra langsung mengambil alih

da bayinya. Bayi mungil itu membuka matanya, menatap wajah sang papa, kemudian memberikan senyuman man

ia tidak tega memisahkan anaknya dari papa kandungnya. Aka tetapi di sisi lain, ia pun tidak

na turun dari mobil untuk kembali kepadanya. "Oh iya, mana barang-barangnya tadi?" Matanya melihat kebawah, tak ada koper yang tadi di masukkan

mobil mengambil koper milk Viona. Nam

nggu!" s

aik kamu cepat masuk ke rumah, sayang. Aku tidak mau kamu

...." Viona tak dapat melanjutkan kata-katanya. Ia tak sanggup lagi berkata. Matan

gkahnya. Kemudian membalikkan tu

rti itu?" Rendra kembali mendekat pada Viona. "In

k terakhir kalinya, melihat wajah bayi kita," liri

erkata seperti itu, Viona. Kamu dan bayi kita tidak akan p

u, Mas. Aku tidak bisa lagi hidup bersam

nganku? Bahkan tidak pernah sekalipun aku melihatmu bersedih s

tak bisa mengeluarkan air matanya meskipun satu tetes. Padahal terlih

tnya dengan apa yang dirasakan oleh suaminya. Suami yang sangat ia cintai. Namun ia tak bis

a!" Rendra sedikit meninggikan suaranya. Berharap istrinya yang paling ia cintai akan menurut kepadanya, seperti sebelumnya

ntuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Jika perlu, aku akan bekerja sia

mobil untuk menyuruh anak dan cuc

tuk putriku!" Brata menekankan kata 'miskin'. "Ayo masuk, Vion

ke dalam mobil, Viona menatap wajah lelaki yang selama ini telah memberikan cinta yang tulus kepadanya untuk tera

da supirnya untuk segera menjalankan

, Vion

tap kepergian istri dan anaknya yang paling ia cintai. Rendra terus memandangi mobil milik mertuanya yang semakin menjauh, berharap masih ada keajaiban jika Viona meng

tu. Dan untuk pertama kalinya di dalam kehidupannya, seorang Rendra menitikkan air mata, menangisi kepergian seorang perempuan yang

keponakannya. Sama seperti yang Rendra alami, wanita itu sangat hancur melihat ponaka

img

Konten

Bab 1 Dijemput Paksa Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri Bab 3 Bangkit dari Keterpurukan Bab 4 Perjuangan Dimulai Bab 5 Adu Jotos Bab 6 Pertemuan Terakhir Bab 7 Pingsan di Pinggir Jalan Bab 8 Keras Kepala Bab 9 Kabur dari Klinik Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan Bab 11 Kemalingan
Bab 12 Bertemu Orang Baik
Bab 13 Menuju Kontrakan
Bab 14 Kontrakan Mewah
Bab 15 Rejeki yang Datang Bertubi-tubi
Bab 16 Bertemu Gery
Bab 17 Hinaan untuk Rendra
Bab 18 Menahan Emosi
Bab 19 Office Boy
Bab 20 Teman yang Kocak
Bab 21 Mengetahui Sifat Asli Viona
Bab 22 Sadar Diri
Bab 23 Mengejar Viona
Bab 24 Perubahan Sikap Viona (flashback)
Bab 25 Isi Hati Viona
Bab 26 Viona yang Kalap
Bab 27 Sebelum Viona Dijemput
Bab 28 Keberuntungan Bagi Rendra
Bab 29 Bertemu Viona
Bab 30 Kekecewaan yang Dirasakan Rendra
Bab 31 Kecelakaan
Bab 32 Tetap Tutup Mulut
Bab 33 Hampir Putus Asa
Bab 34 Teman Yang Sirik
Bab 35 Kedatangan Owner Wijaya Grup
Bab 36 Hampir Ketahuan
Bab 37 Kedatangan Viona
Bab 38 Pengakuan Pak Halim
Bab 39 Soal Nampan
Bab 40 Pengumuman yang Mengejutkan
Bab 41 CEO Baru
Bab 42 Permintaan Viona
Bab 43 Hinaan Untuk Rendra (lagi)
Bab 44 Digoda Tante Girang
Bab 45 Kejutan Untuk Pak Brata
Bab 46 Godaan Pertama Menjadi Seorang CEO
Bab 47 Bersikap Tegas
Bab 48 Undangan Makan Malam
Bab 49 Rumah Mewah untuk Rendra
Bab 50 Hancurnya Hati Viona
Bab 51 Laki-Laki Pujaan Almira
Bab 52 Bertemu di Restoran
Bab 53 Mulai Tumbuh Rasa
Bab 54 Dipecat Secara Tidak Hormat
Bab 55 Rendra yang Membayar
Bab 56 Membungkam Mulut Pak Brata
Bab 57 Membohongi Viona
Bab 58 Apa yang Terjadi Pada Ranum
Bab 59 Siapa yang Menculik Ranum
Bab 60 Kedatangan Pak Halim Secara Tiba-Tiba
Bab 61 Satu Lawan Empat
Bab 62 Masa Lalu Pak Halim
Bab 63 Mengenang Masa Lalu
Bab 64 Membujuk Ranum
Bab 65 Kembali ke Jakarta
Bab 66 Bertemu Almira
Bab 67 Membalas Hinaan dengan Cara Elegan
Bab 68 Bukan Sandiwara
Bab 69 Salah Paham
Bab 70 Almira Diculik
Bab 71 Kejutan untuk Almira
Bab 72 Salah Paham Lagi
Bab 73 Gagalnya Rencana Viona
Bab 74 Jebakan untuk Rendra
Bab 75 Membiarkan Viona Jatuh
Bab 76 Membawa Kabar Bahagia
Bab 77 Hampir Kecewa
Bab 78 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 1
Bab 79 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 2
Bab 80 Tantangan untuk Rendra
Bab 81 Pertemuan Gery dan Pak Brata
Bab 82 Suryo Bersaksi
Bab 83 Mempengaruhi Viona
Bab 84 Untung Ada suryo
Bab 85 Rendra yang Terlalu Sibuk
Bab 86 Mengerjai Viona
Bab 87 Menahan Malu
Bab 88 Tidak Sesuai Ekspektasi
Bab 89 Sambutan untuk Rendra
Bab 90 Suryo yang jeli
Bab 91 Ditempel Angelica
Bab 92 Menyusun Rencana Lagi
Bab 93 Senjata Makan Tuan
Bab 94 Foto dalam Kamera
Bab 95 Shock
Bab 96 Terjebak dalam Permainannya Sendiri
Bab 97 Membalas dengan Keberhasilan
Bab 98 Memutarbalikkan Fakta
Bab 99 Menghilangkan Bukti
Bab 100 Tindakan untuk Pak Brata
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY