enarik tangannya agar masuk ke dalam mobil Jeep Wrangler Robicon
aha melepaskan diri dengan me
lit hitam dengan suara baritonnya mema
g telah memeluk tubuhnya dari belakang. "Lepa
erhenti berontak, pria itu tetap berusaha keras
ria yang memeluknya dari belakang diinjaknya sekuat tenaga sehingga spontan pelukan pria itu terbuka. Ta
h dengan sedikit berbulu mencengkeram pergelangan tangann
na pasti dalang yang terjadi sekarang adalah
tersenyum lebar tanpa mele
mencengkeram tangannya. "Lepa
ini yang akan menolongmu. Lihatlah sekelilingmu, begitu sepi dan sunyi. Dar
suara kencang sambil berusaha kera
enemaniku makan siang! Ikut denganku atau aku akan menyuruh anak buahku u
un pria yang ada di hadapannya punya paras yang sempurna,
! Jadilah gadis yang penurut agar aku tidak berb
tu segera ke luar dari dalam mobil dan
li seperti tadi!" Ancam pria itu melihat Ratu ma
mencapai ubun-ubun. Jauh di dalam hatinya sangat kesal, ta
esal!" Pria itu mendorong punggu
a memukul pria itu sampai babak belur, apalagi barusan dia bilang jangan membu
sopir melihat ke belakan
bnya. "Ini sudah wa
ngsung meluncur membelah jala
ng?" Tanya pria yang
at ke arah luar dengan ekspresi waj
adamu, jawablah. Kenapa kamu
eledak, lalu dengan tajam melihat pria yang ada disampingn
enjawab. "Tidak, apanya yang salah? K
tubuhnya. Napasnya naik turun melihat pria yang sela
nti kamu cepat tua kalau marah-marah seperti itu." Kenz
Ratu dengan kencang sehingga sukses membuat o
g sekali!" Kenzo menutup telinganya
! Biar mati sekali
takmu sadis. Membunuh orang dengan teri
t itu baik-baik! Sampai kapanpun, aku bukan kekasihm
ku, kamu itu kekasihku
tidak ada wanita yang menyukaimu, sampai kamu har
Bastian, pemuda tampan rupawan umur 26 tahun dengan kekayaan yan
elas-jelas tidak mau denganmu? Dasar
tersulut emosi. Dengan cepat ditariknya tangan Ratu sehingg
t marah. Ada perasaan takut yang menyelimuti hatinya,
ara seenaknya padaku. Lain kali jaga mulutmu!" Ke
ang sudah diubun-ubun. "Turunkan a
," Teriak Kenzo meminta
langsung menghentikan
menyuruh Ratu untuk
nghentikan mobil dan memintanya turun. Tapi detik
tup pintu mobilnya, Kenzo segera me
a. "Dasar orang gila! Sudah jelas-jelas memang gila, tidak mau mengakui. Memangnya apa
kin lama semakin menjauh, Ratu baru tersadar kalau dirinya
un kendaraan. "Bagaimana aku pulang? Ya Tuhan, k
enggerutu, Ratu melangkahkan kakinya di bawah terik matahari menyusuri t
enggerutu, terdengar suara sepeda motor dat