Dicintai? atau Mencintai? Mana yang akan kalian pilih, ketika cinta datang menyentuh hati kalian. "Kenapa kamu tidak percaya, kalau aku begitu mencintaimu?" "Tuan Kenzo! Sampai kapanpun, aku tidak percaya kamu mencintaiku. Kamu hanya terobsesi dengan kecantikan ku! Kamu hanya terobsesi dengan tubuhku! Kamu hanya terobsesi dengan apa yang ada di dalam diriku! Kamu tidak pernah mencintaiku!" teriak Ratu. "Apa yang harus aku buktikan agar kamu percaya?" "Lepaskan aku! Biarkan aku pergi dengan cintamu itu. Baru aku percaya, kamu memang benar-benar mencintaiku," jawab Ratu. Mencintai tanpa bisa memiliki, itu adalah luka yang sangat dalam dari air mata yang jatuh tanpa mengeluarkan suara, tapi meninggalkan luka di hati yang teramat dalam. Note : (18+) Bijaklah dalam membaca. Karya ini murni hasil dari imajinasi author sendiri tanpa bermaksud untuk menyinggung siapapun atau unsur apapun.
Ratu kaget bukan kepalang, ketika tiba-tiba sebuah tangan besar menarik tangannya agar masuk ke dalam mobil Jeep Wrangler Robicon hitam ketika sedang berjalan sendirian di trotoar menuju rumahnya.
"Lepaskan!" Teriak Ratu berusaha melepaskan diri dengan menarik tangannya agar terlepas.
"Diam!" Bentak pria tinggi besar berkulit hitam dengan suara baritonnya memaksa Ratu untuk masuk ke dalam mobilnya.
Ratu tetap berontak dalam cengkraman pria yang telah memeluk tubuhnya dari belakang. "Lepaskan! Apa yang kamu lakukan padaku? Lepaskan!"
Pria itu tidak mau kalah, meskipun Ratu tidak berhenti berontak, pria itu tetap berusaha keras memaksa Ratu untuk masuk ke dalam mobil. "Diam!"
Ratu tidak kehabisan akal, disaat genting otaknya masih bisa bekerja. Dengan sekuat tenaga, kaki besar pria yang memeluknya dari belakang diinjaknya sekuat tenaga sehingga spontan pelukan pria itu terbuka. Tanpa membuang waktu, Ratu dengan cepat segera ke luar dari dalam mobil yang pintunya masih terbuka lebar.
"Mau ke mana Ratu?" Tiba-tiba sebuah tangan berkulit putih dengan sedikit berbulu mencengkeram pergelangan tangannya ketika dirinya telah berhasil ke luar dari dalam mobil.
"Kamu!" Teriak Ratu dengan mata melotot karena pasti dalang yang terjadi sekarang adalah ulah orang yang sekarang ada di hadapannya.
"Hai, Ratu hatiku," sapanya tersenyum lebar tanpa melepaskan cengkeraman tangannya.
Ratu menatap galak pria yang mencengkeram tangannya. "Lepaskan atau aku akan berteriak!"
Pria itu malah tersenyum. "Berteriaklah sesuka hatimu. Tidak ada orang di sini yang akan menolongmu. Lihatlah sekelilingmu, begitu sepi dan sunyi. Daripada cape berteriak yang tidak ada gunanya, lebih baik kamu ikut denganku."
"Aku tidak mau!" Teriak Ratu dengan suara kencang sambil berusaha keras melepaskan pergelangan tangannya.
"Jangan sampai aku memakai kekerasan seperti tadi hanya untuk memintamu menemaniku makan siang! Ikut denganku atau aku akan menyuruh anak buahku untuk memaksamu masuk!" Ancam pria itu menatap tajam kedua bola mata Ratu.
Napas Ratu naik turun, jantungnya berdetak kencang. Meskipun pria yang ada di hadapannya punya paras yang sempurna, tapi Ratu tetap takut jika pria itu sudah terlihat marah.
Melihat Ratu terdiam, pria itu tersenyum. "Bagus! Jadilah gadis yang penurut agar aku tidak berbuat kasar padamu. Sekarang masuk ke dalam mobil!"
Pria besar tadi yang kakinya diinjak Ratu segera ke luar dari dalam mobil dan segera mempersilahkan Ratu untuk masuk.
"Apa harus aku meminta dia menarikmu masuk kembali seperti tadi!" Ancam pria itu melihat Ratu masih berdiri mematung tanpa pergerakan sedikitpun.
Ratu memejamkan matanya sejenak menahan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun. Jauh di dalam hatinya sangat kesal, tapi untuk melawan pria itu sama saja dengan membuang tenaga.
"Cepat masuk! Jangan membuatku kesal!" Pria itu mendorong punggung Ratu pelan agar segera masuk.
Mau tidak mau akhirnya Ratu masuk dengan wajah menahan marah. Ingin rasanya dia memukul pria itu sampai babak belur, apalagi barusan dia bilang jangan membuatnya kesal? Hallo, siapa di sini yang telah membuatnya kesal, dia atau dirinya?
"Kita ke mana Bos?" Tanya sopir melihat ke belakang lewat kaca spion dalam.
"Ke restoran," jawabnya. "Ini sudah waktunya makan siang."
Tanpa menunggu lama, mobil langsung meluncur membelah jalan raya yang terlihat lengang.
"Kamu sudah makan siang?" Tanya pria yang duduk di sebelah Ratu.
Tidak ada jawaban, Ratu hanya melihat ke arah luar dengan ekspresi wajah kesal dengan bibir tertutup rapat.
"Ratu hatiku. Aku bertanya padamu, jawablah. Kenapa kamu selalu menguji kesabaranku?"
Ratu menutup matanya beberapa detik agar amarahnya tidak meledak, lalu dengan tajam melihat pria yang ada disampingnya. "Tuan Kenzo Bastian, apa tidak salah pertanyaanmu itu!"
Kenzo dengan wajah tidak berdosanya menjawab. "Tidak, apanya yang salah? Kamu memang selalu menguji kesabaranku."
Ratu mengepalkan kedua tangannya di antara kedua sisi tubuhnya. Napasnya naik turun melihat pria yang selalu membuatnya kesal. "Kamu memang sangat menyebalkan!"
"Ratu Elyna, ratu hatiku, kekasihku. Tenang, rileks. Nanti kamu cepat tua kalau marah-marah seperti itu." Kenzo tersenyum melihat gadis pujaan hatinya terlihat kesal.
"Aku bukan kekasihmu! Bukan kekasihmu!" Teriak Ratu dengan kencang sehingga sukses membuat orang yang ada di dalam mobil menutup telinganya.
"Badanmu kecil, tapi suaramu kencang sekali!" Kenzo menutup telinganya. "Hampir pecah gendang telingaku!"
"Bagus kalau pecah! Biar mati sekalian!" Teriak Ratu.
"Sadisnya. Umurmu baru 21 tahun, tapi otakmu sadis. Membunuh orang dengan teriakan," ucap Kenzo menggosok telinganya.
Ratu menatap galak Kenzo. "Aku bukan kekasihmu! Ingat itu baik-baik! Sampai kapanpun, aku bukan kekasihmu! Tidak ada dalam kamus hidupku, kamu itu kekasihku!"
"Tapi dalam kamus hidupku, kamu itu kekasihku selamanya," jawab Kenzo.
"Kamu memang benar-benar sangat menyebalkan! Apa tidak ada wanita yang menyukaimu, sampai kamu harus mengejarku yang jelas-jelas tidak mau padamu?"
"Wanita yang mengejarku banyak. Siapa yang tidak mau dengan Kenzo Bastian, pemuda tampan rupawan umur 26 tahun dengan kekayaan yang tidak terhitung jumlahnya," jawab Kenzo memuji dirinya sendiri.
"Lalu kenapa malah mengejarku yang jelas-jelas tidak mau denganmu? Dasar aneh! Sakit jiwa!" Ucap Ratu ketus.
Mendengar Ratu mengatakan dirinya sakit jiwa membuat Kenzo tersulut emosi. Dengan cepat ditariknya tangan Ratu sehingga tubuhnya membentur tubuh Kenzo yang keras. "Jaga ucapanmu!"
Ratu menatap dalam iris mata hitam legam yang terlihat marah. Ada perasaan takut yang menyelimuti hatinya, tapi dengan cepat segera ditepiskan perasaan takutnya.
"Aku menyukaimu, tapi bukan berarti kamu bisa bicara seenaknya padaku. Lain kali jaga mulutmu!" Kenzo mendorong kembali tubuh Ratu menjauh darinya.
Ratu melihat Kenzo dengan amarah yang sudah diubun-ubun. "Turunkan aku di sini! Turunkan aku di sini!"
"Stop! Hentikan mobilnya," Teriak Kenzo meminta sopirnya untuk berhenti.
Sopir secara mendadak langsung menghentikan mobilnya. "Ada apa Bos?"
Tanpa melihat, Kenzo menyuruh Ratu untuk turun. "Cepat turun!"
Ratu tertegun beberapa detik karena kaget Kenzo menghentikan mobil dan memintanya turun. Tapi detik berikutnya, tangannya langsung membuka pintu mobil.
Setelah melihat Ratu turun dan menutup pintu mobilnya, Kenzo segera menyuruh sopirnya untuk jalan kembali.
Ratu berdiri dipinggir jalan melihat mobil Kenzo pergi begitu saja meninggalkan dirinya. "Dasar orang gila! Sudah jelas-jelas memang gila, tidak mau mengakui. Memangnya apa coba kalau bukan gila, memaksaku untuk ikut lalu mengaku kekasihku! Gila! Sakit jiwa."
Setelah puas mengumpat sambil melihat mobil Kenzo yang semakin lama semakin menjauh, Ratu baru tersadar kalau dirinya berada di tempat yang sepi. "Ya Tuhan, aku ada di mana ini?"
Ratu melihat ke sekeliling, tidak terlihat satupun kendaraan. "Bagaimana aku pulang? Ya Tuhan, kenapa aku selalu sial kalau bertemu si Kenzo itu?"
Ratu menghela napas, dilihatnya kiri dan kanan jalan. Dengan hati yang menggerutu, Ratu melangkahkan kakinya di bawah terik matahari menyusuri trotoar yang sepi. "Nasib, nasib. Kenapa malang sekali nasibmu Ratu Elyna?"
Sedang asik berjalan sambil mengumpat dan menggerutu, terdengar suara sepeda motor datang mendekat. "Hai cantik, sendirian saja?"
Pertemuan singkat dengan pria blasteran berwajah rupawan Gideon Bastian telah membuat hari-hari Arlyna Aira tidak tenang. Apalagi ketika mengetahui pria yang selalu ada dalam pikirannya bukanlah orang biasa. "Menyerah? Kamu menyerah?! Hanya karena keadaan, kamu menyerah? Sebesar itukah cintamu padaku?!" Gideon Bastian, pewaris tunggal dari keluarga terpandang mencintai Arlyna dari sejak pertama bertemu, tapi cerita rumit mewarnai setiap langkah dalam kisah kasih cinta yang mereka lalui. Akankah, Arlyna Aira dan Gideon Bastian bisa bertahan dengan cinta mereka? Ikuti yuuuks ,,, kisahnya bersama author. Cerita ini murni dari hasil imajinasi author sendiri untuk seseorang yang sangat spesial dalam hidup author sebagai kado istimewa di hari teristimewa nya ,,,, March01 ~ TianArlyn.
Ketika cinta diabaikan, Ketika cinta tidak dihargai, Ketika cinta dikhianati, Semuanya akan hilang, ketika cinta tidak lagi bermain dengan perasaan. Semuanya akan lenyap, ketika cinta telah kalah oleh logika. Semuanya akan musnah, ketika cinta sudah habis kesabaran. "Aku membencimu! Aku sangat membencimu! Hati istri mana yang tidak tersakiti, jika suami yang telah bersumpah untuk menjaga istrinya di depan Tuhan, lebih mempercayai ucapan orang lain dibandingkan dengan ucapan istrinya sendiri!" "Lalu, aku harus bagaimana?!" Dengan amarah yang tak tertahan serta air mata menggenangi kelopak mata, Adeline menatap tajam wajah suaminya. "Hanya sebesar itukah, kamu percaya padaku?!" "Jangan membuatku berada diposisi yang sulit Adeline!" "Posisi yang sulit?!" Adeline tersenyum kecut. "Ok! Baik, baiklah. Aku akan mempermudah posisimu! Aku akan membebaskan dirimu, hidupmu dan keluargamu! Bayangan dirimu sekalipun, akan aku bebaskan!" "Adeline Shabira! Apa maksudmu?!" Penyesalan selalu datang terlambat, setelah badai besar yang terjadi dalam ikatan pernikahan mereka. Kebenaran mulai muncul satu per satu, tapi semuanya sudah terlambat. Cinta dan kepercayaan telah menguap bersama angin. Hati yang telah mengeras, akankah bisa mencair kembali? Hati yang telah terluka, akankah bisa memaafkan kembali? Hati yang telah kosong, akankah bisa terisi kembali? Note : Bijaklah dalam membaca 18+ Karya ini murni dari hasil imajinasi author sendiri tanpa ada maksud untuk menyinggung unsur manapun atau pihak manapun.
Sinopsis : "Menikah denganmu?!" Qeiza Noura syok. Setelah putus dari pacarnya, Arlando sang sahabat masa kecil tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan. Periodenya hanya satu tahun dan keduanya boleh mencari cinta sejati dimasa itu. Lantas, mungkinkah, pernikahan yang berlandaskan perjanjian akan berakhir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau justru benih-benih cinta mulai muncul di hati keduanya?
Virgolin Asteria, Dokter ahli bedah kecantikan diculik pria asing dari dunia yang berbeda. Dibawah tekanan dan ancaman agar bisa menyembuhkan Ratu yang terluka, Virgolin mengerahkan semua kemampuannya untuk menyembuhkan Ratu demi mempertahankan nyawanya yang di ujung tanduk. Di ujung ketidakpastian hidupnya, muncul secercah harapan. Pintu yang memisahkan antara dunianya dan dunia yang sekarang ditempatinya terbuka, tapi Dokter Virgolin malah terhimpit dilema karena hatinya telah terpaut pada sang penculik, Pangeran Pisceso Helios. Akankah Dokter Virgolin pulang ke tempat asalnya di mana keluarga besarnya tinggal atau tetap bertahan bersama cintanya di tempat yang benar-benar asing baginya.
Love is true, Do you believe that? Only people who have a heart, who know what true love means. "Jika kamu terlahir kembali ke dunia fana ini, apa yang paling kamu inginkan?" tanya seorang pria tersenyum manis menatap lekat wajah gadis berponi yang ada di depannya. "Aku?" "Iya. Apa yang kamu inginkan Arlyn?" Dengan tersenyum manis, Arlyn mengelus lembut pipi kekasih yang sangat dicintainya. "Hanya satu keinginanku." "Apa?" "Jika terlahir kembali, aku hanya menginginkan jatuh cinta kepadamu lagi, lagi dan lagi," jawab Arlyn tersipu malu. Cinta yang begitu indah, Cinta yang begitu sempurna, Cinta yang begitu menggelora, Mampukah seorang Bastian Pisceso dan Arlyna Virgolin menghadapi setiap badai dalam mengarungi kisah cinta mereka? Karena Cinta tidak seindah yang kita bayangkan. Karena Cinta tidak selalu mudah untuk didapatkan.
Pertemuan yang tanpa disengaja antara Melodi Celena Wijaya, gadis muda 21 tahun dengan Cleon Helios Lewis 30 tahun, pria berhati dingin pewaris tunggal perusahaan besar telah membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. "Jangan mendekat! Cleon! Stop!" teriak Melodi ketakutan, gadis berlesung pipi wajah oriental menatap tajam pria blasteran yang terus berjalan mendekatinya. "Kenapa? Aku kekasihmu! Apa aku salah jika ingin menyentuhmu?!" "Mimpi! Kamu bukan kekasihku! Kamu, pria gila yang hanya menginginkan tubuhku! Pergi! Jangan menyentuhku!" teriak Melodi. Jarak, ruang dan waktu. Amarah, benci dan cinta. Alunan simphoni kehidupan yang terlantun indah dalam mengiringi alur hidup setiap insan dimuka bumi ini. Bagai bulan dan matahari, Bagai siang dan malam, Perbedaan yang menyatukan, bagai simponi indah dalam ikatan yang mewarnai setiap insan di dunia ini menjadi selaras, seiya dan sekata.
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
Jeslin pulang untuk mengunjungi orang tua dan dan menghadiri pernikahan kakak perempuan nya, tapi siapa sangka malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama kakak perempuan nya menjadi malam pertama diri nya dan Kakak iparnya, dia di rudalpaksa dan kehilangan keperawanan nya, dia dipaksa melayani gairah kakak ipar nya yang gila. Setelah malam itu hidup nya tidak baik-baik saja, dia ingin melupakan nya tapi kakak ipar nya tidak mengizinkan dia melupakan nya, semakin dia mencoba untuk lepas dari genggaman kakak ipar nya, semakin gila laki-laki tersebut menggenggam dirinya.
"Kau harus membayar utangmu sekarang juga," desis Lucas, matanya dingin seperti es. Flora terpaku, tak bergeming, dadanya sesak. Hutang? Hutang apa? Sebuah perjanjian hutang antara mendiang orang tua Flora dengan Lucas, yang kini berakhir mengikat Flora dengan pria yang baru dikenalnya malam ini di pesta lajang sahabatnya. Menjerumuskannya dalam lingkaran neraka. Flora tak pernah tahu orang tuanya berhutang pada seorang pria kejam, berusia lima belas tahun lebih tua darinya, pemilik Perusahaan Blackwood tempatnya magang sebagai staf marketing. Lucas, pria yang tak kenal ampun, menuntut pembayaran detik itu juga. "Jika kau tidak bisa bayar nominal utangnya, tubuhmu untukku malam ini!" tegas Lucas, menarik tangan Flora masuk ke kamar hotel.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!