/0/5188/coverbig.jpg?v=4dbc4d153014a240082e717e87b8d288)
Ketika sudah ada benih dalam perutnya, Dominik Fedorov membawa wanita pujaan hati menemui keluarga untuk menikah. Tapi sesuatu terjadi, mobil mereka dihalang dan beberapa orang menculik sang wanita. Dominik melakukan segala cara untuk mencari sang wanita, tapi tidak berhasil. Beban keluarga yang selalu menekannya untuk segera menikah membuat Dominik semakin frustasi. Seakan takdir menyatukan mereka Dominik bertemu kembali dengan wanita itu setelah puluhan tahun dalam sebuah pertemuan. "Larisa, apakah ini kau?" "Dominik, sedang apa kau di sini?" "A-aku ... aku ingin melamar seorang gadis."
Di balik sebuah dinding kaca gedung apartemen lantai sepuluh, berdiri sosok pria berambut cokelat, bertubuh tinggi semampai sedang menatap indahnya kota dengan tangan memegang gelas isi brandy. Atasan tubuh yang telanjang memperlihatkan otot-ototnya yang selalu membuat para wanita terpikat.
Clek!
Bunyi pintu terbuka membuat pria bernama lengkap Dominik Fedorov itu menoleh. Rahangnya yang berbulu tampak mempesona. Bibirnya yang tipis tak bergerak saat menelan minumannya hingga habis. Mata abu-abunya menyipit saat menatap wanita cantik bertubuh tinggi yang baru saja keluar kamar mandi.
Gaun hitam wanita itu tipis hingga memperlihatkan tubuhnya yang seksi. Mata cokeklatnya sedang mencari-cari, tapi langsung berhenti begitu siluet pria yang paling dicintainya terlihat.
"Dom, kau tidak ingin membersihkan diri?"
Pria itu meletakkan gelasnya di atas meja kemudian menghampiri wanita itu. "Aku tak perlu melakukannya. Aku ingin kau yang melakukannya untukku."
Saat ini tubuh mereka sangat dekat. Aroma sabun yang meruap dari tubuh wanita bernama lengkap Larisa Volkov itu membuat kejantanan Dominik mengeras. Tak menunggu lama, Dominik langsung menunduk dan melumat bibir Larisa.
Wanita sedikit terkejut. Bukannya menolak ia malah membalas lumatan Dominik hingga rambut hitam terkuncir langsung terurai.
"Kau ...," Dominik menggeram, tubuhnya semakin panas dan membara saat tangan Larisa bermain di balik celananya, "Aku akan menghukummu."
Larisa terkekeh. Ia menjauhkan tubuhnya dari Dominik kemudian berlari mendekati ranjang. Bukannya berdiam, Larisa justru melepaskan gaun hingga tubuhnya yang telanjang terlihat nyata.
Dominik tak tahan. Ia segera mendekati Larisa, membaringkan, kemudian menyerang tubuhnya dengan serangan bibir yang membuat Larisa mendesah.
"Dom, rasanya sangat nikmat."
Tangan Larisa meremas sepray. Tubuhnya menggeliat. Kakinya terbuka lebar dan matanya terpejam saat merasakan dingin yang begitu nikmat menyambar kewanitaannya.
"Oh, Dom, aku tak tahan lagi. Aku ...," desah Larisa. Pucuk dadanya semakin menegang menantikan sentuhan verbal dan dingin yang selalu dilakukan Dominik kepadanya.
Selalu ingin membuat Larisa tersiksa oleh kenikmatan, Dominik menjauhkan wajahnya dari sana lalu menyerang pucuk dadanya yang mengeras. Dominik melakukannya perlahan; membelai, mengecup kemudian bermain dengan lingualnya yang basah.
Larisa terus mendesah oleh kenikmatan yang diberikan Dominik kepadanya. Ia bahkan meminta ampun dan ingin segera mengakhiri semuanya. "Kumohon, Dom, aku tak tahan lagi. Aku ingin___"
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Dominik langsung mengajak Larisa dalam ciuman panas sambil melepaskan celana. Begitu celananya dilepaskan, saat itulah Dominik melepaskan ciumannya dan kembali menyerang bagian bawah tubuh Larisa secara kasar.
Larisa meremas rambut Dominik dan memohon ampun. "Kumohon, Dom. Cepat selesaikan, aku tak tahan lagi, aku ... Ah."
Dominik semakin mempercepat gerakan lidahnya, membuat Larisa semakin basah sampai akhirnya tubuh mereka menyatuh.
"Oh," geram Dominik. Ia berada di atas tubuh Larisa sambil menggoyangkan pinggulnya.
Larisa mendesah. Gerakan tubuh pria itu membuatnya melayang ke udara. "Dom, aku cinta padamu. Aku cinta padamu, Dominik."
Suara Larisa membuat Dominik semakin cepat, cepat, cepat, dan ... "Ahhhh."
Desahan panjang keluar dari mulut Larisa saat dirinya mencapai puncak untuk pertama kali. Perlahan ia membuka mata dan tersenyum kepada Dominik. "Aku ingin di atas."
Pria itu tak membatah. Dengan gerakan hati-hati ia memutar tubuh membuat posisi mereka berubah. "Sekarang buktikan kehebatanmu."
Larisa tersenyum nakal sebelum pinggulnya mulai bergoyang di atas tubuh Dominik.
"Oh, Larisa. Kau benar-benar wanita penggoda dari neraka."
"Dom, ahhh," desah Larisa. Ia terus bergoyang di atas tubuh pria itu dengan mata terpejam, "Dom, aku tak tahan. Aku ...."
"Keluarkan, Larisa. Keluarkan."
Pinggul Larisa semakin cepat, cepat dan ... Ahhh. Desahan panjang saling bersahutan memenuhi ruangan. Larisa yang tadinya di atas tubuh Dominik kini terkulai penuh keringat.
Dominik membuka mata, menatap Larisa kemudian mencium pucuk kepalanya. "Aku mencintaimu."
Larisa tersenyum sambil memeluk tubuh Dominik. "Aku juga. Aku sangat mencintaimu, Dom."
Pria berusia dua puluh lima tahun itu menempelkan rahangnya di kelapa Larisa. Sambil mengusap kepala ia berkata, "Besok aku akan membawamu ke rumah. Aku akan memperkenalkanmu dengan orangtuaku."
Larisa terkejut. Ia mendongak menatap wajah Dominik yang sedang menatapnya. "Untuk apa?"
"Untuk apa?" Dominik tersenyum, "Aku ingin kita menikah, jadi aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa kaulah calon istriku."
Rasa bahagia langsung menyelimut Larisa. "Ka-kau ingin menikahiku?"
"Tentu saja. Apa kau tidak ingin kita menikah?"
"Bukan begitu, tapi ...," ekspresi di wajah Larisa berubah suram, "Aku takut."
"Takut kenapa?"
"Aku takut orangtuamu tidak akan setuju."
Dominik bangkit. Ia menyandarkan tubuh di sandaran ranjang lalu menarik Larisa ke dalam pelukan. "Kau tidak perlu takut, mereka akan setuju."
"Tapi, Dom ___"
Belum selesai berbicara, Dominik langsung melumat bibir Larisa.
Wanita itu yang awalnya terkejut akhirnya melembutkan bibir kemudian balas lumatannya. Mereka berpelukan, berciuman hingga tubuh mereka kembali bergairah.
Setelah puas, Dominik melepaskan bibir Larisa. Ia menatap sayu lalu berkata, "Apapun pilihanku, orangtuaku akan setuju. Percayalah padaku."
Larisa tak menjawab. Ia hanya mengangguk kemudian mencium Dominik hingga akhirnya mereka menghabiskan ronde ke dua dengan penuh cinta dan lebih dahsyat.
***
Di dalam apartemennya yang mewah sosok Dominik sedang merapikan setelan jasnya yang mahal. Di depan cermin mata serta rahang tegas yang berjambangnya terlihat datar. Meski terkesan pria dingin dan tegas bibir tipis serta hidungnya yang mancung membuat wajah Dominik sangat tampan.
Drtt... Drtt...
Getaran ponsel dari saku jas membuatnya terkejut. Perlahan ia mengambil benda itu dan menatap layar. Dilihatnya nama Larisa sebagai pemanggil. Sambil tersenyum sayang Dominik segera menyambungkan panggilan yang tak lain dari kekasih tercinta.
"Halo, Sayang?"
"Aku sudah selesai. Kapan kau akan menjemputku?"
"Aku akan segera ke sana," katanya sambil menatap wajah di cermin.
"Dom?" panggil Larisa, "Aku gugup. Rasanya aku takut bertemu orangtuamu."
"Kau tidak perlu takut, Sayang. Orangtuaku tidak jahat. Mereka pasti akan menyukaimu. Kau percaya padaku, kan?"
"Aku selalu percaya padamu. Kalau begitu sekarang kemarilah dan jemput aku sebelum aku berubah pikiran."
Tut! Tut!
Dominik tersenyum saat Larisa memutuskan panggilannya. Tak ingin sang pujaan hati menunggu lama ia segera memasukan kembali ponsel ke dalam jas kemudian meninggalkan apartemen.
Di sisi lain.
Dalam rumah megah bergaya Rusia yang dinding jendela kacanya begitu banyak sosok tegas Bogdan Fedorov sedang beradu mulut dengan wanita cantik yang tak lain adalah istrinya, Katerina. "Dominik sudah dewasa, Kate. Hanya dia satu-satunya pewaris perusahan kita. Ini sudah waktunya kita memikirkan siapa yang pantas untuk menjadi istrinya."
"Aku mengerti, tapi biarkan Dominik yang memilihnya sendiri."
"Tidak! Sudah terlalu lama kita menunggu keputusannya. Buktinya sampai saat ini dia tidak pernah mengajak wanita ke rumah ini. Sebagai orangtuanya kita harus bertindak. Karena kalau sampai aku meninggal sebelum Dominik menikah, siapa yang akan meneruskan Fedorov Enterprise kalau anak kita satu-satunya juga ikut meninggal."
"Kumohon, Bogdan," kata Katerina, "Jangan bicara seperti itu. Belum waktunya bagi kalian berdua untuk meninggal, kau bukan Tuhan yang bisa memutuskan begitu saja tentang kehidupan."
Saat ini Katerina sedang duduk di sofa panjang berwarna cokelat. Wanita yang memiliki rambut pirang keemasan dan tergerai indah dipadu model wave alami sedang menatap ke arah Bogdan yang sedang mondar-mandir penuh amarah. Lelaki bermata abu-abu dan rambut hitam itu adalah suaminya.
"Benar kata Bogdan, Kate. Di usia Dominik sekarang seharusnya dia sudah menikah. Kita tidak tahu usia kita sampai kapan. Dan kalau Bogdan meninggal sebelum Dominik punya anak, siapa yang akan meneruskan perusahan?"
Wanita yang berkata itu adalah nenek Fedorov, ibu Bogdan. Karena mengalami kecelakan fatal kaki nenek Fedorov harus diamputasi dan duduk di kursi roda.
Katerina menatap ibu dan anak itu secara bergantian. "Aku mengerti, tapi setidaknya berikan dia kesempatan sekali lagi. Dominik pasti bisa membuktikan kepada kalian bahwa dia bisa memberikan keturunan dan generasi berikutnya sebagi penerus Fedorov Enterprise. Aku yakin Dominik pasti punya pacar."
Nenek Fedorov mengendus. "Kalau punya, apakah gadis itu sederajat dengan kita?" ia menatap putranya, "Kau harus mencari menantu yang setara dengan derajat kita, Bogdan. Aku tidak mau Dominik menikah dengan wanita kampung yang ternyata hanya menginginkan harta kita, enak saja."
Bersambung___
Dean Bernardus adalah putra tunggal dari wanita kaya raya. Sejak lahir hidup Dean sudah terjamin dan bahagia meski tanpa ayah yang tak pernah dikenalnya. Ketika ulang tahun Dean yang ketujuh, ibunya mengatakan bahwa dirinya akan menikah dan itu artinya Dean akan segera mendapatkan ayah baru. Dean sangat bahagia. Impiannya untuk bisa merasakan kasih sayang seorang ayah pun akan segera terwujud. Namun, siapa sangka jika kehadiran seorang ayah justru menjadi petaka bagi kebahagiaan Dean dan ibunya. Lelaki itu kejam, bahkan berani mengusir Dean dan ibunya dari rumah mereka sendiri. Uang, mobil bahkan perhiasan diambil oleh ayah tiri yang serakah itu. Tapi seakan takdir selalu berpihak padanya, Dean kini menjadi CEO dan pewaris tunggal berkat seorang wanita yang menolongnya saat malam dirinya diusir. Dean sangat cerdas dan tampan. Ketampanannya itu kini dimanfaatkan untuk mencuri hati seorang wanita. Wanita itu bernama Kensky Revina Oxley. Gadis berwajah cantik yang ternyata adalah anak kandung dari pria yang pernah mengusir Dean. Akankah Dean bisa mencintai Kensky setelah tahu bahwa dia adalah putri dari pria yang pernah membuat hidupnya sengsara? Atau Dean hanya memanfaatkan Kensky untuk membalaskan dendamnya? "Jadilah kekasihku, Kensky." "Aku tidak bisa, Dean. Aku sudah dijodohkan." "Aku tak peduli. Pokoknya kamu harus tetap menjadi kekasihku."
Clare Stewart adalah wanita cantik dan pintar yang sejak masih dalam perut ibunya sudah dijodohkan. Karena usianya masih sangat muda, Clare memilih fokus kuliah dan tak ingin tahu siapa pria yang telah dijodohkan dengannya. Namun takdir berkata lain, Clare melanggar sumpahnya sendiri dan jatuh cinta kepada seniornya. Pria itu bernama Reagan Harvest, anak pengusaha kaya yang ternyata adalah anak sahabat ayahnya. Dia sangat menyukai Clare dan rela melakukan apa saja demi mendapatkan wanita itu. Apakah Clare sanggup menahan godaan Reagan demi perjodohan yang telah dilakukan orangtuanya? Apakah Clare akan menolak perjodohan itu dan menerima Reagan yang sangat mencintainya? "Maafkan aku, Reagan. Aku sudah dijodohkan oleh kedua orangtuaku." "Sama, aku juga sudah dijodohkan. Tapi sebelum menikah, aku ingin menjalin asmara denganmu, kumohon."
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.