Setelah lima tahun menetap di Milan, Satria pikir dia sudah bisa melupakan Syera, ternyata dia salah. Justru saat dia kembali ke tanah air dan berada di tempat-tempat yang dia kunjungi selalu mengingatkan Satria pada gadis itu yang membuatnya kesulitan untuk move on. Sebuah kejadian di malam resepsi pernikahan Bima, Satria terlibat percintaan panas dengan seorang wanita cantik yang tidak dikenalnya dan membawanya ke dalam sebuah hubungan tanpa ikatan yang membuatnya jatuh sedalam-dalamnya pada gadis misterius itu.
Siang itu seorang pria berjalan dengan langkah tegap sembari menyeret kopernya menuju pintu kedatangan di bandara internasional Soekarno-Hatta. Di balik kaca mata hitamnya, matanya mulai memindai ruangan luas yang saat ini dipenuhi oleh pengunjung yang datang untuk menjemput teman, kerabat, atau kekasihnya.
"Satria!"
Pria itu menoleh ke arah suara teriakan yang memanggil namanya. Sudut bibirnya terangkat naik membentuk sebuah senyuman tatkala dia melihat seorang yang sangat dikenalnya.
"Akhirnya Lo balik juga!" seru pria yang tadi meneriakinya ketika mereka sudah berdiri saling berhadapan.
Keduanya pun saling berpelukan erat selama beberapa detik lalu mereka mengurai dekapan. Setelah lima tahun, dan akhirnya mereka bisa kembali bertemu, mungkin hubungan mereka saat ini sudah membaik dan tidak ada lagi gesekan yang memicu terjadinya pertengkaran atau pun kecemburuan di antara kakak beradik itu.
Satria melepas kaca mata hitamnya dan memindai sang adik dengan tatapan menyelidik.
"Gue gak nyangka kalau Lo bakal nikah duluan, Bim," ujarnya.
Bima tertawa tanpa suara. Dia sendiri pun tidak menyangka kalau harus melangkahi kakaknya untuk menikah lebih dulu.
"Sorry, semua terjadi karena kecelakaan," katanya enteng disertai dengan tawa tertahan.
"Gue tahu lo bukan ahlinya!"
"Brengsek lo!" umpatnya pada sang kakak.
Satria tertawa lepas. Dia sangat mengenal Bima, kalau adiknya itu sangat berbeda dengan dirinya. Bima lebih pendiam dan tidak suka dengan dunia bebas. Oleh sebab itu, dia terkejut ketika satu bulan lalu adiknya mengabari akan segera menikah karena sang kekasih sudah kadung mengandung anaknya. Satria yang memang sudah berniat kembali ke Indonesia pun mengurus segala keperluannya untuk pulang dan menyelesaikan urusannya di sana.
Bima melajukan kendaraannya meninggalkan area parkir bandara menuju apartemen kakaknya. Satria sudah mengatakan sejak awal kepulangan kalau dia tidak akan kembali ke rumah orang tua mereka. Dia masih kesal dengan ibunya, dan belum ingin menemuinya meski telah lewat lima tahun lamanya. Kabar kepulangannya ke tanah air pun sudah diketahui oleh seluruh keluarganya. Akan tetapi Satria tetaplah Satria, pria yang sangat keras kepala dan pembangkang.
"Apa rencana lo setelah pulang?" tanya Bima melirik ke arah sang kakak yang tengah duduk memejamkan mata di kursi sebelahnya.
"Hm?" Satria bergumam. Dia sedikit mengalami jetlag setelah kurang lebih lima belas jam berada di pesawat.
Satria menggerakan tubuhnya menjadi tegak dan membuang napas panjang.
"Gue akan buka cafe and restoran baru," katanya memberitahu dan membuat Bima terkejut.
"Cafe lama lo gimana?"
"Ya, gak gimana-gimana. Cafe itu bakal di urus sama Rio, dia udah lama jadi orang kepercayaan gue dan selama dia ambil alih semua berjalan lancar. Di tambah cafe itu juga ..."
Cafe yang sudah banyak meninggalkan kesan manis untuknya. Tentang Syera dan cinta mereka. Satria mengembuskan napas pendek mengingat semua itu.
"Move on, Sat. Dia udah bahagia, sekarang giliran lo yang cari kebahagiaan lo sendiri!"
Satria tidak menyahut ucapan Bima dan memilih menatap jalanan di depan mereka. Sampai mereka tiba di apartemen pria itu, tidak ada lagi pembahasan yang keluar dari bibir keduanya.
"Welcome home, Satria!" ucap Bima seraya membuka pintu apartemen kakaknya.
Selama Satria berada di Milan, Bima yang dengan baik hati menyewa cleaning service untuk mengurus apartemen ini. Dia bahkan sempat ingin menyewakan apartemen ini pada temannya, tetapi langsung mendapat larangan dari Satria. Entah apa alasannya.
"Thanks, Bim. Baiknya lo pulang gue mau tidur," usir pria itu pada adiknya.
Bima berdecak mendengar usiran kakaknya.
"Acaranya lusa, Sat, jangan sampe gue ingetin lagi," katanya mengingatkan.
"Oke!"
Bima pun berjalan ke arah pintu dan hendak keluar, kemudian dia ingat sesuatu.
"Sat, jangan lupa hubungi Mama dan papa, mereka sudah menunggu."
"Ya!"
Sosok Bima pun menghilang dibalik pintu apartemennya yang tertutup. Satria membuka tirai jendela dan seketika cahaya siang menerobos masuk ke ruangan apartemen miliknya. Pria itu berjalan ke arah kamar dan memindai isi di dalamnya. Semua masih tampak sama, tidak ada yang berubah sama sekali.
Matanya menatap lama pada ranjang tidurnya. Bayangan lima tahun lalu di mana dia dan gadis itu menghabiskan malam bersama berbagi peluh di atas ranjang itu kembali menyergapnya. Suara erangan dan desahannya masih sangat terdengar merdu di telinganya. Satria memejamkan matanya.
"Brengsek!" umpatnya pada dirinya sendiri. Setelah lima tahun dan semua sia-sia.
Satria memilih melangkah ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya.
***
"Abang sudah pulang, kenapa mama gak suruh ke sini?" tanya Meira yang saat ini sedang bersama ibunya menikmati tayangan televisi di depannya.
Karina menoleh ke arah putri bungsunya.
"Kenapa kamu gak tanya aja sama abang kamu sendiri," balas Karina dengan nada datar.
Meira memutar bola matanya malas. Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi kakak sulungnya. Namun, panggilannya tidak tersambung. Meira pun memilih menghubungi Bima, kakak nomor duanya dan langsung tersambung.
"Abang, sudah jemput Bang Sat?" tanyanya pada sang kakak.
"Sudah, kenapa?"
"Gak ke rumah? Kenapa aku telepon gak tersambung ya?" tanyanya lagi.
"Dia belum beli nomor baru. Nanti Abang kirim ke sana."
"Oh, oke."
Meira mematikan panggilan teleponnya dan mendapat lirikan dari sang ibu.
"Apa kata Bima?" tanya Karina yang penasaran juga.
"Gak ada apa-apa, Bima cuma bilang kalau dia udah jemput Abang."
Karina hanya memandang putri bungsunya dengan tatapan yang sangat berbeda.
"Udah, ah! Mei mau ke cafenya Abang, pasti dia ke sana nanti. Satu-satunya tempat yang akan dia datangi pertama kali!" tebak gadis itu yakin.
Meira sudah berdiri dari duduknya dan hendak meninggalkan ruangan itu.
"Mei!" panggil Karina.
Meira menoleh ke ibunya dan menaikan alis seolah bertanya.
"Ajak Abang mu pulang. Katakan Mama sangat merindukannya."
Meira menghela napas pendek lalu mengangguk.
***
Satria baru saja sampai di cafe miliknya, dia melangkah masuk ke dalam dan memindai ruangan yang sedikit berbeda. Sebelum melakukan renovasi ulang satu tahun yang lalu, Ario meminta izinnya terlebih dahulu, mengatakan mereka membuat beberapa perbaikan di ruangan. Dan, hasilnya dia sangat menyukainya. Membuat cafe ini lebih hidup.
"Satria!" Ario lantas keluar dari meja konter dan langsung berlari ke arahnya.
Keduanya saling berjabatan tangan ala pria. Beberapa pegawai lainnya pun ikut bersalaman dengan Satria menyadari kalau owner mereka sudah kembali setelah lima tahun menetap di luar negeri.
Satria memilih mengambil duduk di bar stool dan meminta di layani. Ario membuatkan pria itu minuman racikannya. Mereka mengobrol santai dan belum membahas tentang pekerjaan.
"Abang!"
Satria tidak menoleh ke arah belakangnya ketika mendengar suara teriakan itu. Dia sangat mengenal siapa pemilik suara tersebut.
"Adek lo, Sat!" tunjuk Ario ke arah belakangnya.
Satria hanya bergumam dan menyesap minumannya.
Pria itu merasakan punggung belakangnya ditubruk dan sepasang lengan melingkar pada tubuhnya.
"Kangen ...," ucap suara itu dengan nada manja di balik punggungnya.
Satria hanya tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari adik bungsunya yang masih saja belum berubah sejak dulu bila seda
Baru saja dikhianati oleh tunangan dan sahabatnya, Amelia Riversun malah terjebak dalam obsesi Damian Earl Lucas yang memiliki kekuasaan. Damian memiliki seribusatu cara agar Amelia bisa bersamanya. Dia berhasil membuat Amelia bekerja padanya, menyerang Amelia dengan banyak cara agar Amelia bisa menjadi miliknya. Amelia yang mengetahui kalau Damian adalah seorang manipulatif yang mengerikan berusaha kabur, tapi sayang sekali, dia terlambat menyadari itu. Bagaimana hubungan Damian dengan Amelia yang dipenuhi dengan kebohongan? Apalagi dunia yang mereka lalui berbeda, yang membawa hal-hal mengerikan pada Amelia.
Warning! Cerita ini mengandung dewasa dan kata-kata toxic! Harap bijak memilih bacaan. Menceritakan tentang Rheina, si gadis polos nan lugu yang berniat menyelamatkan sahabatnya dari tawanan tuan tanah, yang akhirnya sang ayah malah menjadikan sahabatnya itu menjadi istri keempatnya. Hidup di tengah keluarga toxic membuat Rheina pun ikut terjerumus dalam lembah kenistaan. Simak kisah cinta segitiga antara Rheina si gadis lugu dengan dua pria lainnya.
Akibat kesalahan yang dilakukan sang kakak, Siera harus menerima pembalasan dendam dari seorang Samuel Obarra yang terkenal dingin dan arogan. Samuel menyekap dan menjadikan Siera sebagai budak pemuas nafsu pria itu di kediamannya. Hal itu akan terus berlanjut sampai Liam, kakak Siera, mau menyerahkan dirinya pada Samuel untuk membalaskan dendam keponakan kesayangannya yang saat ini menjadi depresi akibat di lecehkan beramai-ramai oleh Liam dan kawan-kawannya. Bagaimana nasib Siera selanjutnya? Apakah dia akan berakhir sama seperti keponakan Samuel yang mengalami depresi akibat pelecehan seksual? Ikuti terus kelanjutannya di "Tawanan Tuan Arogan"
Menjadi sekretaris pribadi Lucas Henderson bukanlah keinginan Clarie Evans. Namun, karena suatu hal dia harus mau menggantikan posisi tersebut, yang mana sekretaris pria itu akan melakukan cuti melahirkan. Bekerja di bawah pria yang sangat dipujanya membuat Clarie merasa tertekan, hingga pada akhirnya Lucas pun menawarkan kesepakatan serius pada Clarie yaitu, menjadi wanita penghangat ranjangnya. Dan, yang paling mengerikan adalah, Lucas merupakan seorang pria beristri. Akankah Clarie menerima tawaran bosnya itu atau menolaknya, karena pria itu telah memiliki istri yang seorang bintang terkenal?
Carissa pergi dari rumah setelah tahu bahwa sang Ayah akan menjodohkan dia dengan seorang duda beranak tiga. Padahal itu hanya sebuah ide jahat yang direncanakan oleh ibu dan adik tirinya, guna menendang Carissa dari rumahnya untuk menguasai seluruh harta miliknya. Dalam pelariannya Carissa mengalami kesialan bertubi-tubi dimulai tasnya yang hilang, kehabisan uang, kelaparan, dan hampir saja dilecehkan. Namun, keberuntungan masih berpihak pada gadis itu, seseorang telah menolongnya dari niat jahat dua manusia laknat. Fabian, pria yang menolongnya membawa Carissa pulang ke rumah pria itu dan meminta Carissa untuk berpura-pura menjadi calon istrinya, demi menghindari perjodohan yang dilakukan oleh sang Mama. Namun, siapa sangka bahwa wanita yang akan dijodohkan dengan Fabian adalah wanita yang dulu sangat dia cintai. Setelah beberapa waktu bersama, Carissa memendam perasaan kepada Bian. Apa yang akan dilakukan Fabian selanjutnya, menerima perjodohan itu atau tetap mempertahankan Carissa menjadi tamengnya? Lalu, apakah Carissa akan terus membiarkan Ibu dan saudara tirinya menguasai rumah dan seluruh hartanya?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Selama tiga tahun yang sulit, Emilia berusaha untuk menjadi istri Brandon yang sempurna, tetapi kasih sayang pria itu tetap jauh. Ketika Brandon menuntut perceraian untuk wanita lain, Emilia menghilang, dan kemudian muncul kembali sebagai fantasi tertinggi pria itu. Menepis mantannya dengan seringai, dia menantang, "Tertarik dengan kolaborasi? Siapa kamu, sih?" Pria tidak ada gunanya, Emilia lebih menyukai kebebasan. Saat Brandon mengejarnya tanpa henti, dia menemukan banyak identitas rahasia Emilia: peretas top, koki, dokter, pemahat batu giok, pembalap bawah tanah ... Setiap wahyu meningkatkan kebingungan Brandon. Mengapa keahlian Emilia tampak tak terbatas? Pesan Emilia jelas: dia unggul dalam segala hal. Biarkan pengejaran berlanjut!
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...