. Menjelang sore tadi pengunjung cafenya tiba-tiba saja membludak sehingga dia harus
aik lift yang kebetulan sedang terbuka. Dia men
rekan bisnisnya yang hadir dari luar kota maupun luar negri.
a dari
segaris pada ibunya yan
tadi," katanya seperti ya
tang kembali. Jangan
ke
amu sosialitanya. Sementara Satria menga
Matanya memindai tamu-tamu adiknya yang hadir pada malam hari ini. A
ingat adalah suami dari wanita yang s
l," gu
tidak melihat wanita itu bersamanya. Entah karena kebetulan atau apa, pandangan Samuel tertuju ke arahnya dan membuat ta
n dua pria itu sudah duduk be
gawali percakapan mereka setel
hari
anggut-m
abar dia?" t
ni, mendadak anak kedua kami demam sehingga dia bata
Satria spontan. Walau sebena
-laki dan
engeluarkan ponselnya. Dia menun
hat dua wajah yang sa
menggemaskan,
ma ka
nyesap mi
ap Satria lagi. "Aku tidak yakin bisa membaha
s ke depan pada botol-bot
n bahagiamu," ujar Samuel. Pria itu bisa menebak ka
mengusaha
tubuhnya ke arah Satria dan mengulurkan tangan
u, saya akan menyampaik
senang jumpa
elangkah menjauh hingga sosoknya
tar tubuhnya memesa
n aku V
rgaun Hitam dengan rambut panjang sepinggang. Matanya memin
tender meletakan satu gelas
gak minumannya hingga tandas. Satria hanya memperhat
gi!" titah
resepsi pernikahan ora
yang duduk di sebelahnya, son
alah. Bila itu yang kau kha
ertawa t
u karena telah membuat kekacauan di acara orang lain. Belum
anggung itu s
Sementara gadis yang tidak lain adalah Sabrina
ursi bar dan terhuyung hampir terjatuh, Satria secara refleks mena
," ujar Sabrina d
keluar dari sini," balas Satr
ekikikan. "Rupany
hanya b
ang kau ingink
asil membawa gadis itu keluar dari bal
? Salah! Aku masih s
ihatnya," balas S
hanya ada mereka berdua. Gadis itu segera menekan angka
a berta
sembari membelai rahang S
ih, Nona. K
tidak mabuk!" kata
ten
mu." Wajah gadis it
arah gadis asing itu. Bersamaan dengan p
amar hotel yang sepi. Hingga mereka tiba di depan sebuah kamar yang diyakini adala
tertidur, Nona," ucapnya dingin set
h!
mengangkat tubuhnya setelah ber
mar h
kamar tersebut. Sepasang insan manusia tengah bergu
belum dikenalnya itu. Napasnya memburu bersamaan de
nnya. Keduanya kembali berciuman ketika wajah mereka saling berhadapan. Sabrina menjambak rambut belak
pun merebahkan tubuh gadis itu dan kembali menghujamkan miliknya. Hingga akh
usai percintaan panas mereka y
kan p
menemukan gadis yang tadi malam berbagi peluh dengannya. Dia menebak kalau gadis berambut panjang sepin
mut pada pinggulnya. Sontak saja matanya tertuju pada sp
gkah ke kamar mandi un
luar dari kamar tersebut dan menuju lobi
*
ir matanya tersamarkan oleh guyuran air. Dia menyesali dirinya yang dengan mudah tidur bersama
kakak adik Pratama
Kamu di da
lan dari luar disertai
a! Sebe
Saat mengambil baju yang akan dikenakannya, kemudian dia mengingat sesuatu apa yang dikatakan oleh teman
menunggu lama, dia mendapatkan apa yang dicarinya. Dia harus meminum obat itu se
ian lengkap, dan
rapan!" pang
h yang berada di meja makan, lalu
ya kemarin?" tany
a kemarin papa
g kemarin sore,
mengurusi perusahaan keluarga Pratama, karena ayahnya sebagai o
ng harus diurus," katanya seraya beranjak dari dud
papa mau keluar ada ac
anya Sabrina
mu terlihat me
a dokter pribadi agar sela
nya. Sementara Sabrina
k mencari obat yang dia maksud. Sabrina harus mengunjungi beberapa apotek untuk mendapatkan obat
rtai dengan alasan kalau dia baru saja menjadi korban perkosaan. Kali ini buk