inggu
enuhi oleh wajah cantik milik gadis yang dia temui di malam resepsi pernikahan Bima satu minggu yang lalu. Dia tidak tau apa-apa tentang ga
ia, j
eman yang akan menjadi partner restoran barunya melo
tar tubuhnya dan berjalan
mau kita bisa batalin. Lalu bu
alanya ke langit-langit,
ana?" tanyanya yang kali in
tar gue cal
ke
ih berada di Milan. Dia meminta salah seorang temannya untuk mencarikan tempat strategis dan berhasi
datang malam ini," ucap Ba
tur aja
arsitek design yang akan mengurus bangunan cafe dan restorannya. D
aannya?" tanya Satria setelah menden
kai tenaga. Kalau lebih dari tuju
berpandangan. Kemudia
ng lebih satu bulan. Bisa?
g penting semua
mereka mulai mengobrol santai membahas tentan
arsitek tersebut. "Kayak cafe lo aja gini, enak buat nongkrong dan harganya juga ramah di kantong karena menyasar
bangun cafe dan resto yang sama persis tetapi lebih b
*
?" tanya Rayhan
mkan pria itu selama beberapa hari akibat foto perselingkuhan Rayhan yang diketahui dirinya. Akhirnya Rayhan memin
pulang kerj
Sab. Biar kamu bisa bawa mobil sen
engar ocehan pria itu yang sering kali
mbak Reva, Sab. Andai aku ada
irahat, aku lapar belum
Rayhan menghel
ampai nanti c
ye
au pria itu selingkuh di belakangnya. Perasaannya pada Rayhan perlahan-lahan sudah tidak menunjukkan getarannya lagi, b
ama lagi. Sejak awal Sabrina tidak sanggup menjalani hubungan jarak jauh. Tapi, dia memaks
karena telah menyerahkan kegadisannya pada p
kontak Alia. Dia butuh seseorang untuk mendengarka
suara lembut Alia
gak?" tanya Sabrina sembar
ong. Ke
au cur
tau nanti?"
deh, gi
ai ketemu
akan tentang semuanya atau tid
cafe milik Satria. Dia sudah beberapa kali dat
a Sabrina, dan temannya itu akan da
pa Satria begitu melihat
ma teman mau ng
esan aja apa yang kam
u mau seperti pengunjung bias
alam dulu, ya!" ucapnya seraya melangkah k
baikan tangannya ke arah sahabatnya itu. Kemudi
in minuman kesu
gedarkan pandangannya ke sekeliling ruan
jelas tau kalau Sabrina bekerja di bu
dan diper
oleh, kan mau
encebikka
mengantarkan
ai menikmati
abrina mengingat kalau sahabatnya
kompromi, Sab," katanya s
rti. Kepalanya kembali memindai ruangan
agih Alia seperti yang Sabri
tertawa ditany
eorang Sabrina mau ngajakin cu
ucapan Alia. Sementara teman
amu, aku dapat kabar ka
tanya Alia
a meng
berlangsung berapa lama
na, mencoba memberikan sem
ahan, Al," ucap Sabri
a i
dengan seoran
ab?!" Alia sudah me
nya dan menatap Alia. Kem
n dan kakaknya. Aku milih mabuk dan aku ketemu sama lelaki itu, lalu k
ti itu. Sabrina menggigit bibirnya dan menatap meja. Bersamaan dengan Satria yang melintas hendak keluar dari cafe. Pri
seraya menyentuh len
noleh ke a
pa, Al. Aku cu