biarkan telinganya yang berubah jadi pengelihatan. Ketaku
ah yang sebenarnya sedang terjadi? Bergantian tanda tanya itu membentur kepala Rein. Ia mencoba membuka sedikit matanya mengintip dari kelopak matan
ya menangkap suara kursi yang ditarik di dekat tempat tidurnya dan Hary
ngan Hary mengelus rambut Rein, semua sentuhan yang Hary lakukan begitu berbeda. Wanita itu semakin takut jika Hary
Rein dan meninggalkan Rein yang dikiranya belum sadarkan diri. Disaat pintu tertutup mata Rein mem
bagai anak tunggal, andai saja oma atau siapa pun keluarganya masih ada. R
an kaca dan merapikan barang-barang yang berjatuhan. Tangannya berhenti pada jejak tetesan darah dan jejak darah lainnya yang seperti dilap deng
s menjalani hukuman. Meski pun akhirnya Rein tidak bisa membuktikan jika Hary sudah tewas karena ia sekarang ada bersama Rein.
y datang mendekatinya dengan kondisi terakhir ia bersama Hary. Baju Hary koyak dan penuh darah pun dengan wajahnya karena luka akibat pukulan botol oleh R
utih Rein seketika memerah karena noda darah
memeluk istrinya dengan erat. Rein membuka matanya dan meronta ia takut karena merasa cekikan itu nyata. Namun, Hary semakin mempererat pelukannya ia i
anya mimpi buruk. Tidak ada apa-apa semua baik-baik saja, aku
nta. Hary masih memeluknya dan mengusap-usap punggung Hary. Re
g putih mulus tanpa ada bekas luka sedikit pun. Hary mendesah pela
engan baik dan mencintaimu sepenuh hati seperti janji kita di awal. Maafkan... hmmm tidak... ampuni aku yang sudah
wat daring?" tanya Hary dengan lembut. Rein menggeleng ia masih belum yakin dengan apa yan
mbil mengelus punggungku. Kau bukan Hary," jelas Rein lagi meski ke
ngecup puncak bahu Rein. Ada desir kecil yang Rein rasakan. Pelukan yang lama Rein rindukan, pelukan saat mereka baru-baru pacaran. Hary senang mengecup bahu Rein namun kebiasaan itu hilang saat mereka usai tuna
angkannya dan memintanya ikut makan malam Rein mengatakan ingin mandi terlebih dulu. Ia sungguh terkejut dengan perubahan Hary meski r
g dan spaghetti. Ia mengambil potongan kecil dan mencicipinya. Rein kembali terkejut ayam goreng tepung ini rasanya
esep yang omamu ajarkan kan?" Hary ikut mengambil potongan ayam goreng itu dan me
h selagi
in mencoba menepis bayangan Hary yang bertahun-tahun ini menemaninya dengan Hary
makan banyak malam ini tubuh Rein sudah kehilangan banyak bobot beratnya. Hary membelakangi Rein menuan
menghilangkan jejak. Sambil menunggu ia menuangkan cola yang sama di gelasnya dan memasukkan botol obat
rangi senyum di wajahnya. Rein mengangguk ia menikmati setiap
nya terjulur hendak merapikan bekas makanan mereka
saja kamu ke kamar m
rikan lompatan kejutan bagi Rein. Wanita itu pelan-pelan berbalik dan
si santai. Rein sudah membersihkan dirinya
fa di sampingnya meski ragu Rein tak menolak. Sudah lama sekali mereka tidak melakukan ini,
ngat. Beberapa kali ia menguap dan menutup mulutnya. Ia heran baru kali ini ia merasa kantuk yang luar biasa. Ta
dengan sangat pulas. Hary mematikan tivi yang sebenarnya ia tak nikmati filmnya. Ia meman
aat. Lalu mengubah posisi Rein agar mudah ia gendong ke kamar dan meletakkannya d
pon ia mengingat jika ada sosok lain yang harus ia waspadai. Adrian, sahabat Rein dan cinta Adrian yang belum padam pada istrinya itu. Hary