ya diberikan Helena begitu Austin mema
eef, makanan khas Italia yang dibuat oleh Helena. Hasil dari kursus memasak. Perem
menatap Helena yang masih menopang dagunya mengguna
tapi tolong, jangan
wajah jelekmu, aku tengah mengagumimu. Aku hanya berpikir, setan apa yang tel
a. Perempuan itu masih mengoceh. "Entah mantra apa yan
Austin yang baru saja menyeles
minta pengakuan Austin sebelum mengatakan b
enyentuh pipi Helena dengan jemari hangatn
berada di pipinya dan menggenggamnya erat. "Aku
n tersebut. Dia menarik tangannya yang ma
n pulang ke Jakarta." Austin berdiri, melangkah p
*
a bening yang berisikan cocktail itu hampir tidak tersentuh sama sekali, bahkan lelaki itu hanya meliriknya sesekali dengan pandangan malas. Jika bukan karena ada janji dengan seora
tertarik, karena dia tahu, dirinya selalu menjadi pusat perhatian. Dengan hanya memakai celana jeans ketat dan kaus abu-abu tipis berlengan panjang, akan tetapi mem
Setelah selesai lelaki yang dari tadi memperhatikan Kenan kini berjalan ke arahnya. Kenan dapat melihatnya melalui e
m kepada Kenan, lelaki itu meli
rokoknya dan menghembuskan asapny
nyebutkan nam
ersenyum miring. "A
yum Kenan yang manis sekaligus tampan bersinar menembus ke
Satu bulan yang lalu, anak buahmu dipukuli oleh seseorang yang mengambil wanitamu. Kau menyuruhnya menghancurkan mobil yan
a kata yang dia nyatakan barusan. Namun, Kenan menunjukkan ketidakpedulian melalui ekspresinya, dan tertawa. "Kau kasih wanitamu yang jalang itu sebua
u
lu, ketika Daniel hendak melayangkan tinjunya ke wajah Kenan, Kenan sudah lebih dulu menendang perutnya sampai lelaki itu terlempar dari kursi tempat dia duduk. Beberapa penjaga keamanan yang biasa petugas un
mpat duduknya, berjalan angkuh menghampiri lelaki itu, dia lalu berk
gar sorak-sorai ketika Kenan menyiramkan sisa cock
kannya. Kedua tangannya terkepal, gigi menggeletuk kuat, begitu tangannya yang terkepal itu terangkat. Seb
buat kekaca
acauan, dialah yang me
g? Bukankah kamu yang hendak menyerangku lebih dulu? Sekar
at digiring tukang pukul keluar dari kelab, menghilang dari pandangan Kenan dan
ar lelaki itu, menghampiri Kenan dengan ked
ng itu dulu." Kenan menyangkal tuduh
iasa, Kenan selalu begitu tenang setela
han di wajahnya, Kenan selal
*
ntikan kedatangan Austin. Begitu lelaki itu tiba, Austin segera dikerumuni wartawan televisi ya
azer hitam beserta kemeja biru muda. Poninya yang dis
ngan Anda di MotoGP
n itu memulai menyapa d
l berjalan memasuki lobi kantor. Wa
sama justru terjadi s
awan burung gereja di ranting pohon yang menyapa ke
an , ayo
ih terikat kuat oleh daya magnet tempat tidur. Lelaki itu malah mengubah posi
ini teriakannya te
mparkan begitu saja ke sembarang arah sembari melangkah ke kamar mandi. Air hangat mengalir keluar dari keran shower stainless steel. Air itu berjatuhan memba
usai pertandingan terakhir di sirkuit Mugello Italia beberapa minggu yang lalu. Dalam pernyataannya, Autin a
ta utama dengan penuh semangat di
arta, Tahta dan istri yang cantik." Jimmy
u juga?" tanya Eric yang duduk bers
Tentu saja, siapa yang
"Tks, bekerja banting tulang ratusan tahun pun, kamu t
yang barusan ditabok dengan penuh kasih sayang dari Eri
95 High School sebelum Kenan pindah ke JIHS. Sedangkan Jimmy Harahap dan Ersya Kusuma adalah junior mereka saat SMP. Setelah lulus mereka tidak pernah bertemu satu sama lain karena tujuan
Ersya menyarankan agar mereka menyewa apartemen bersama agar bisa menghemat biaya hidup di kota Jakarta. S
n biaya sewa dibayar bersama. Di tempat ini merek
rang itu hanya menggelengkan kepa
nkah Mas Kenan mengena
han dengannya, lalu berpindah pada Jimmy
soal itu?" Kenan bert
an yang tidak bisa disembunyikan. "Mas Kenan mengenal
tak menunjukkan reaksi sama sekali saat Ersya dan Jimmy menyebutkan nama Austin
ika Eric berpura
tidak yakin dia masih mengingatk
lan seperti dia kamu sia-s
seperti Eric. Selanjutnya, suasana kembali hening. Hanya ada suara dari
yaan akan diadakan di salah sa
evisi men
a melayangkan protes. "Mas Kenan, kenapa ka
orang lain, cepat habiskan makananmu sebelum dingin." titahnya lugas. Kenan mele
sai." Jim
selesai," Lelaki itu berdiri, lalu menatap
sudah menelep
a dengan nada khawatir walaupun ekspresinya tampak menyira
lan. "Kapan gue tidak pernah tidak membuat masalah?" Dan setel
unia bawah, tapi mereka tidak mampu untuk menjalani sebuah kehidupan yang bisa disebut kebanyakan orang 'normal'. Seperti bekerja di perusahaan swasta, kasir d
*
sepi daripada biasanya. Sepanjang jalan sejak dia turun dari bus, Kenan merasa sebuah mobil BMW hitam mengikutinya. Dengan hanya memandangnya, s
menempuh lima langkah, dua orang yang berada dalam mobil itu keluar menghampiri Kenan. Kenan tidak kaget, tapi sebuah perasaan b
terdengar. "Apa kau yang nama
dia mengernyitkan keningnya terlihat
kalian?" Kenan
ertemu denganmu, i
itu tidak bersahabat, dan menimbulkan
at kedua orang itu berpikir bisa membawanya dengan mudah. Sebalikn
gapan dan ikut mengejar Kenan, tapi lelaki i
renalin. Saat berlari ke arah pertigaan jalan di dekat lampu merah. Tanpa Kenan duga, sebuah cahaya lampu bergerak k
engerem mendadak t
enti secara naluriah ketika depan mobil lamborghini perak itu menyentuh kakinya agak kasar, tapi tak menghasilkan sakit ataupun luka serius. Akan
g ke arahnya dengan ekspresi yang tampak selalu terlihat dingin. Pandangan mereka saling bertemu singkat seolah tak disengaja. Lelaki itu memiliki pandangan y
akang terdengar ter
edua orang di mobil Lamborghini itu, dalam sekejap mata Kenan kembali mengamb
di depan. Detak jantungnya seolah melambat saat beberapa detik yang lalu seorang lelaki
! Dia lari k
obil. Austin bersikap tenang dan menatap lurus ke depan, mengg
, tetapi dia tidak yakin jika lelaki itu akan baik-baik saja setelah dua orang preman mengejarnya tadi berhasil menangkapnya.
uk pundaknya pelan. Dia bahkan baru sadar jika dirinya sedang
langsung melemparkan pertanyaan pertamanya karena melih
-apa." Lelaki itu memutar stop kontak mobilnya. Mesin mobil hidup da
━━━━━━━