Rein percaya jika ia sudah melenyapkan Hary suaminya dan akan menyerahkan diri pada Adrian seorang polisi sahabat lamanya. Namun, sesosok laki-laki datang mengaku sebagai Hary dengan perangai yang sangat berbeda dengan Hary yang Rein kenal. Ia memperlakukan Rein dengan sangat baik dan menghujani Rein dengan cinta dan kasih sayang. Jika benar Hary sudah tiada lalu siapa laki-laki yang bersama Rein saat ini? Ataukah Rein mengalami delusi? Hanya laki-laki itu yang bisa memiliki jawabannya.
Rein menatap jendela kamarnya yang berembun. Hujan di luar cukup deras mata bulatnya menatap lurus pada dahan pinus yang diguyur air dari langit. Cangkir teh di genggamannya sudah mulai berkurang kehangatannya. Ia mendesah pelan. Bibir tipisnya mengulas senyum pahit meski terasa sedikit nyeri di sudut bibirnya.
Memar di sudut bibirnya pelipis dan beberapa di bagian lengan masih tampak. Matanya semakin nanar memandang jauh ke arah danau kecil di belakang rumahnya. Masih teringat jelas pergulatan keras antara ia dan Hary suaminya yang seorang baji**an.
Selama ini Rein kalah oleh Hary baik fisik dan psikis terjajah dengan semaunya laki-laki durjana yang hanya menginginkan tubuh Rein dan harta warisan orang tua perempuan malang itu. Entah setan apa yang berpihak pada Rein, saat malam lalu Hary yang pulang dalam keadaan mabuk memaksa Rein untuk melayaninya. Rein menolak hingga membuat Hary naik pitam jemari Hary dengan kokohnya menjambak rambut Rein dan menyeretnya tanpa ampun. Ia merobek pakaian Rein hingga nyaris tak tersisa seolah mendapat kekuatan mendadak Rein melawan dengan segenap tenaga.
Rein kuat sangat kuat hingga mampu membuat Hary tak sadarkan diri. Masih dengan kekuatan yang sama Rein menyeret tubuh Hary ke danau kecil di belakang rumah mereka di tengah malam buta dan hujan yang deras. Tak lupa perempuan yang hilang akal jernihnya itu memberikan pemberat pada tubuh Hary agar tetap tenggelam di dalam kepekatan danau. Tanpa emosi tanpa air mata dan tanpa raungan Hary habis malam itu.
Sudah hari kedua hujan masih turun Rein tak bisa menyaksikan senja dengan cahaya oranye yang temaram. Senja kali ini basah dan sunyi ia kini merdeka dari Hary. Namun, ada sesak yang tersisa ia akan tetap sendiri meski kelak jodohnya kan terganti bila ada. Rahimnya sudah tidak ada hancur bersama janinnya akibat tendangan kaki Hary dua tahun lalu. Mata Rein basah ia menyesap tegukan terakhir tehnya. Lalu meletakkan cangkir dan meraih ponselnya. Ia menatap nama kontak seorang kawan lamanya. Letnan Adrian. Ia pun menelpon pria itu dan tersambung.
"Halo Rein apa kabar? Tumben kamu nelpon?" suara ramah Adrian terdengar senang dengan telpon Rein.
"Adrian... aku sudah membunuh Hary." Suara Rein lembut dan tenang.
Adrian sangat terkejut dan terdiam cukup lama. Ingatannya terbang jauh pada sosok Rein yang lembut dan ceria. Mereka bersahabat sejak SMP hingga SMU dan terpisah ketika keluarga Rein pindah ke kota lain sementara Adrian memutuskan untuk menjadi seorang polisi. Mereka bertemu kembali saat reuni akbar SMU mereka.
Adrian berpikir jika ia masih punya peluang terhadap Rein untuk menjadi kekasihnya tapi salah saat itu Rein yang semakin cantik justru datang dengan tunangannya Hary. Adrian gelisah instingnya mengatakan jika ada yang disembunyikan Hary dengan perlakuannya bak ratu kepada Rein. Semua temannya mengatakan jika mereka serasi dan tampak berbahagia tapi tidak dengan Adrian hati kecilnya mengatakan jika...
"Adrian... kau masih disana?" Suara serak Rein mengaburkan ingatan Adrian. Pria tegap itu resah jika benar Rein sudah menghilangkan nyawa Adrian.
"Iya Rein share lokasi kamu yaa aku kesana sekarang."
Adrian terduduk di kursinya, ia seperti tak percaya dan mungkin tak akan pernah bisa percaya jika Rein melakukan suatu pembunuhan. Bahkan seekor semut pun Rein tak akan menginjaknya dengan sengaja terlebih ini nyawa manusia, suaminya sendiri. Di sudut hati Adrian yang lain malah bersemu karena rindu yang lama ia kunci justru tiba-tiba hadir menyeruak di segenap rongga dadanya. Ia rindu pada sosok manja yang sering bergelayut di lengannya.
Tawa yang renyah dan celotehnya yang nyaris tak pernah kehabisan kata. Lalu mengapa Rein tak pernah bisa melihat cinta di mata Adrian? Mengapa Rein tak pernah gugup saat ia bersandar pada bahu Adrian sementara butuh perjuangan bagi Adrian untuk menenangkan jantungnya? Adrian menyugar rambutnya dengan gusar, meski ingin sesekali menelpon Rein ia tak sanggup melakukan itu. Cemburu, kecewa dan patah hati masih bersatu mengunci jarak yang Adrian ciptakan.
Lalu sekarang... Rein membunuh Hary? Apa Rein sudah gila atau memang Hary pantas untuk itu? Ia pun berdiri mencari kunci mobil dan memutuskan untuk melihat Rein namun tidak sebagai polisi tapi sebagai Adrian yang dulu sebagai pahlawan Rein.
Mesin mobil terdengar dimatikan dan langkah-langkah berat menyusul hingga ke dalam rumah. Pintu terbuka lebar dan sesekali Adrian memanggil nama Rein. Sunyi. Adrian tampak semakin gusar ketika tiba di ruang tengah semua tampak kacau, pecahan kaca, meja yang terbalik barang-barang yang berserak dan ceceran darah....
"Rein... kamu dimana?" Mata Adrian mengawasi setiap sudut rumah dan pelan-pelan melangkah menyusuri tiap bagian rumah dan berharap menemukan Rein tanpa luka. Kaki Adrian sudah tiba di beranda halaman belakang, pemandangannya begitu indah dengan danau kecil tak jauh dari rumah Rein.
"Adrian...," suara Rein tanpa semangat memanggil nama sahabatnya itu. Ia sedang bersandar pada tiang di sudut beranda. Adrian sedikit terkejut mendengar namanya dipanggil. Rein masih membelakanginya dengan perlahan tangan Adrian terjulur ke bahu Rein dan memutar bahu Rein hingga berbalik menghadap Adrian. Mata Rein basah juga pipinya karena air mata yang tiba-tiba deras meluncur dari mata coklat Rein.
Adrian menghela nafas berat melihat memar-memar di wajah Rein dan seketika itu juga memeluk Rein dengan hangat. Kesedihan dan kerinduan mengaduk dada Adrian ia mengelus kepala Rein dengan lembut. Tangis Rein pecah ia sudah tak ingat lagi kapan terakhir Hary memeluknya penuh kasih seperti yang dilakukan Adrian saat ini.
Kisah seorang anak yatim bernama Panji yang diasuh oleh Terryn dan Deva. Kebencian ibu Imelda nenek Sheira kepada Panji menular pada Sheira yang harus membuat Panji bertahan dan menjadi sosok yang tangguh. Kejadian yang menghebohkan terjadi dalam keluarga Danuarta dan hanya Panji yang sanggup menyelamatkan nama baik Deva Danuarta. Meskipun menerima perlakuan yang tidak layak oleh Sheira, jiwa besar dan kesabaran Panji membuatnya tetap bertahan sebagai menantu keluarga Danuarta. Hingga suatu hari kebenaran tentang Sheira terungkap terkait dengan kematian calon istri Panji. Sekali lagi Panji diuji dengan kepergian ibu angkatnya, dilemanya bersama Sheira serta kemunculan Indah, ibu kandungnya. Panji benar-benar harus bertahan di antara masa lalu dan masa depan.
Airin Zafira pengusaha sukses di bidang perhotelan menyimpan masa lalunya yang kelam dengan rapat. Bertahun pun berlalu dan wanita ini kini mempunyai seorang putri yang cantik dan cerdas menjelang dewasa bernama Sandrina Ayu Dewi. Sayangnya Sandrina tumbuh tanpa kasih sayang ibunya yang hangat, gadis itu diasuh oleh neneknya di luar negeri. Ketika gadis itu kembali ke tanah air di suatu malam dia berjumpa dengan seorang pria dewasa yang merupakan awal malapetaka bagi hidup mereka.
Pak Anwar Mahendra terbelit hutang yang banyak di rentenir dan harta terakhir yang dia punya hanya Ashiqa putri tunggalnya yang baru beranjak dewasa. Ashiqa menjadi incaran rentenir untuk dijadikan istri simpanannya, tak ada orang tua yang rela menghancurkan masa depan anaknya sendiri. Pak Anwar menemui Rama, seorang duda beranak satu kaya raya dan meminta tolong untuk menyelamatkan Ashiqa dengan cara menikahinya. Rama yang dulu pernah berhutang budi pada pak Anwar menyanggupinya. Ashiqa terkejut dan akhirnya terpaksa menikah dengan duda pilihan papanya. Akankah cinta akan bersemi diantara mereka atau Rama harus merelakan Ashiqa kelak dengan pilihan hati Ashiqa.
Terryn dititipkan ibunya pada ibu Imelda untuk disekolahkan dan bisa ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ibunya Terryn dan ibu Imelda adalah sahabat dekat dulu sejak dari bangku sekolah, ibu Imelda adalah seorang pengusaha dengan hotel namun anaknya tidak ada yang berminat meneruskan usahanya. Aluna putri sulungnya memilih jadi dokter dan Deva putra bungsunya menjadi CEO perusahaan konstruksi yang dibangun bersama kedua rekannya. Terry harus menghadapi si putra bungsu yang sifatnya sombong, dingin dan keras kepala. Deva tidak pernah melihatnya sebagai adik, dia memperlakukan Terry seperti babu di rumahnya. Bahkan hingga Deva, Aluna dan Terryn tinggal di kota untuk bekerja Deva tetap memperlakukan Terryn hanya sebagai asisten rumah tangga. Sesuatu hal yang besar terjadi hingga membuat ibu Imelda memutuskan Deva dan Terryn dinikahkan. Meski dengan berat hati mereka menerima keputusan ibu Imelda. Terryn yang sebenarnya dari dulu cinta mati kepada Deva sangat bahagia dengan pernikahan itu tapi hati Deva yang lebih dingin dari salju sukar untuk disentuh Terryn. Tapi bukan cinta namanya jika tidak menghadirkan keajaiban disaat Deva mulai jatuh cinta pada Terryn, perempuan itu harus pergi selamanya dari kehidupan Deva.deva hanya mampu mengejarnya kembali dengan segala cara agar Terry bisa kembali padanya.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
Li Mei terbangun dan menyadari bahwa dia tidak sedang berada di rumahnya. Di mana ini? Bukankah tadi dia terjatuh dari tangga? Kenapa dia tidak berada di rumah sakit dan malah berada di dalam rumah reyot seperti ini? Dan … siapa pula laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya ini? "Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, tunggulah beberapa hari lagi. Aku pasti akan menceraikanmu. Jangan berusaha bunuh diri lagi," ucap Bai Changyi menatapnya dengan muram. Bercerai? Kenapa dia mau bercerai dari suami yang tampan seperti ini? Bai Chanyi menatapnya dengan kebingungan? Bukankah perceraian adalah hal yang paling Li Mei inginkan selama ini? "Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ingin menjadi kaya!" Bisakah Li Mei mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya? IG : @summerrainwriter FB : Summer Rain