! T
gar. Wanita itu menoleh dan melihat
an dengan wajah garang. "Sepertinya me
akan memb
aat itu sosok di sampingnya kembali mengodekan agar diri
takut," pe
an genggamannya kepada Larisa. "Iku
udi. Begitu sebelah kaki Dominik menginjak aspal, soso
endak keluar untuk menolon
menendang pintu mobil
dan mengurung diri di dalam. "Ya, Tuhan.
ar, sosok tadi yang memukuli kekasi
u
" Larisa
a. Saat wajahnya terangkat untuk menatap sosok yang memukulinya
! B
mobil untuk menyelamatkan kekasihnya. "Aku mo
edangkan dua sosok itu terus memukuli Dominik
menangis. Baru saja hendak melangkah mendekati sang kekasih, dua orang yang tad
k boleh me
Ia terus menangis, tapi soso
ubuhnya lemas dan darah mengalir dari pelipis, "Larisa ... jangan sentuh dia." Dominik berusaha berdiri untuk menolong Larisa. T
u
rcengang.
*
r matahari, Dominik Fadorov sedang terbaring di atas ranj
angan bawa Larisa. Kumoh
bangun
... Lari
Sayang. Dom!" Katerina
mata. "Larisa! Di mana Lar
Dom, mami mohon t
, Mami.
nik yang sangat mengkhawatirkan, ia membujuk putra semata wayangnya untuk
ia membaringkan dirinya sambil menatap bagian tubuh yang tampa
nggamnya dengan erat. "Siapa Larisa, saya
umah besar keluarga Fedorov
ar sekaligus calon ma
tu bisa membuktikan bahwa dia akan segera menikah. Namun saat hendak melontarkan pertan
l
Fedorov muncul
entikan perkataannya karena terkejut melihat kondisi cucu semata wayangnya. Dengan cepat ia
Dominik kini bergerak untuk mempersilahkan ib
menemukan Dominik dalam keadaan tidak sad
tak. "Apa di
si tidak menemukan tanda-tanda kecelakaan. Tapi yang anehnya
, ampun, Nak. Apa yang s
u banyak bertanya padaya. Biarkan dia istiraha
penyebabnya?" tanya nene
. Kuharap kalian juga bisa mengerti kondisinya," balas Katerina. Ia menatap D
ki Bogdan juga adalah ayah yang baik baginya, tapi sikap Bogdan yang terlalu ambisius dan memaksanya untuk cepat menikah membuat Dominik jengkel. Apalagi sang nenek ya
Larisa tidak dilukai oleh mereka. Dominik berjanji, di saat kondisinya membaik ia
isi
mata, membuat Larisa terbangun dengan tubuh yang terbalut pak
kau sud
jah dari Ivan sedang bediri di samping ranjang bersama beberapa pelayan. "
hawatiran ia meraih tangan Larisa dan menggenggamnya. "Paman di
-orang yang tidak tahu siapa. Aku ingin menolongnya, tapi mereka ...," dengan cepat Larisa melepaskan pelukanny
di bahu jalan dengan kondisi tak sadarkan diri. Tapi untung saja polisi itu mengenalimu dan
ertuju pada tiga sosok yang membawanya pergi dan meninggalka
pa yang kau rasakan?
menangis. "Aku tidak apa-apa, tapi Dominik ... mereka
a. Paman sangat bersyukur m
, Paman. Aku ingin melihat kondisi Dominik. Mungkin
! T
van menoleh. Sambil menenangk
l
pi muncul. "Bos, kami su
n berhenti menangis. Dengan cepat ia
orang suruhan
enatap
nya dengan pandangan bingung
anjang. "Bogdan Fedo
e
ntak. "Ayahn
menuju rumah mereka. Agar hal itu tidak terjad
Tapi kenapa Dom yang jadi
atap Larisa, "Jadi dia sengaja mencelakai anaknya sendiri, agar Dom berpikir bahwa mereka mengincarmu. Hal itu pasti akan membuat Dom berpikir bahwa
Apakah itu artinya mereka tidak ingin
h merencanakan sesuatu untuk Dominik. Dan jika pria itu bertindak tidak sesuai dengan keinginan mereka, itu akan berpengaruh pada keluarga karena dia anak sat
nya Dom sudah
en
an. Aku bukan wanita cupu yang ingin
nolakmu. Paman rasa mereka sudah menyiapkan seorang wanita yang lebih kaya dari kita untuk Dominik. Sebab
sedih, memikirka
itu menatapnya. "Kau jangan takut, Paman akan
ti kapanpun ketika waktunya tiba mereka akan
mencoba, Larisa ," k
p bingung. "M
paman kirim
uk a
perusahan dan menj
ambu