/0/2912/coverbig.jpg?v=20250120143105)
Airin Zafira pengusaha sukses di bidang perhotelan menyimpan masa lalunya yang kelam dengan rapat. Bertahun pun berlalu dan wanita ini kini mempunyai seorang putri yang cantik dan cerdas menjelang dewasa bernama Sandrina Ayu Dewi. Sayangnya Sandrina tumbuh tanpa kasih sayang ibunya yang hangat, gadis itu diasuh oleh neneknya di luar negeri. Ketika gadis itu kembali ke tanah air di suatu malam dia berjumpa dengan seorang pria dewasa yang merupakan awal malapetaka bagi hidup mereka.
Aku berdiri di atas balkon hotel yang menjulang tinggi bersama gedung pencakar langit lainnya. Aku sudah sampai di posisi pemilik tunggal dengan saham terbanyak, memiliki segalanya dan dihormati serta disegani banyak orang.
Siapa yang akan menduga jika aku nyonya Airin Zafira dulunya hanya seorang gadis kampung lulusan diploma pariwisata perhotelan yang mampu mencapai posisi tertinggi di sini. Aku tersenyum puas mungkin malam ini adalah puncak keberhasilanku dan juga titik kehancuranku. Dendamku sudah usai, kubayar dengan tunai pada seorang laki-laki yang dulu tidak melihatku sebagai manusia.
Laki-laki itu tidak melihatku sebagai manusia, dia hanya menganggap semua wanita hanya permainan dan pemuas nafsunya belaka. Betapa dulu dengan mudahnya dia menginjak harga diriku, merampas kehormatanku dan membuangku begitu saja.
Kamar hotel VIP ini jadi saksinya, saksi atas bejadnya seorang laki-laki memperdaya gadis lugu yang sedang bekerja membiayai keluarganya di kampung. Gadis muda yang hanya bisa menangisi dirinya yang sudah tidak suci lagi, membakar seragam hotelnya dan ingin bunuh diri seketika itu juga.
Tetapi takdir berpihak padaku hingga aku diperkenankan hidup, merangkak, jatuh bangun kerja keras meraih kesuksesan. Lalu di sinilah aku, berdiri tegak di malam laki-laki bernama Ariel sedang menuai karma. Aku tertawa puas ... sangat puas ... Ariel menggelar pesta di ball room hotelku, pesta yang sangat meriah hingga nyaris pembesar-pembesar dan kaum kalangan atas menghadiri pestanya. Tentu saja aku tidak keberatan untuk membantunya menyiapkan pesta untuknya. Pesta kemeriahan menuju nerakanya
Dua puluh tahun yang silam ...
"Rin, dipanggil sama bu Sanjaya di ruangannya." Kartika salah seorang temanku menghampiriku yang sedang membawa map dan ingin menyerahkan laporan ke menejer hotel.
"Sekarang?" tanyaku ragu, pak Andy menejer hotel ini galaknya minta ampun tapi menunda panggilan pemilik hotel ini pun kurasa tidak etis.
"Baik Tika, aku kesana sekarang, makasih yaa." Kartika hanya tersenyum dan berlalu. Aku merapikan sejenak pakaian dan sanggul rambutku. Perasaanku cemas tak karuan, apa aku melakukan kesalahan yaa selama aku bekerja di sini? Memang aku baru bekerja beberapa bulan tapi aku bekerja dengan penuh dedikasi bahkan aku rela bekerja melebihi jam kerjaku jika memang ada hal yang belum beres atau belum maksimal.
Aku menarik nafas panjang dan mengatur debaran jantungku, aku tidak boleh gugup dan harus tampak percaya diri. Pintu kuketuk dengan pelan dan suara lembut ibu Sanjaya terdengar menyahutiku dan menyuruhku masuk.
"Duduklah Airin. Jangan tegang begitu gak ada yang salah kok sama kamu." Nyonya itu tersenyum hangat dan memberi efek tenang.
"Maaf jika mengganggu waktu kerja kamu. Aku ingin bicarakan hal yang penting dan bersifat pribadi."
"Tidak kok Bu, tidak mengganggu. Hal pribadi apa yaa Bu?"
Ibu Sanjaya mendehem sejenak, tampaknya beliau sedang mempersiapkan diri berbicara denganku.
"Apa kamu sudah punya kekasih atau calon suami Airin?"
Aku cukup terkejut dengan pertanyaan bu Sanjaya ini, apa ada maksud tertentu beliau menanyakan hal itu?
"Saya tidak punya pacar atau calon suami Bu, saya masih ingin fokus pada pekerjaan saya. Saya ingin menerapkan semua pengetahuan yang telah saya pelajari di hotel ini."
Ibu Sanjaya tampak tersenyum lega, lalu beliau berjalan menuju sofa dan memanggilku untuk duduk di sampingnya.
"Duduk di sini Airin agar kita bisa bicara lebih santai." Tangannya menepuk sofa yang letaknya di samping beliau, sedikit ragu aku mengikuti keinginannya. Lagi-lagi aku terkejut saat beliau meraih tanganku dan menggenggam jemariku erat.
"Airin, aku ingin minta tolong sama kamu. Aku sudah memperhatikan prestasi kamu sejak kamu magang dan aku akhirnya meminta kamu bekerja di sini. Kamu cerdas, pekerja keras, berdedikasi tinggi dan kamu tipe yang ramah serta baik hati." Ibu Sanjaya mengatupkan bibirnya ada kesedihan di raut wajahnya lalu mata sendu miliknya memandangiku sayu.
"Aku terkena kanker setengah tahun yang lalu, harapan hidupku tipis Airin, usiaku tidak muda lagi dan aku sepertinya ditakdirkan tidak bisa memiliki keturunan. Aku tidak ingin semua usahaku ini sia-sia, Ariel keponakanku mengincar hotel ini untuk diubah menjadi casino dan tempat hiburan. Aku tidak akan rela Airin, jadi ... ku mohon menikahlah dengan suamiku Sanjaya."
Aku seperti tersengat listrik spontan menarik tanganku dari genggaman hangat ibu Sanjaya. Aku berharap presdir dari hotel megah ini sedang membuat lelucon yang tidak lucu.
"Aku tahu kau pasti terkejut Airin, aku pahami itu. Kau gadis muda yang cantik dan punya masa depan yang cerah, tak mungkin bagimu menikahi seorang lelaki tua yang bahkan seumuran dengan ayahmu. Tapi aku memohon kepadamu." Air mata ibu Sanjaya menitik jatuh ke pipinya yang mulai tampak kerutan.
"Ta-tapi ... kenapa harus saya Bu? Saya hanya gadis miskin yang hanya mengadu nasib di kota besar ini. saya dan Ibu bagai langit dan bumi, tidak mungkin saya menikahi tuan Sanjaya yang sangat terpandang dan dihormati."
Ibu Sanjaya kembali menarik tanganku dan menggenggamnya lebih erat lagi.
"Aku melihat bayangan diriku ketika muda di dirimu Airin. Penuh semangat, pekerja keras, jujur dan tangguh. Aku dan suamiku sudah membicarakan ini berkali-kali dan hanya dirimu yang tepat untuk menggantikanku menjalankan hotel ini."
"Sa-saya belum berpengalaman Bu, saya belum tahu apa-apa untuk hotel sebesar ini." jantungku berdebar tidak karuan, ini seperti mendapat durian runtuh tetapi beserta durinya yang menimpa kepalaku dan membuatku pening.
"Pak sanjaya akan membimbingmu sebaik mungkin, kau akan melanjutkan pendidikanmu di luar negeri setelah menikah dengan pak sanjaya. Kamu anak yang pandai aku yakin dalam waktu singkat kau akan menyelesaikan pendidikanmu dan kembali ke hotel ini."
Ibu Sanjaya menatapku dengan mata yang basah dan memohon.
"Airin, waktuku sudah tidak banyak, aku yakin kelak kau akan membawa hotel ini jauh lebih besar dan sukses lagi. Jangan biarkan Ariel mengambil alih jerih payahku selama puluhan tahun. Dengan tali pernikahan resmi kepemilikan saham hotel akan bisa kau miliki dan selamatkan hotel ini. ku mohon Airin. Pikirkanlah dan beri aku jawabannya segera."
Aku melangkah gontai keluar dari ruangan ibu Sanjaya, seperti ada beban berat yang tiba-tiba jatuh di bahuku. Segala kebaikan dan keramahan suami istri Sanjaya itu melintas berulang kali di kepalaku.
Brruuuk ... aku terkejut dan hilang keseimbangan hingga tersungkur di lantai hotel. Kertas laporanku berhamburan di lantai. Rupanya aku sudah menabrak seseorang.
"Maaf ... Maaf Tuan, saya tidak hati-hati sampai menabrak anda." Aku segera berlutut dan memunguti kertas itu di lantai, laki-laki itu membantuku memungutinya dan berusaha pula membantuku berdiri.
"Kalau jalan jangan sambil melamun dong Nona Cantik." Suara laki-laki itu terdengar berat seperti suara di iklan-iklan tivi . Aku mendongak ke arah sumber suara itu, pria dengan pahatan rupa yang sempurna. Mata iris coklat yang tajam, hidung mancung dan alis yang bertaut. Tubuh tegap berisi tercetak hasil dari olah tubuh di gym. Tetapi cara memandang ke arah ku membuatku jengah. Tatapan matanya liar menyusuri setiap lekuk tubuhku seakan ingin menelanjangiku sekejap itu juga.
"Terima kasih, maaf permisi saya harus bekerja lagi." Aku melewatinya begitu saja dari tatapan matanya aku bisa membaca jika laki-laki ini sekelas buaya berat.
"Hey, tunggu nama kamu siapa Nona ? by the way namaku Ariel!" serunya saat aku mulai menjauh, 'Huuh tahu namamu saja enggan bagiku Tuan.' Omelku dalam hati.
Langit sudah mulai malam, jadwal shift ku sudah hampir selesai. Aku ingin masuk ke ruang ganti baju karyawan ketika manajerku memanggilku.
"Rin tolong handle dulu tamu di kamar 1133, dia mau room servis untuk dinner tapi gak tau nih kenapa pesanannya salah mulu dianter dari tadi. Coba cek jangan sampai ada komplain."
"Baik Pak." Mau tidak mau aku bergegas menuju kamar yang dimaksud. Aku ingin bicara dengan penyewa kamar dan memahami keinginannya. Pintu lift terbuka dan aku masih menggenggam HT di tanganku untuk kemudahan berkomunikasi. 1133, angkanya tertera di pintu paling ujung dengan pemandangan balkon yang terbaik.
Aku mengetuk pintu dan suara dari dalam sana terdengar familiar. Aku masuk untuk memastikan masalah apa yang terjadi. Tampak di meja telah tersaji aneka rupa hidangan dan dua botol anggur yang mahal.
"Hai Nona Airin, butuh waktu setengah hari untuk mencari informasi tentangmu. Waktu yang sempurna sekarang untuk mengajakmu makan malam." Laki-laki yang kutabrak tadi pagi ternyata penyewa kamar ini. Ariel ... Ariel ... aku mencoba mengingat nama ini, apakah dia keponakan ibu Sanjaya?
"Maaf Tuan saya tidak bisa. Jam kerja saya sudah selesai dan saya harus pulang sekarang." Aku berbalik hendak keluar tapi tiba-tiba Ariel memelukku dari belakang dan berbuat hal yang kurang ajar. Aku berontak sekuat tenaga, sayangnya HT ku terlepas dari tanganku. Aku ingin mengambilnya kembali agar bisa meminta bantuan namun tenaga Ariel jauh lebih kuat, bahkan cakaran, tendangan dan pukulanku tidak mempan baginya.
"Woaahh ... singa betina yang tangguh, ayolah jangan melawan... ini pertama kali bagimu yaa?" Ariel semakin bernafsu ingin menjamahku, aku melawan sekuat yang aku bisa, aku tidak akan memohon untuk dilepaskan yang akan membuatku terlihat lemah di matanya. Aku harus keluar dari sini!
Mungkin Ariel memang sudah merencanakannya dari saku celananya dia mengeluarkan sapu tangan dan membekapku beberapa menit. Aroma dari sapu tangan itu menyengat hingga membuat tubuhku lemas, kepalaku pusing berat dan pandangan mataku kabur. Aku masih melakukan perlawanan terakhirku hingga setengah kesadaranku mulai menghilang, yang terakhir ku ingat adalah kancing bajuku yang mulai dibuka oleh laki-laki bajin*an itu. Lalu aku merasakan sakit di bawah sana kemudian semuanya memudar, hilang dan gelap.
Kisah seorang anak yatim bernama Panji yang diasuh oleh Terryn dan Deva. Kebencian ibu Imelda nenek Sheira kepada Panji menular pada Sheira yang harus membuat Panji bertahan dan menjadi sosok yang tangguh. Kejadian yang menghebohkan terjadi dalam keluarga Danuarta dan hanya Panji yang sanggup menyelamatkan nama baik Deva Danuarta. Meskipun menerima perlakuan yang tidak layak oleh Sheira, jiwa besar dan kesabaran Panji membuatnya tetap bertahan sebagai menantu keluarga Danuarta. Hingga suatu hari kebenaran tentang Sheira terungkap terkait dengan kematian calon istri Panji. Sekali lagi Panji diuji dengan kepergian ibu angkatnya, dilemanya bersama Sheira serta kemunculan Indah, ibu kandungnya. Panji benar-benar harus bertahan di antara masa lalu dan masa depan.
Rein percaya jika ia sudah melenyapkan Hary suaminya dan akan menyerahkan diri pada Adrian seorang polisi sahabat lamanya. Namun, sesosok laki-laki datang mengaku sebagai Hary dengan perangai yang sangat berbeda dengan Hary yang Rein kenal. Ia memperlakukan Rein dengan sangat baik dan menghujani Rein dengan cinta dan kasih sayang. Jika benar Hary sudah tiada lalu siapa laki-laki yang bersama Rein saat ini? Ataukah Rein mengalami delusi? Hanya laki-laki itu yang bisa memiliki jawabannya.
Pak Anwar Mahendra terbelit hutang yang banyak di rentenir dan harta terakhir yang dia punya hanya Ashiqa putri tunggalnya yang baru beranjak dewasa. Ashiqa menjadi incaran rentenir untuk dijadikan istri simpanannya, tak ada orang tua yang rela menghancurkan masa depan anaknya sendiri. Pak Anwar menemui Rama, seorang duda beranak satu kaya raya dan meminta tolong untuk menyelamatkan Ashiqa dengan cara menikahinya. Rama yang dulu pernah berhutang budi pada pak Anwar menyanggupinya. Ashiqa terkejut dan akhirnya terpaksa menikah dengan duda pilihan papanya. Akankah cinta akan bersemi diantara mereka atau Rama harus merelakan Ashiqa kelak dengan pilihan hati Ashiqa.
Terryn dititipkan ibunya pada ibu Imelda untuk disekolahkan dan bisa ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ibunya Terryn dan ibu Imelda adalah sahabat dekat dulu sejak dari bangku sekolah, ibu Imelda adalah seorang pengusaha dengan hotel namun anaknya tidak ada yang berminat meneruskan usahanya. Aluna putri sulungnya memilih jadi dokter dan Deva putra bungsunya menjadi CEO perusahaan konstruksi yang dibangun bersama kedua rekannya. Terry harus menghadapi si putra bungsu yang sifatnya sombong, dingin dan keras kepala. Deva tidak pernah melihatnya sebagai adik, dia memperlakukan Terry seperti babu di rumahnya. Bahkan hingga Deva, Aluna dan Terryn tinggal di kota untuk bekerja Deva tetap memperlakukan Terryn hanya sebagai asisten rumah tangga. Sesuatu hal yang besar terjadi hingga membuat ibu Imelda memutuskan Deva dan Terryn dinikahkan. Meski dengan berat hati mereka menerima keputusan ibu Imelda. Terryn yang sebenarnya dari dulu cinta mati kepada Deva sangat bahagia dengan pernikahan itu tapi hati Deva yang lebih dingin dari salju sukar untuk disentuh Terryn. Tapi bukan cinta namanya jika tidak menghadirkan keajaiban disaat Deva mulai jatuh cinta pada Terryn, perempuan itu harus pergi selamanya dari kehidupan Deva.deva hanya mampu mengejarnya kembali dengan segala cara agar Terry bisa kembali padanya.
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Demi bisnis yang menguntungkan dirinya sendiri Rian tega menjual kekaksihnya pada seorang tuan muda yang bernama Albert. Albert menjadikan Renata yang merupakan seorang mahasiswa pertanian sebagai budak ranjangnya setiap hari, jika Albert marah Renata harus melayani Albert yang menyakitinya. namun seiring berjalannya waktu Albert memiliki rasa pada Renata dan menjadikannya pendamping hidup meski Albert harus menentang orang tuannya dan memutuskan pertunangannya dengan seorang wanita pilihan orang tuanya.
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.