/0/3619/coverbig.jpg?v=06ddc6d1d71c701409c8eb0cbcfd47c1)
Clare Stewart adalah wanita cantik dan pintar yang sejak masih dalam perut ibunya sudah dijodohkan. Karena usianya masih sangat muda, Clare memilih fokus kuliah dan tak ingin tahu siapa pria yang telah dijodohkan dengannya. Namun takdir berkata lain, Clare melanggar sumpahnya sendiri dan jatuh cinta kepada seniornya. Pria itu bernama Reagan Harvest, anak pengusaha kaya yang ternyata adalah anak sahabat ayahnya. Dia sangat menyukai Clare dan rela melakukan apa saja demi mendapatkan wanita itu. Apakah Clare sanggup menahan godaan Reagan demi perjodohan yang telah dilakukan orangtuanya? Apakah Clare akan menolak perjodohan itu dan menerima Reagan yang sangat mencintainya? "Maafkan aku, Reagan. Aku sudah dijodohkan oleh kedua orangtuaku." "Sama, aku juga sudah dijodohkan. Tapi sebelum menikah, aku ingin menjalin asmara denganmu, kumohon."
Dean dan Kensky sedang duduk di ruang tamu sambil menunggu anak semata wayang mereka pulang. Setelah melahirkan putri pertama yang bernama Clare Agatha Stewart delapan belas tahun yang lalu, Kensky divonis mengidap penyakit yang apabila disembuhkan sudah tidak bisa hamil lagi. Hal itu menyebabkan Kensky frustasi. Tapi berkat dorongan dan semangat yang diberikan sang suami dan anak semata wayangnya, Kensky bisa melewati masa-masa itu dan menjalani hidup sebaik mungkin.
Ia bahkan menganggap hal itu tidak pernah terjadi dan merasa bahwa dirinya memang tidak ingin menambah anak dengan alasan tidak ingin cintanya kepada Clare terbagi. Dan sekarang dengan wajah penuh ketegangan ia dan suaminya sedang membicarakan soal masa depan sang anak.
"Kau yakin dia mau menerima keputusan ini?" tanya Kensky kepada Dean.
Dean yang duduk di sampingnya langsung tersenyum sambil menggenggam tangan istri tercintanya. "Usia Clare sudah delapan belas tahun dan sebentar lagi dia akan duduk di bangku Universitas. Jadi, sudah saatnya dia tahu soal ini. Aku takut kalau kita menunda untuk memberitahukannya, yang ada dia akan jatuh cinta kepada pria lain."
"Selamat malam," sapa Clare dari arah depan. Ia segera menghampiri kedua orangtuanya kemudian mencium mereka secara bergantian. Gadis yang rambut panjangnya berwarna cokelat kehijauan itu mengambil posisi di samping Kensky. Sambil memeluk sang ibu ia berkata, "Mami dan Papi kenapa belum tidur, ini kan sudah larut?"
Kensky hanya tersenyum sayang sambil mengusap belakang kepala Clare saat gadis itu memeluknya.
Dean berkomentar. "Ada hal penting yang ingin kami sampaikan, itu sebabnya kami belum tidur dan menunggumu pulang."
Saat itulah Clare bangkit dari tubuh Kensky dan memasang wajah datar. "Hal apa itu, Pi?"
Dean dan Kensky saling menatap sesaat sebelum akhirnya kembali menatap Clare.
"Maafkan kami jika hal ini membuatmu terkejut. Tapi percayalah, rencana ini sudah kami siapkan jauh sebelum mami dan papi menikah," kata Dean.
Clare semakin bingung. Ia menatap kedua orangtuanya secara bergantian dengan mata abu-abunya yang diwariskan oleh sang ayah.
"Setelah mendengar ini papi harap kau tidak keberatan atau pun menolaknya, Clare."
Kensky hanya tersenyum. Sedangkan Clare yang semakin penasaran terus mengerutkan alis untuk menunggu penjelasan.
"Kami telah menjodohkanmu dengan seseorang," kata Dean.
Clare terkejut. "Dijodohkan? Oh, Papi ... kenapa harus dijodohkan? Memangnya Papi pikir tidak akan ada laki-laki yang mau kepadaku, hah? Anakmu ini cantik, Pi. Tidak perlu dijodohkan pun aku pasti akan laku. Lihat, wajahku perpaduan antara kalian berdua. Rambutku indah seperti rambut Mami, mataku juga indah seperti mata Papi. Apa yang kurang, hah? Tubuhku tinggi seperti Papi dan seksi seperti Mami."
Kensky tertawa dan berkomentar. "Bukan begitu, Sayang. Kamu jangan salah paham, ya? Kami menjodohkanmu dengannya bukan berarti menganggap dirimu tidak akan laku. Perjodohan ini sudah terjadi sejak pesta pernikahan kami berlangsung, dan jauh sebelum kau hadir di perut mami."
Mulut Clare terbuka lebar mendengarnya. Sedangkan Dean yang melihat ekspresinya pun ikut tertawa.
Kensky menjelaskan. "Saat pesta pernikahan kami di adakan, teman papi itu datang bersama anaknya yang masih sangat kecil. Usia kalian hanya selisih satu tahun, dan mami sendiri yang langsung memutuskan untuk menjodohkan anak itu dengan anak kami jika nanti mami melahirkan anak perempuan."
Clare nyaris tertawa. "Untung Tuhan mendengarkan doa Mami. Coba kalau tidak, pasti anak Mami dan Papi laki-laki dan perjodohan itu tidak akan terjadi."
Kensky tersenyum sambil melirik suaminya yang juga sedang tersenyum. "Anak itu sangat tampan, Sayang. Dia anak pengusaha kaya, sama seperti papi. Hanya saja sekarang ini mereka ada di Amerika."
Clare terdiam sesaat sebelum akhirnya berkata. "Aku percaya kepada kalian. Apa yang sudah kalian putuskan itu berarti hal yang terbaik buatku. Jika menurut Mami dan Papi laki-laki itu yang terbaik buatku, aku akan menerima perjodohan ini."
Kensky dan Dean terkejut dan bahagia. Saking bahagia mereka saling bertatap dengan senyum yang sangat lebar.
"Tapi dengan satu syarat," balas Clare cepat.
Ekspresi Dean dan Kensky langsung berubah.
"Kau ingin bernegosiasi dengan papi?" tanya Dean.
Clare tertawa. Ia merasa lucu saat melihat ekspresi di wajah kedua orangtuanya yang kini berubah kusut. "Bukan, Papi. Kalau pun aku ingin bernegosiasi, yang ada aku akan kalah dari Papi."
Dean tersenyum. "Kalau begitu apa? Katakan, apa syaratnya?"
Clare menatap wajah Dean dan Kensky secara bergantian. "Aku mau dijodohkan dengannya, tapi aku ingin bertemu dengannya setelah lulus kuliah. Aku tidak ingin melihatnya sekarang, karena aku tidak ingin hal itu akan mengganggu pikiran dan sekolahku."
Kensky meledek. "Anak mami takut jatuh cinta, ya?"
Wajah Clare lagi-lagi memerah. Ia tak sanggup menjawab akibat rasa malu yang ia rasakan.
"Tidak masalah," jawab Dean, "Lagi pula memang itu yang kami inginkan. Papi dan mami sudah membicarakan hal itu dengan keluarganya, bila mana kami akan mempertemukan kalian setelah kau lulus kuliah."
Clare tersenyum sayang. "Aku percaya pada Mami dan Papi, karena kalian adalah orang tua yang paling baik yang pernah kutemui."
Kensky memeluknya. "Kami sangat mencintaimu, Nak. Sebagai orang tua kami ingin yang terbaik untukmu."
"Aku percaya, Mami. Aku percaya," balas Clare.
"Kalau begitu pembicaraan selesai," kata Dean, "Hanya itu yang ingin kami sampaikan kepadamu."
Clare berdiri dan mencium pipi kedua orangtuanya. "Aku juga harus istirahat, besok hari pertama orientasi studi dan pengenalan kampus. Jadi aku tidak boleh terlambat, selamat malam."
"Malam, Sayang," balas Kensky. Ia dan Dean masih di posisi yang sama sambil menatap tubuh Clare ketika gadis itu menaiki tangga, "Oh, Dean, aku senang mendengarnya."
Dean mendekati sang istri lalu memeluknya dengan erat. "Besok aku akan menelepon mereka dan memberitahukan kabar baik ini."
Saat ini keluarga Stewart sudah pindah di Eropa. Karena Mrs. Stewart ingin menghabiskan sisa umur di tanah kelahirannya, mereka memutuskan untuk pindah ke Eropa dan membiarkan perusahan mereka di bawah naungan Eduardus, ayah Kensky. Tapi bukan berarti laki-laki itu bebas dan melakukan apa saja yang ia inginkan, Dean justru menyuruh orang untuk mengawasinya. Saat ini meskipun ada tangan kanan yang menjadi wakil pimpinan di kedua perusahannya, Dean tetap menjadi CEO dan sah menjadi pewaris tunggal Kitten Group se Eropa dan Amerika.
***
Keesokan hari Clare berlari dengan napas terengah-engah di pagi hari. Karena lupa memasang alarm sebelum tidur, ia akhirnya terlambat ke kampus dan orang terakhir yang muncul di saat semua mahasiswa baru sedang menerima penyampaian dari kakak tingkat.
Tanpa rasa bersalah Clare segera bergabung dengan tim-nya. Tapi saat ia hendak menerobos ke dalam cokolan yang sedang berdiri dengan kostum masing-masing, suara laki-laki dengan keras meneriaki Clare.
"Hei, kamu! Siapa yang menyuruhmu berbaris, hah?"
Teriakan laki-laki itu mengundang semua mata untuk menatap gadis cantik bertubuh tinggi yang ada di samping mereka.
Clare terperanjat. Dengan jantung berdetak cepat ia menatap sosok yang berdiri di depan dengan pakaian putih dipadu almamater abu-abu.
"Kemari kau!"
Semua mata mengikuti langkah Clare. Ada yang menatap kasihan, ada juga yang menatap iri karena kecantikannya. Meski memakai kaos kaki dua warna dan rambut diikat dua serta tali yang menjuntai di dada, Clare tetap terlihat cantik dan menarik.
"Siapa yang menyuruhmu masuk ke barisan, hah?" ketus laki-laki yang merupakan wakil panita dari kegiatan tersebut. Ia menatap sosok tinggi di sampingnya, "Ketua, kita apakan gadis ini? Sepertinya dia tidak tahu diri. Sudah terlambat, tapi tidak merasa bersalah."
Wajah Clare pucat. Ia menatap sosok tampan berambut cokelat yang merupakan ketua panita dari kegiatan tersebut.
"Suruh bersihkan toilet saja, Ketua!" kata gadis yang merupakan sekertaris kegiatan. Ia berdiri di samping wakil ketua dan menatap Clare dengan pandangan tidak suka.
Laki-laki yang merupakan ketua itu diam sesaat sambil menatap Clare. "Siapa namamu, Nona?"
Karena nama sekolahnya adalah Agatha, Clare dengan cepat menyebutkan nama itu sambil menatapnya. "Namaku Agatha."
Laki-laki itu mengulurkan tangan. "Kenalkan, namaku Reagan."
Semua mahasiswa senior itu bersorak seakan meledek. Tapi Clare sama sekali tidak membalas uluran tangannya dan tak peduli ledekan mereka.
Bersambung___
Ketika sudah ada benih dalam perutnya, Dominik Fedorov membawa wanita pujaan hati menemui keluarga untuk menikah. Tapi sesuatu terjadi, mobil mereka dihalang dan beberapa orang menculik sang wanita. Dominik melakukan segala cara untuk mencari sang wanita, tapi tidak berhasil. Beban keluarga yang selalu menekannya untuk segera menikah membuat Dominik semakin frustasi. Seakan takdir menyatukan mereka Dominik bertemu kembali dengan wanita itu setelah puluhan tahun dalam sebuah pertemuan. "Larisa, apakah ini kau?" "Dominik, sedang apa kau di sini?" "A-aku ... aku ingin melamar seorang gadis."
Dean Bernardus adalah putra tunggal dari wanita kaya raya. Sejak lahir hidup Dean sudah terjamin dan bahagia meski tanpa ayah yang tak pernah dikenalnya. Ketika ulang tahun Dean yang ketujuh, ibunya mengatakan bahwa dirinya akan menikah dan itu artinya Dean akan segera mendapatkan ayah baru. Dean sangat bahagia. Impiannya untuk bisa merasakan kasih sayang seorang ayah pun akan segera terwujud. Namun, siapa sangka jika kehadiran seorang ayah justru menjadi petaka bagi kebahagiaan Dean dan ibunya. Lelaki itu kejam, bahkan berani mengusir Dean dan ibunya dari rumah mereka sendiri. Uang, mobil bahkan perhiasan diambil oleh ayah tiri yang serakah itu. Tapi seakan takdir selalu berpihak padanya, Dean kini menjadi CEO dan pewaris tunggal berkat seorang wanita yang menolongnya saat malam dirinya diusir. Dean sangat cerdas dan tampan. Ketampanannya itu kini dimanfaatkan untuk mencuri hati seorang wanita. Wanita itu bernama Kensky Revina Oxley. Gadis berwajah cantik yang ternyata adalah anak kandung dari pria yang pernah mengusir Dean. Akankah Dean bisa mencintai Kensky setelah tahu bahwa dia adalah putri dari pria yang pernah membuat hidupnya sengsara? Atau Dean hanya memanfaatkan Kensky untuk membalaskan dendamnya? "Jadilah kekasihku, Kensky." "Aku tidak bisa, Dean. Aku sudah dijodohkan." "Aku tak peduli. Pokoknya kamu harus tetap menjadi kekasihku."
Anne mengikuti kontrak tertentu: dia akan menikah dengan Kevin dan melahirkan anaknya pada akhir tahun. Kalau tidak, dia akan kehilangan semuanya. Namun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Menghadapi penghinaan hari demi hari, dia sudah kehabisan kesabaran. Kali ini, dia tidak mau menyerah. Pada hari kecelakaan Kevil, Anne mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Meskipun dia hidup, dia akan segera menghilang di hadapan dunia. Nasib mereka terikat sekali lagi setelah bayi mereka tumbuh. Anne mungkin telah kembali kepadanya, tetapi dia bukan lagi wanita yang sedang mengejar cinta Kevin. Sekarang, Anne siap berjuang untuk putranya.
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Setelah memutuskan hubungan dengan keluarganya yang terjerat kasus korupsi, Magnus bekerja pada keluarga Montgomery, sebuah perusahaan lokomotif terbesar di dunia. Dan dia harus menikah dengan Cressa, putri bungsu Montgomery yang pemarah. Bersama, Magnus dan Cressa punya tujuan masing-masing dalam pernikahan itu. Namun, perlahan-lahan Cressa mengungkap jati diri Magnus yang sebenarnya. Magnus bukan anak koruptor semata, lalu siapa sebenarnya dia?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?