Menjadi sekretaris pribadi Lucas Henderson bukanlah keinginan Clarie Evans. Namun, karena suatu hal dia harus mau menggantikan posisi tersebut, yang mana sekretaris pria itu akan melakukan cuti melahirkan. Bekerja di bawah pria yang sangat dipujanya membuat Clarie merasa tertekan, hingga pada akhirnya Lucas pun menawarkan kesepakatan serius pada Clarie yaitu, menjadi wanita penghangat ranjangnya. Dan, yang paling mengerikan adalah, Lucas merupakan seorang pria beristri. Akankah Clarie menerima tawaran bosnya itu atau menolaknya, karena pria itu telah memiliki istri yang seorang bintang terkenal?
"Tolong tahan lift-nya!" teriak Clarie seraya berlari kecil menuju pintu lift. "Thanks," ucapnya pada pria yang menahan pintu lift itu agar tetap terbuka.
Untung saja di dalam kotak besi itu hanya ada beberapa saja yang hendak naik, tidak sepenuh biasanya. Mungkin karena sudah hampir masuk jam kantor sehingga para pegawai sudah berada di ruangannya masing-masing.
Clarie menyisir rambut ikal cokelatnya dengan jarinya ke belakang. Dia terlambat bangun akibat bergadang menemani Daniele yang tengah patah hati semalam. Sahabatnya itu tidak pernah kapok untuk kembali menjalin hubungan meskipun sering kali disakiti oleh pria yang sama berulang-ulang.
Ting!
Pintu lift terbuka di lantai delapan ruangan kantornya. Bergegas gadis berusia dua puluh empat tahun itu melangkah cepat menuju ruangan asisten sekretaris. Dia pasti akan mendapat ceramah dari Miss. Turner karena datang telat.
Suara ketukan hak sepatunya berbunyi nyaring di lantai yang sudah sepi dengan pegawai itu. Sepertinya seluruh pegawai sudah berada di kubikelnya masing-masing dan memulai pekerjaan.
"Huft!" Clarie menahan napasnya, lalu kembali dia embuskan lagi.
"Selamat pagi, Miss. Turner. Maaf aku datang terlambat," sapanya ramah tak lupa senyum manis pun dia lempar ke wanita berperut buncit itu.
Wanita berambut hitam yang baru saja memotong rambut panjangnya hingga sebahu itu menatap gadis yang baru saja muncul dengan tatapan sebal.
"Kau terlambat dua puluh menit, Clarie."
"Ya, aku tahu," balas Clarie lesu, seraya berjalan ke mejanya yang bersebelahan dengan meja Rebecca, atasannya.
"Kau tahu, dalam Minggu ini aku harus melatihmu untuk menggantikan posisiku, Clarie. Karena Tuan Henderson tidak mau orang baru," ucap Rebecca seraya berjalan mondar-mandir merapikan berkas.
Rebecca akan melakukan cuti melahirkan selama enam bulan lamanya. Otomatis Clarie yang saat ini berposisi sebagai asisten Rebecca, mau tak mau harus menggantikan tugas wanita itu selama cuti.
"Kita mulai hari ini," kata Rebecca lagi.
"Baiklah," jawab Clarie seraya bangkit dari kursi putarnya dan merapikan penampilannya.
Clarie sudah satu tahun bekerja di perusahaan Hends.Corp dengan posisi sebagai asisten sekretaris. Selama itu pula Clarie belum pernah berhadapan langsung dengan Lucas Henderson, paling hanya sesekali berpapasan tak sengaja. Karena selama ini hanya Rebecca yang selalu mengurus jadwal harian bosnya itu.
"Bawa berkas-berkas yang harus ditanda tangani oleh Tuan Henderson, dan ikuti aku!" titah Rebecca seraya melangkah menuju pintu.
Clarie pun langsung mengekor, dan tak lupa membawa beberapa file yang sudah disiapkan oleh Rebecca. Langkah Rebecca menjadi lambat akibat perut besarnya, membuat Clarie merasa kasihan melihatnya. Seharusnya Rebecca sudah mengambil cuti sejak awal bulan lalu, tapi diurungkannya. Entah apa sebabnya.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk."Terdengar suara dari dalam menyahut.
Rebecca mengode Clarie agar membuka pintu dan masuk lebih dulu. Gadis itu pun menurut, lalu membuka pintu.
Di depan sana, di balik meja itu duduk seorang pria yang tengah fokus di hadapan laptopnya. Clarie berjalan pelan menuju meja pria yang tak lain adalah bosnya itu. Lucas Henderson, pria berusia 35 tahun itu bukanlah pria sembarangan. Pria itu menikah dengan seorang model cantik bernama Marion Larsen dua tahun lalu.
Pria itu memiliki wajah yang tampan dan tatapan mata setajam elang. Bulu-bulu halus tumbuh di sekitaran rahangnya yang tegas, sehingga membuat wanita mana saja akan tergoda untuk membelainya.
Tiba-tiba Lucas mengalihkan tatapan dari layar persegi di depannya ke arah dua wanita yang baru saja masuk ke ruangannya. Clarie menelan saliva susah payah ketika tatapan mereka saling beradu. Gadis itu tidak yakin apakah pria di depannya menatap dirinya atau sedang menatap pada Rebecca.
"Apa kau sudah melatihnya, Bec?" tanya Lucas pada Rebecca.
Suara berat itu terdengar sangat seksi di telinga Clarie, membuat gadis itu kembali menelan salivanya.
"Tentu saja, Sir. Saya sudah melatihnya dengan baik dan dia akan bekerja dengan cekatan, benar kan, Clarie?"
"Ha!? Oh, ya benar sekali, Sir," ucap Clarie gelagapan karena sejak tadi pikirannya melanglang entah ke mana.
Lucas menatap Clarie dalam.
"Mana berkas-berkas yang harus saya tinjau?" kata Lucas meminta.
Rebecca menyenggol bahu Clarie di sampingnya untuk menyerahkan berkas yang ada di tangan gadis itu.
Clarie berjalan mendekat ke meja Lucas dengan jantung berdegup kencang.
"Silakan, Sir," ucapnya pelan.
Lucas meraih berkas itu dengan cepat.
"Buat dirinya fokus pada pekerjaannya, Bec. Aku tidak mau dia terlalu banyak melamun!" ujar Lucas tegas.
Clarie membelalakkan matanya mendengar ucapan tegas pria itu.
Rebecca memandang Clarie dengan tatapan tajam. "Baik, Sir!"
Rebecca dan Clarie pun segera keluar dari ruangan atasannya.
"Apa yang kau pikirkan, gadis bodoh?" tanya Rebecca seraya mengetuk kening Clarie dengan ujung pena.
"Ah!" pekik Clarie terkejut.
"Kau gugup atau ...?"
"Entahlah, dia begitu mempesona, Bec," sergah Clarie cepat.
"Jangan macam-macam, Clarie. Dia sudah beristri!" seru Rebecca mengingatkan.
"Ya, ya. Aku tau," ucap gadis itu lemah.
"Aku khawatir kau tidak akan fokus bekerja bila selalu mengagumi Tuan Henderson nantinya," kata Rebecca dengan menopang dagu.
"Ah, tidak, tidak! Aku tidak akan seperti itu, Bec, tenang saja," ujar Clarie menyangkal.
"Kau kan tau, kalau Tuan Henderson sangat tidak menyukai kelalaian dan tidak disiplin waktu. Bisa-bisa kau dipecat nanti," ujar Rebecca mengancam gadis di sampingnya.
Tidak! Clarie tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Dia akan bekerja dengan baik, mulai dari sekarang. Butuh usaha keras untuk bisa berada di posisinya sekarang ini, dia akan mempertahankannya.
Sore harinya.
Rebecca bersiap untuk pulang lebih awal. Sedangkan Clarie akan pulang setelah Tuan Henderson keluar dari ruangannya. Itu yang biasa Rebecca lakukan setiap harinya.
Ponsel Clarie berdering pertanda panggilan masuk.
"Daniele?" ucapnya. Gegas dia pun mengangkat panggilan tersebut.
"Ya, Danni?"
"Kapan kau pulang, biar kujemput?" tanya sahabatnya di ujung sana.
Clarie melirik pintu di sampingnya yang masih tertutup rapat dan belum ada tanda-tanda dibuka.
"Aku harus menunggu bos ku pulang lebih dulu," ucap Clarie dengan suara rendah.
"Oh, iya. Aku lupa kalau kau sekarang naik jabatan," kata Daniele tergelak.
"Ck, bukan itu. Aku hanya menggantikan bukan naik jabatan!" seru Clarie sebal.
"Sama saja, Clarie. Beritahu aku kalau kau sudah bersiap pulang, ya."
"Oke." Clarie menutup ponselnya, kembali menekuri dokumen-dokumen yang ada di depannya.
Tak lama Lucas keluar dari ruangannya dan mendapati sekretaris pengganti Rebecca masih berkutat dengan komputer di depannya. Sebenarnya dia sudah lama memperhatikan gadis itu. Karenanya dia meminta pada bagian HRD untuk menempatkan gadis itu sebagai assisten Rebecca.
"Waktunya pulang, Nona Evans," ucap Lucas dengan suara rendah.
Clarie mengangkat kepalanya dan terkejut begitu melihat bosnya sudah berdiri di samping mejanya.
"Ya?" tanya Clarie bingung.
"Sudah waktunya pulang," kata pria itu mengulang perkataannya.
Clarie tersenyum canggung, lalu mengangguk. "Baik, Sir," balasnya.
Lucas pun mengangguk, lalu meninggalkan Clarie yang terbengong di kursinya.
"Hanya begitu saja?" tanyanya tak percaya.
Plak! Clarie memukul kepalanya.
"Memang apa yang kau harapkan, Clarie? Sebuah tawaran mengantar pulang?" kata gadis itu mengejek dirinya sendiri.
Lucas yang masih berdiri di ujung lorong hanya tersenyum sekilas melihat kelakuan sekretaris barunya.
Setelah lima tahun menetap di Milan, Satria pikir dia sudah bisa melupakan Syera, ternyata dia salah. Justru saat dia kembali ke tanah air dan berada di tempat-tempat yang dia kunjungi selalu mengingatkan Satria pada gadis itu yang membuatnya kesulitan untuk move on. Sebuah kejadian di malam resepsi pernikahan Bima, Satria terlibat percintaan panas dengan seorang wanita cantik yang tidak dikenalnya dan membawanya ke dalam sebuah hubungan tanpa ikatan yang membuatnya jatuh sedalam-dalamnya pada gadis misterius itu.
Baru saja dikhianati oleh tunangan dan sahabatnya, Amelia Riversun malah terjebak dalam obsesi Damian Earl Lucas yang memiliki kekuasaan. Damian memiliki seribusatu cara agar Amelia bisa bersamanya. Dia berhasil membuat Amelia bekerja padanya, menyerang Amelia dengan banyak cara agar Amelia bisa menjadi miliknya. Amelia yang mengetahui kalau Damian adalah seorang manipulatif yang mengerikan berusaha kabur, tapi sayang sekali, dia terlambat menyadari itu. Bagaimana hubungan Damian dengan Amelia yang dipenuhi dengan kebohongan? Apalagi dunia yang mereka lalui berbeda, yang membawa hal-hal mengerikan pada Amelia.
Warning! Cerita ini mengandung dewasa dan kata-kata toxic! Harap bijak memilih bacaan. Menceritakan tentang Rheina, si gadis polos nan lugu yang berniat menyelamatkan sahabatnya dari tawanan tuan tanah, yang akhirnya sang ayah malah menjadikan sahabatnya itu menjadi istri keempatnya. Hidup di tengah keluarga toxic membuat Rheina pun ikut terjerumus dalam lembah kenistaan. Simak kisah cinta segitiga antara Rheina si gadis lugu dengan dua pria lainnya.
Akibat kesalahan yang dilakukan sang kakak, Siera harus menerima pembalasan dendam dari seorang Samuel Obarra yang terkenal dingin dan arogan. Samuel menyekap dan menjadikan Siera sebagai budak pemuas nafsu pria itu di kediamannya. Hal itu akan terus berlanjut sampai Liam, kakak Siera, mau menyerahkan dirinya pada Samuel untuk membalaskan dendam keponakan kesayangannya yang saat ini menjadi depresi akibat di lecehkan beramai-ramai oleh Liam dan kawan-kawannya. Bagaimana nasib Siera selanjutnya? Apakah dia akan berakhir sama seperti keponakan Samuel yang mengalami depresi akibat pelecehan seksual? Ikuti terus kelanjutannya di "Tawanan Tuan Arogan"
Carissa pergi dari rumah setelah tahu bahwa sang Ayah akan menjodohkan dia dengan seorang duda beranak tiga. Padahal itu hanya sebuah ide jahat yang direncanakan oleh ibu dan adik tirinya, guna menendang Carissa dari rumahnya untuk menguasai seluruh harta miliknya. Dalam pelariannya Carissa mengalami kesialan bertubi-tubi dimulai tasnya yang hilang, kehabisan uang, kelaparan, dan hampir saja dilecehkan. Namun, keberuntungan masih berpihak pada gadis itu, seseorang telah menolongnya dari niat jahat dua manusia laknat. Fabian, pria yang menolongnya membawa Carissa pulang ke rumah pria itu dan meminta Carissa untuk berpura-pura menjadi calon istrinya, demi menghindari perjodohan yang dilakukan oleh sang Mama. Namun, siapa sangka bahwa wanita yang akan dijodohkan dengan Fabian adalah wanita yang dulu sangat dia cintai. Setelah beberapa waktu bersama, Carissa memendam perasaan kepada Bian. Apa yang akan dilakukan Fabian selanjutnya, menerima perjodohan itu atau tetap mempertahankan Carissa menjadi tamengnya? Lalu, apakah Carissa akan terus membiarkan Ibu dan saudara tirinya menguasai rumah dan seluruh hartanya?
"Saya yang akan menikahi Valerie." Demi menutupi dosa adiknya, Keanu rela menikahi Valerie. Seorang gadis remaja berusia delapan belas tahun, yang sudah dihamili oleh Kevin, adiknya sendiri. Padahal Keanu sudah berencana akan melamar Sely, sekretarisnya di kantor yang sudah ia sukai sejak lama. Lalu, bagaimana Keanu dan Valerie menjalani kehidupan rumah tangga? Tanpa saling mengenal dan mencintai satu sama lain.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Li Mei terbangun dan menyadari bahwa dia tidak sedang berada di rumahnya. Di mana ini? Bukankah tadi dia terjatuh dari tangga? Kenapa dia tidak berada di rumah sakit dan malah berada di dalam rumah reyot seperti ini? Dan … siapa pula laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya ini? "Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, tunggulah beberapa hari lagi. Aku pasti akan menceraikanmu. Jangan berusaha bunuh diri lagi," ucap Bai Changyi menatapnya dengan muram. Bercerai? Kenapa dia mau bercerai dari suami yang tampan seperti ini? Bai Chanyi menatapnya dengan kebingungan? Bukankah perceraian adalah hal yang paling Li Mei inginkan selama ini? "Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ingin menjadi kaya!" Bisakah Li Mei mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya? IG : @summerrainwriter FB : Summer Rain
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.