img Dendam Menantu Miskin  /  Bab 9 Kabur dari Klinik | 8.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Kabur dari Klinik

Jumlah Kata:1214    |    Dirilis Pada: 22/05/2023

Almira kepada Pak Da

ehentikan laju mobilnya.

ki-laki yang tadi kita bawa ke klinik, deh. Bagaimana bisa dia sekarang kecelakaan disini? Bukann

h baik kita turun saja,

rawat yang bertugas untuk menjaga psaien laki-lakinya. Dan memastikan jika pasiennya itu masih berada di klinik. Namun apa yang terjadi

ik. Akhirnya sang perawat pun tak bisa menghalanginya. Meskipun sebelumnya, perawat itu sudah mewanti-wa

Rendra ke kliniknya lagi. Lagi-lagi Rendra pingsan, kali ini ada sedikit lu

Beruntungnya tak ada luka serius yang dialami oleh laki-laki bertubuh atletis itu. Hanya luka-luka lecet di dahi dan

u satu pasang untuk pasien laki-lakinya. Setelah mendapatkan baju y

a pada supur pribadinya yang sudah se

Neng," jawab

laki ini siapa. Kenapa Neng Almira begitu sangat ing

rbaring lemah di atas brankar. Entah mengapa hati

uri sebagai dokter yang mendorongku u

. aku, ak

ak terlalu lama. Lelaki tampan itu mengedar

aah ... tanganku." Kemudian ia meringis men

endekat. "Kamu

sih," sahut Rendra. Matanya menatap wajah ca

an menangkupkan kedua tangannya di dada. Dengan senyumnya yang khas yang bis

at ini adalah hanya Viona. Dan tujuan hidupnya kali ini hanya berfokus pada Viona d

lagi," ucap Rendra dengan datar. Hanya seulas

hanya dalam waktu beberapa jam saja?" Perempuan cantik itu berkata dengan sangat te

ar sana. Saya tidak bisa menghabiskan wakt

ennya yang sangat kerasa kepala. Selama dirinya menjadi seorang dokter, ia belum pernah sekalip

-baik saja

k baik-baik saja. Tubuh anda butuh istirahat dan butuh asupan yang bergizi agar tenaga anda bisa pulih kembali. Setelah itu, anda

a yang terbaik untuk diri sendiri," pukas Rendra. Tanpa

nda. Saya sebagai dokter, tugas say

n kakinya keluar, meninggalkan ruangan itu. Bahkan Rendra tidak sempat mengucapkan terimakasih kepada dokter A

ndra. "Dimana ponselku?" Lelaki keras kepala itu mencari ponsel pintarnya. Meraba-raba disekitarnya dan di meja kecil yang

kan jarum infus dari punggung tangannya begitu saja. Lelak

sangat lapar. Matanya menatap pada makanan yang berada di atas meja kecil samping brankar. Saat Rendra masih pingsan tadi. Almira membelikan satu porsi bubur

ya aku harus mengisi perut dulu, agar tenagaku

ngga habis tak bersisa. Setelah itu ia meminum air teh hangat yang memang sudah disediakan untuknya h

senyum ramah pada pasiennya yan

ab Rendra

s meja. "Saya kesini hanya ingin memberikan kunci motor da

asih. Simpan saja

itu pun hendak melangkahkan kakinya keluar, meninggalkan kamar.

ikan rasa terimakasih

pun menganggukan ke

baju siapa ini? Siapa yang menggantikan pakaianku?" Rendra menatap pada perawat yang mas

akaian Bapak. Dan Dokter Almira juga yang membeli

ekali Dokter Almira itu. Sekali lagi s

permisi," pamit perempuan yang

ian perawat it

, Rendra segera berjalan keluar dan menuju parkiran. Sesampainya di parkir

img

Konten

Bab 1 Dijemput Paksa Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri Bab 3 Bangkit dari Keterpurukan Bab 4 Perjuangan Dimulai Bab 5 Adu Jotos Bab 6 Pertemuan Terakhir Bab 7 Pingsan di Pinggir Jalan Bab 8 Keras Kepala Bab 9 Kabur dari Klinik Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan Bab 11 Kemalingan
Bab 12 Bertemu Orang Baik
Bab 13 Menuju Kontrakan
Bab 14 Kontrakan Mewah
Bab 15 Rejeki yang Datang Bertubi-tubi
Bab 16 Bertemu Gery
Bab 17 Hinaan untuk Rendra
Bab 18 Menahan Emosi
Bab 19 Office Boy
Bab 20 Teman yang Kocak
Bab 21 Mengetahui Sifat Asli Viona
Bab 22 Sadar Diri
Bab 23 Mengejar Viona
Bab 24 Perubahan Sikap Viona (flashback)
Bab 25 Isi Hati Viona
Bab 26 Viona yang Kalap
Bab 27 Sebelum Viona Dijemput
Bab 28 Keberuntungan Bagi Rendra
Bab 29 Bertemu Viona
Bab 30 Kekecewaan yang Dirasakan Rendra
Bab 31 Kecelakaan
Bab 32 Tetap Tutup Mulut
Bab 33 Hampir Putus Asa
Bab 34 Teman Yang Sirik
Bab 35 Kedatangan Owner Wijaya Grup
Bab 36 Hampir Ketahuan
Bab 37 Kedatangan Viona
Bab 38 Pengakuan Pak Halim
Bab 39 Soal Nampan
Bab 40 Pengumuman yang Mengejutkan
Bab 41 CEO Baru
Bab 42 Permintaan Viona
Bab 43 Hinaan Untuk Rendra (lagi)
Bab 44 Digoda Tante Girang
Bab 45 Kejutan Untuk Pak Brata
Bab 46 Godaan Pertama Menjadi Seorang CEO
Bab 47 Bersikap Tegas
Bab 48 Undangan Makan Malam
Bab 49 Rumah Mewah untuk Rendra
Bab 50 Hancurnya Hati Viona
Bab 51 Laki-Laki Pujaan Almira
Bab 52 Bertemu di Restoran
Bab 53 Mulai Tumbuh Rasa
Bab 54 Dipecat Secara Tidak Hormat
Bab 55 Rendra yang Membayar
Bab 56 Membungkam Mulut Pak Brata
Bab 57 Membohongi Viona
Bab 58 Apa yang Terjadi Pada Ranum
Bab 59 Siapa yang Menculik Ranum
Bab 60 Kedatangan Pak Halim Secara Tiba-Tiba
Bab 61 Satu Lawan Empat
Bab 62 Masa Lalu Pak Halim
Bab 63 Mengenang Masa Lalu
Bab 64 Membujuk Ranum
Bab 65 Kembali ke Jakarta
Bab 66 Bertemu Almira
Bab 67 Membalas Hinaan dengan Cara Elegan
Bab 68 Bukan Sandiwara
Bab 69 Salah Paham
Bab 70 Almira Diculik
Bab 71 Kejutan untuk Almira
Bab 72 Salah Paham Lagi
Bab 73 Gagalnya Rencana Viona
Bab 74 Jebakan untuk Rendra
Bab 75 Membiarkan Viona Jatuh
Bab 76 Membawa Kabar Bahagia
Bab 77 Hampir Kecewa
Bab 78 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 1
Bab 79 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 2
Bab 80 Tantangan untuk Rendra
Bab 81 Pertemuan Gery dan Pak Brata
Bab 82 Suryo Bersaksi
Bab 83 Mempengaruhi Viona
Bab 84 Untung Ada suryo
Bab 85 Rendra yang Terlalu Sibuk
Bab 86 Mengerjai Viona
Bab 87 Menahan Malu
Bab 88 Tidak Sesuai Ekspektasi
Bab 89 Sambutan untuk Rendra
Bab 90 Suryo yang jeli
Bab 91 Ditempel Angelica
Bab 92 Menyusun Rencana Lagi
Bab 93 Senjata Makan Tuan
Bab 94 Foto dalam Kamera
Bab 95 Shock
Bab 96 Terjebak dalam Permainannya Sendiri
Bab 97 Membalas dengan Keberhasilan
Bab 98 Memutarbalikkan Fakta
Bab 99 Menghilangkan Bukti
Bab 100 Tindakan untuk Pak Brata
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY